8. Selamat tinggal Jakarta

367 37 0
                                    

Karena Seungcheol, mengharuskan aku untuk meninggalkan ibu kota Indonesia ini. Terasa berat memang, tapi aku sudah berjanji untuk mengantarnya tepat di depan orang tuanya.

Perihal bibi, yang sudah aku anggap seperti ibu sendiri, kini sudah pulang ke kampung asalnya. Namun tidak akan lama, aku menyerahkan rumahku untuk dirawatnya dan aku pun akan kembali lagi ke sini. Tidak mungkin jika aku menetap di tempat yang bahkan bukan negaraku.

"Nara-a."

Saat ini aku dan Seungcheol sedang berada di hotel yang Seungcheol tinggali. Aku membantunya untuk mengemas barang bawaannya. Lalu mengurus yang lainnya juga. Karena aku tidak tega jika membiarkannya mengemas sendiri. Badannya masih belum terlalu pulih. Wajahnya masih terlihat pucat. Dan itu membuatku sedikit khawatir.

Aku menengok dengan sigap "kenapa?"

Dia duduk di pinggiran ranjang, dengan tatapan yang tertuju padaku "semalam aku tidak dapat tertidur dengan nyenyak." Adunya, dengan begitu aku menghampiri lalu ikut duduk bersamaan tepat disampingnya.

"Benarkah? Kau demam lagi?" Aku langsung menyentuh keningnya untuk memastikan.

"Ah, bukan itu," telapak tangannya digerakkan ke kanan dan ke kiri pertanda bahwa bukan itu penyebabnya "lalu?" Alisku mengkerut karena rasa penasaran yang menghantui "aku berfikir bahwa tidak akan pantas mendapat kesempatan kedua. Aku ini terlalu jahat kepadamu. Ak-"

"Kau tidak meyakinkan dirimu sendiri bahwa kau mampu? Kau meragukan?" Potongku dengan sepihak.

Kemarin dia sangat yakin untuk aku kembali lagi padanya, dan saat ini? Justru sebaliknya. Kenapa dia berfikir seperti itu? Kenapa menjadi pesimis?

"Eomma benar, jika aku kembali padamu, urat malu-ku seakan sudah putus. Karena sudah membuatmu tersakiti, dan kini ingin kembali lagi. Tapi rasa penyesalan itu selalu menghantuiku, aku ingin itu hilang dari diriku bahwa-aku mampu mendapatkanmu lagi. Aku ingin kau berada didekatku selalu. Aku ingin kau menjadi milikku satu-satunya."

"Lalu kau ingin mundur? Sedangkan kau sudah membuatku mulai percaya padamu lagi? Kau ingin menghilang lagi disaat aku sudah mulai memaafkanmu? Kau ingin pergi jauh lagi disaat aku mulai mencarimu? Itu yang ingin kau lakukan? Iya? Jika memang seperti itu, kau tidak layak untuk dikatakan manusia Seungcheol-a. Kau terlalu jahat untuk itu. Kau bilang ingin merekatkan yang sudah retak, tapi apa? Kau malah meretakkan bahkan menghancurkan, bukan memperbaikinya. Jika memang ragu, untuk apa kau melangkahkan kaki kesini? Jika memang tidak serius kenapa kau menampakkan wajah ke hadapanku lagi? Aku sudah mengubur luka yang dulu sedalam-dalamnya. Lalu kenapa kau malah menggalinya lagi? Dan-kau ingin meninggalkannya begitu saja tanpa tanggung jawab lagi? Kau-" air mataku sudah tidak dapat dibendung lagi. Pipiku sudah basah akibat air mata yang begitu deras meluncur di permukaannya. Dadaku terasa sangat sesak.

"M-maafkan aku." Hanya itu? Hanya itu yang di ucapkan? Heol, dia memang sudah gila.

"Ak-"

"Minggu depan kita menikah." Apa katanya? Aku semakin tidak mengerti.

"Kau yakin?"

"Yakin, sangat yakin. Kau milikku, bukan milik orang lain. Kita buang masa lalu itu, lalu kita ukir masa depan dengan baik dan sempurna. Tolong kerjasamanya untuk membangun, dan menghadapinya." Tangannya ter-ulur untuk mengusap sisa air mata di pipiku. Lalu mengelusnya dengan lembut secara berulang.

"Jika kau sudah sangat yakin, aku akan menerimamu untuk bekerjasama. Aku akan selalu berada disampingmu untuk menghadapi masa-masa sulit."

Dia tersenyum kala mendengar penuturanku "baiklah. Ayo berangkat, nanti tertinggal pesawat jika tidak cepat."

Aku mengangguk, lalu mengikuti langkahnya untuk keluar dari hotel.

Jalanan cukup ramai kendaraan, dan itu membuat mobil yang aku tumpangi terkadang berhenti untuk mengantri melaju ke depan.

"Selamat tinggal kota kelahiran. Aku akan menjenguk dan menikmati panasmu yang sudah ciri khas. Tunggu aku ya, aku akan kembali."

##########

Gak banyak kata dulu yaaa hehehe

Salam dari aku yang saat ini sedang trending di Twitter.

Salam dari aku yang saat ini sedang trending di Twitter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAPPY ENDING (Choi Seungcheol)✓✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang