pagi ini, chaera dan teman-temannya sudah memasuki semester 2. Dan chaera memilih untuk menjadi anggota BEM.
jadi, chaera harus menjadi kakak pembimbing untuk mahasiswa baru.
sebenarnya kalau chaera jadi kakak pembimbing ataupun BEM agak sedikit aneh. berhubung chaera itu sifatnya pemalas banget.
setelah ada break bentar, chaera pun izin ke ketua bem untuk ke kantin buat menghilangkan stres nya dengan makan.
perjalanan menuju kantin, chaera harus melewati lapangan dulu.
sudah jelas sepertinya kalau di lapangan jelas ada chenle yang sedang bermain basket.
chenle sedang tiduran di tengah lapangan dengan bola basket disebelahnya. padahal lapangan ramai juga tapi chenle dengan santainya tiduran disitu.
chenle tiba-tiba bangun dari tidurnya dan menoleh ke belakang.
seakan-akan ada feeling kalau pacarnya melewati lapangan tersebut.
tapi chaera tidak melihat chenle.
chaera menyadari kalau ada chenle di lapangan karena chenle memanggilnya.
"kakak bem!" panggil chenle.
chaera pun menoleh ke arah chenle dengan senyuman bangga.
"kenapa bangga banget?" tanya chenle yang masih duduk di lapangan.
"yaa bangga lah" jawab chaera.
"jarang-jarang kan seorang nam chaera dipanggil kakak bem""ooh kalo gitu gua panggilnya kambing aja ya" canda chenle.
"hai kambing""heh! jangan maen-maen! jangan maen-maen!" balas chaera dengan tangan yang bergaya ular.
"hAHAHAHAH, apaan sih kok jadi istaka?" tanya chenle yang kebingungan sekaligus tertawa terbahak-bahak.
"btw, gue mau ke kantin" ujar chaera.
"temenin yuk. kalo gak mau yaa gak papa sih""gak mau" jawab chenle singkat.
"yee, anak dakjal" seru chaera lalu meninggalkan chenle dengan mengibaskan rambutnya terlebih dahulu kemudian jalan dengan wajah cemberut.
sebenarnya, chenle niatnya mau susul chaera. tapi tunggu chaera agak jauh dulu.
"le, mau main basket lagi gak?" tanya teman chenle.
"gak usah. lanjut nanti aja" jawab chenle yang berdiri dari duduknya lalu berlari menuju chaera.
chenle gak memanggil chaera. chenle hanya berjalan disebelah chaera secara tiba-tiba.
"masih cosplay jadi setan lo?" tanya chaera.
"tiba-tiba muncul dari kiri gue""masih aja gua di setanin"
"hAHAHAH" tawa chaera sambil memukul chenle.
"sakit, istaka"
"lagian tsundere banget" canda chaera.
"tadi katanya gak mau, tapi tiba-tiba nyusul""ya kan daripada gabut, mending nemenin pacar gua"
"asik, gue diakuin sebagai pacar sama zhong chenle" balas chaera bangga.
"emangnya mau gua akuin sebagai apa? hewan peliharaan?"
"jangan maen-maen lo ya!" seru chaera sambil menyekik chenle.
"hAHAHAH iyaa ampun ampun"
sebenarnya chenle gak gabut. tadi kan diajakin main basket lagi sama temannya.
hanya saja terlalu malu untuk mengakuinya ke chaera.
"lo mau beli apaan?" tanya chenle.
"gak tau nih"
"mau beli bakso?"
"boleh sih" jawab chaera.
"tapi.. kenapa nanya-nanya? mau beliin?""gak, nanya doang"
"bajingan sekali yah kamu" jawab chaera.
"buat apa nanya kalo gak mau beliin?""hHAHAHAH" tawa chenle kemudian duduk.
sampai detik ini juga kayaknya mustahil berharap sesuatu ke chenle sih walaupun chaera pacaranya.
"beneran nanya doang dong" ujar chaera yang putus asa.
"yaaa, emang siapa bilang mau beliin?"
chaera hanya memasang tampang jengkel lalu dibalas oleh tawanya chenle yang sangat lengking.
"tau ah!" seru chaera lalu jalan menuju tempat dagangan bakso.
chenle tadinya mau duduk aja sambil main hp dan menunggu chaera.
tapi pas melihat ke arah dagangan bakso yang ternyata banyak cowok disana yang beli bakso. hati chenle jadi gak tenang banget.
alhasil, chenle pun mengikuti chaera dan memegang tangan chaera tiba-tiba.
"kenapa? berubah pikiran? mau beliin gue?" tanya chaera.
"gak"
"yaudah sana kalo gak mau beliin, anjink" jawab chaera yang ngegas.
"gua cuman.. cuman.." balas chenle yang gugup.
"mau temenin lu aja soalnya banyak cowok disitu"diluar harapan banget kan?
chaera yang berharap pacarnya buat traktir dia, malah ternyata bukan itu yang akan pacarnya lakukan.
melainkan suatu hal kecil yang level kebahagiaannya lebih tinggi dibandingkan sekedar traktir saja.
chenle tetap tidak mau menraktir chaera. chaera tetap membeli bakso dengan duitnya sendiri.
"i'm fine, le" kata chaera.
"but not for me"
"why?"
"ya gak tenang aja, lu jadi pusat perhatian cowok-cowok karena cewek sendiri yang beli" jelas chenle.
"nanti ada yang modus gimana?""o-oke, gue bisa nampol orangnya kok"
"lagian juga kayak anak ilang"
"sialan" seru chaera sambil menoyor kepala chenle.
"hAHAHAHA, maaf maaf"
hubungan chaera, tidak ada romantis-romantisnya.
chaera juga berharap agar bisa romantis seperti hubungan teman-temannya atau seperti di drama-drama.
tapi apa yang chaera harapkan, pasti akan selalu berbeda.
dan diganti dengan yang lebih baik.
chaera senang dengan cara chenle menyampaikan cintanya. walau bukan dengan bunga, ataupun dengan kalimat-kalimat romantis.
bahkan sebaliknnya. bukan dengan kalimat romantis, tapi dengan kalimat ejekan.
walaupun menjengkelkan, tapi begitulah cara chenle menyampaikan cintanya ataupun kepeduliannya terhadap chaera.
chaera senang dengan itu.
chenle pun juga.
oohh iya, jangan lupakan tangan chaera yang masih digenggam oleh chenle dari awal memesan bakso sampai balik ke tempat duduknya.
•
•
•
•hey guys, long time no see.
i'm working on my new story, hehe dan lagi PAS juga.btw, semangat kalian yang lagi PAS.
here's the bonus chapter of unspoken words.
hope u like it☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ unspoken words | zhong chenle
Fanfic[COMPLETED] [SPIN-OFF from CHOICE] "gue bisa dengan mudahnya bilang 'i love you', tapi cuman bisa dalem hati doang sih.." ㅡ Nam Chaera *lowercase letters HIGHEST RANK [07-07-21] #2 in ffnct [18-07-21] #10 in zhongchenle ©️April 2020, lullabeey