Darkness -10

172 30 2
                                    

Tubuh Jennie yang sejak malam terasa lemah kini menjadi lebih lemah. Pasalnya, sekarang Jisoo mencekiknya secara tiba-tiba saat ia masih terlelap tidur.

"Rosé, tolong," lirih Jennie kepada Rose.

Kepala Jisoo menengok 360 derajat mendapati Rose yang ingin menghampiri Jennie.

"Diam," ucap Jisoo, terdapat penekanan di saat ia mengatakan satu kalimat itu.

Matanya menatap tajam ke arah mata Rosé dan dengan tatapan yang dilayangkan seperti itu membuat tubuh Rosé benar-benar tak bisa bergerak.

"Kalian sudah tersesat."

"Mari ikuti permainan."

"Ini akan menyenangkan." Senyum miring di wajah pucat gadis itu tergambar begitu jelas.

Tubuh Jennie disentakkan oleh gadis itu hingga membentur sesuatu di belakangnya.

Napas Jennie tak beraturan, ia merasa sesak karena lehernya dicekik kembali oleh Jisoo.

Kini, apa yang ada dipandangan Jennie benar-benar berbeda dari sebelumnya. Semula, tempat yang ia tempati adalah sebuah rumah tapi sekarang semuanya adalah hutan yang sebagian besar berisi mayat dengan darah-darah yang masih berceceran di mana pun.

Ia benar-benar syok dengan apa yang ia lihat sekarang. Ternyata ucapan Hanbin kemarin benar.

Sedangkan Jisoo, ia kini berjalan menghampiri Rosé dengan langkah yang tertatih

Rosé mematung, seakan-akan tubuhnya sedang diikat.

Jisoo membenarkan anak rambut Rosé yang menghalau mata gadis itu.

"Gadis cantik," ucapnya lirih.

"Anjeun bade dijadikeun tumbal? Pikeun kasalamatan babaturan anjeun," lanjutnya yang berbicara menggunakan bahasa daerah yang Rosé tak mengerti sama sekali.

Rosé merasa di depannya kini bukanlah Jisoo karena Jisoo tak mengerti bahasa daerah sama sekali.

Tiba-tiba sosok di depannya berubah menjadi sosok yang amat menyeramkan.

Rosé memejamkan matanya, ia tak sanggup untuk melihat apa yang ada di hadapannya.

Sosok itu masih tetap berada di depannya. Wajah sosok itu benar-benar hancur. Bola matanya putih, kulitnya keriput dan terdapat banyak lubang di kulitnya, kulit yang berlubang itu mengeluarkan nanah serta belatung. Bau nya pun tak sedap walaupun dari jarak jauh.

"ROSE! JENNIE!" jerit Lisa.

Tiba-tiba di sekitar Lisa gelap dan ia tak bisa merasakan sekitarnya. Hanya kegelapan yang ia rasakan saat ini.

"Lo berdua gapapa kan?" tanya Lisa yang kini tangannya meraba-raba sekitarnya karena ia tak bisa melihat apapun.

"Lalisa, pergi," samar-sama telinganya mendengar suara yang benar-benar ia rindukan. Suara itu adalah milik Donghyuk.

Walaupun suara suara Donghyuk hanya samar tetapi air matanya menetes begitu deras.

°•○●

"Jangan-jangan—"

"Mereka dijadiin tumbal," ujar Bobby.

Jinhwan dan Jisoo menghembuskan napasnya kasar. Mereka tak berpikir ke arah sana.

"Bisa jadi," ujar Jinhwan yang setuju dengan ucapan Bobby seraya menatap patung aneh yang berada tak jauh darinya.

Saat berjalan, Jisoo tak sengaja menginjak sesuatu sehingga ia melihat ke arah bawah.

Misguided [BLACKPINK×iKON]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang