𝑨𝒌𝒖 𝑹𝒊𝒏𝒅𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝑶𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝑺𝒊𝒃𝒖𝒌𝒌𝒂𝒏, 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝑼𝒕𝒂𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏, 𝒅𝒂𝒏 𝑲𝒂𝒎𝒖 𝑷𝒆𝒓𝒉𝒂𝒕𝒊𝒌𝒂𝒏.
• 𝑭𝒆𝒍𝒊𝒄𝒉𝒊𝒂 𝑷𝒖𝒕𝒓𝒚 𝑱𝒐𝒏𝒂𝒏𝒅𝒉𝒂
Felichia membuka matanya perlahan, terkejut saat matanya sudah terbuka sempurna. Ia melihat sekelilingnya, nampak begitu indah tapi terasa asing baginya. Ia sebenarnya ada Dimana?Felichia melihat kearah pakaian yang ia gunakan, kini pakaiannya sudah berubah menjadi gaun berwarna putih yang begitu bersih.
"Mama Echa dimana?" Tanyanya
Rasa takut mulai menyeruak dalam dirinya."Devan..."
"Bang Reyy"
"Mama papa"
"Kevin"
Felichia memanggil dengan nada gemetar mencari-cari pintu keluar dari sini.
"Mama papa Echa takut sendirian"
Walau gadis itu terus berteriak tidak ada yang menjawabnya. Dia mengangkat tangannya yang kini mulai memancarkan cahaya.
Tiba-tiba sebuah sinar yang begitu amat terang muncul dihadapan gadis itu, membuat Felichia mengangkat kedua tangannya menutupi matanya dari silau sinar itu.
"Itu apa?" Tanyanya bermonolog dengan dirinya sendiri.
"Apa Echa sudah mati?" Gadis itu tetap bermonolog. Felichia kembali mengingat kejadian sebelumnya namun mengapa begitu sulit. "Jadi benar Echa udah nggak ada?"Dengan susah payah Felichia mengingat kembali kejadian itu akhirnya Felicia kembali mengingat saat terakhir ia berada di rumah sakit, disana banyak sekali anak-anak Worlocks dan Juga ada Sara, Gio, Tasya, dan Anay.
Gadis itu menghembuskan nafasnya pelan, jika memang ini sudah takdir ia bisa apa. Felichia kembali menatap cahaya yang ada didepan sana. Mungkin itu adalah pintu untuk dia menuju ke kehidupan selanjutnya. Gadis itu melangkahkan kakinya menuju cahaya itu.
"Echa jangan tinggalin mama sayang!!"
Gadis itu menghentikan langkahnya saat telinganya tiba-tiba mendengar suara Mamanya yang tiba-tiba menggema ditempat itu. Felichia memutar badannya berusaha mencari sumber suara. Tapi hasilnya nihil, ia tak melihat tanda-tanda ada orang lain selain dirinya di sana.
Felichia kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti menuju sumber cahaya itu yang akan membawanya kehidupan selanjutnya.
"Echa tunggu"
Felichia menoleh kebelakang. Dadanya berdesir saat melihat Sosok Devan Yang melihat kearahnya dengan pakaian serba putih. Felichia Tersenyum, setidaknya ia bisa melihat lelaki yang ia sayangi untuk terakhir kalinya sebelum ia benar-benar menuju ke kehidupan selanjutnya.
"Hay Van" Felichia melambaikan tangannya. "Aku senang kamu datang ke sini buat anterin aku ke kehidupan aku selanjutnya. Maaf yah Van sampai saat ini aku belum bisa bahagiain kamu, aku harap kamu bisa nemuin seseorang yang lebih baik dari aku, dan maaf juga aku belum bisa kasih kamu yang terbaik maaf banget yah, aku sayang banget sama kamu"
"Cha aku datang kesini buat ngajak kamu balik Cha, jangan tinggalin aku yah, aku butuh kamu cha, kamu penguat aku cha, kamu adalah wanita kedua yang paling aku cintai setelah mama, jangan ninggalin aku cha"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Choice Is My Life ( Complete )
Fiksi RemajaMencintai bukan perihal siapa yang lebih dulu memikat hati. Namun soal siapa yang dengan tulus tetap bertahan dan tak berniat untuk pergi. Mencintai juga bukan tentang siapa yang paling banyak berjuang melainkan bagaimana masing-masing hati mampu me...