𝕄𝕪 ℂ𝕙𝕠𝕚𝕔𝕖|| 𝕊𝕠𝕞𝕖 𝕊𝕦𝕣𝕡𝕣𝕚𝕤𝕚𝕟𝕘 𝔽𝕒𝕔𝕥𝕤

753 44 1
                                    

Percaya? Kamu suruh aku percaya
Tapi kamu sendiri yang menghancurkan
Kepercayaanku. Merusaknya Hingga Tidak bisa membangun kembali Kepercayaan Itu lagi-

• Felichia Putry Jonandha

Mementingkan hal lain daripada ego sendiri? Pasti sungguh menyiksa. Memperdulikan perasaan orang lain, tanpa memperdulikan diri sendiri. Merelakan tanpa melepaskan, mempercayai tanpa mencurigai, dan juga mengundang luka tanpa tau cara untuk menyembuhkan.

Mencintai? Itu adalah hal yang wajar, apalagi takut dalam hal kehilangan. Itu sudah biasa dalam kehidupan manusia dan paling penting dalam suatu hubungan. Mencintai seseorang haruslah Dengan cara kita sendiri, tak perlu menjadi orang lain agar di senangi tapi jadilah diri sendiri dengan caramu.

Takut kehilangan?
Ingin melepaskan?
Ingin berjuang kembali?
Tapi selalu dikecewakan?!

Felichia? Gadis itu saat ini sedang merasakannya. Jujur saja sebenarnya jika bukan karna sayang Felichia sudah lama ingin melepaskan Devan. Tapi percayalah selain sayang Nyaman yang membuatnya juga tidak ingin melepaskan Devan. Bukankah nyaman adalah salah satu alasan seseorang mempertahankan hubungan? Jawabannya adalah Yah. Felichia mempunyai cara tersendiri untuk mencintai Devan.

Masih di tempat yang sama dan pakaian yang sama, Felichia masih saja menangis namun apalah dayanya Yang tidak bisa berbuat apa-apa. Jujur dari dalam hatinya Felichia saat ini hanya membutuhkan Devan.

"Nggak usah nangis, gue nggak bakal kasian sama Lo, Tasya juga dulu gitu" Ucap orang dihadapannya santai.

Tasya? Tunggu sepertinya Felichia mulai mengenal orang dihadapannya.

"Lo Ma-marcell?" Tanya Felichia sedikit takut.

"Tepat sekali" jawab orang itu santai.

Felichia menatap tak percaya orang dihadapannya.
"Bukannya Lo di penjara?"

"Tunggu kaya kita pernah ketemu, tapi dimana?" Ucap Felichia sambil berpikir.

"Gue udah bebas dan sekarang gue kembali lagi dengan tujuan gue diawal. Dan benar kita pernah ketemu. Di mall saat Lo nggak sengaja nabrak gue"

Felichia mengingatnya. Ia juga ingat kala itu Devan sempat membentaknya karna tak ingin Felichia dekat-dekat dengan pria itu. Apa ini yang dimaksud Devan?

"M-maksud Lo?"

"Gue pengen hancurin Devan"

"Apa salah Devan sampe Lo jadi benci banget ke dia? Please gue mohon jangan sakitin Devan kalau Lo mau bunuh, bunuh gue ajah tapi please jangan Devan" Ucap Felichia menangis.

"Bodoh" Marcell mendekati Felichia.

"Gue salut sama lo, bahkan saat Devan sering nyakitin lo, Lo masih mau pertaruhin nyawa Lo demi dia" Ucapnya menatap Felichia sambil terkekeh.

"Lo tau apa" Ucap Felichia mengalih kan pandangannya yang semula bertatapan dengan Marcell beralih menatap ke arah lantai.

"Gue tau semuanya" Ucap Marcell diakhiri kekehan.

"Jadi Lo mau tau kenapa gue Benci banget sama Devan?" Tanya Marcell sembari duduk di samping Felichia.

My Choice Is My Life ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang