Planning - 01

576 62 4
                                    

"Loh kalian beneran jadi ke sana?" tanya Sandara kepada anak-anak yang sedang duduk di lantai ruang tamunya.

Yang ditanya mengangguk antusias. "Jadi dong Tan, kita udah ngerencanain ini dari awal tahun. Gak enak kalau gak jadi."

Semua orang yang berada di ruangan menatap June dengan tatapan yang berbeda-beda. Ada perasaan yang mengganjal saat June mengatakan seperti itu.

Sandara menatap Jisoo dan Yunhyeong, berharap dua anak kembarnya tidak ikut bergabung bersama yang lainnya.

Sebenarnya mereka memang mempunyai rencana untuk pergi liburan dengan mendaki gunung. June yang mengusulkan untuk pergi mendaki ke tempat yang jarang dikunjungi oleh banyak orang.

Banyak rumor yang beredar kalau hutan yang dilalui untuk sampai ke gunung itu mempunyai kemistisan tersendiri.

Rumor itu semakin memperjelas segalanya saat ada sebuah surat kabar menampilkan berita bahwa ada sekumpulan warga asing yang tersesat di dalam hutan itu dan tak pernah kembali hingga saat ini. Beberapa warga yang tinggal beberapa kilometer dari kawasan hutan dengan budayanya yang masih kental mengatakan bahwa mereka disesatkan oleh roh gunung yang tak menyukai kehadiran para pengunjung.

Awalnya mereka sempat ragu, tapi June meyakinkan bahwa ia pernah pergi ke sana bersama dengan keluarganya. Jadi mereka mempercayai ucapan June yang mengatakan kalau semuanya akan berjalan baik-baik saja. Apalagi ada bukti kalau sampai sekarang June masih sehat.

Di antara mereka semua, Rosé yang paling ragu. Ia mengusap lengannya yang merinding, sejak tadi ia hanya mendengarkan dengan bulu kuduk yang meremang.

"Kamu kenapa?" tanya June sambil menatap wajah Rosé.

"Kamu yakin mau ke sana? Kenapa gak ke Batam atau Bali aja?" usul Rose dan menatap mata hitam milik June.

"Bosen lah awak ke pantai terus yang ada nanti hitam kulit mulus awak," potong Jinhwan yang langsung mendapat anggukan dari Donghyuk.

"Dua-in."

Rosé membuang napas, kecewa. "Yaudah Bromo," usulnya lagi.

"Ah bosen gue kesana kak, udah lima kali," tolak Chanwoo sambil menunjukkan kelima jarinya.

"Tenang aja, ada pacar lu ini." Bobby menunjuk June dengan dagunya.

June tersenyum, mengelus kepala Rosè dan meyakinkannya bahwa ia akan berada disamping Rosé terus.

Rosé tersenyum tipis setidaknya rasa khawatirnya sedikit hilang saat June menenangkannya. Tapi di lain sisi ia masih ragu akan keselamatannya dan teman-temanya yang lain.

June membuka aplikasi google maps di ponselnya. Tak perlu memakan banyak waktu, layar ponsel June sudah menampilkan dataran hutan dan gunung yang akan mereka jelajahi.

"Kita nanti lewat hutan ini, waktu itu gue sama keluarga lewat sini. Hutannya emang deket sama hutan yang dirumorin itu, tapi seenggaknya jalan aman buat sampai ke gunung ya lewat hutan ini," kata June yang memberikan gambaran menggunakan google maps.

"Yakin aman Jun?" Hanbin memastikan.

"Gak liat sekarang gue kaya gimana nih? Asalkan kita gak disesatin aja," jawab June santai.

"Kalau disesatin gimana jadinya?" tanya Jisoo.

"Mau gak mau, bakal masuk ke hutan itu," jawab Donghyuk yang langsung mendapat anggukan dari June.

"Doa aja, semoga selamat sampai tujuan," ujar Bobby.

"Tumben otak lo bener Bob, kapan di betulin?" Jennie terkekeh.

Misguided [BLACKPINK×iKON]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang