The First Day

194 38 0
                                    

Hari sudah tampak cerah semenjak pukul enam pagi tadi. Awal hari yang membahagiakan ini sekaligus hari minggu, adalah suatu yang menyedihkan untuk menjalani hari pertama bagi Seulgi. Seharusnya ia sudah bangun semenjak tadi pagi, tetapi realitanya waktu sudah pukul delapan siang. Seulgi masih tertidur dengan sangat cantik, sehingga kakinya harus menggantung dari atas kasur.

Seungwan setelah dari kamar mandi, masuk ke dalam kamar melihat seseorang yang masih lelap tertidur, hanya menggelengkan kepalanya. Ia mengambil ponselnya dan menyalakan satu musik untuk membangunkan gadis bangkong itu. Lalu Seungwan biarkan ponselnya tinggal disebelah telinga Seulgi.

Perlahan-lahan lagu itu berputar keras. Sehingga Seulgi bereaksi menyingkirkan ponsel Seungwan dari telinganya. Tetapi, Seulgi malah terjatuh dari kasur bersama selimutnya. Seungwan terkejut ketika melihat sahabatnya yang terjatuh dari kasur. Ingin dia tertawa tapi juga merasa kasihan.

"Haishh.. Ahh.." Seulgi mengeluh sakit dengan memegang kepalanya.

"Mianhae Seulgi-ya.. Aku sengaja membangunkanmu, tetapi kau malah jatuh." Seungwan tidak bisa menahan tawanya.

"Ahh.. Neo? Kau jahat sekali denganku." Ujar Seulgi.

"Aku kan heran. Tumben kau bangkong, biasanya sudah bangun sebelum aku bangun."

Seulgi membelalakkan matanya, melihat ke jendela yang sudah amat sangat terang dengan pancaran sinar matahari menerangi. Ia terbangun dan mengambil ponselnya. Sudah pukul delapan lewat sebelas.

"Hoh.. Geurae? Waeyo?" Seulgi bingung. Ia mempunyai daya ingat yang buruk sehingga ia lupa apa yang terjadi semalam.

"Hmm.. Untung saja latihan ditunda nanti sore, baru saja dapat kabar dari manajer." Ujar Seungwan kembali ke meja riasnya.

Seulgi beranjak dan kembali duduk di tepi kasur dengan memeriksa ponselnya. Tidak ada notifikasi sama sekali yang masuk ke dalam ponselnya, kecuali alarm yang terlewat. sepi. Sekarang daya ingat Seulgi mulai perlahan muncul.

"Ahh.. Semalem aku.." Seulgi hampir keceplosan.

"Hmm.. Waeyo?"

"Aniya.. Aku begadang saja."

"Aish.. kenapa kepalaku pusing tiba-tiba." Tambah Seulgi dengan memegang kepalanya ketika hendak bangkit.

Seungwan masih sibuk dengan perawatan wajahnya. Tapi mata Seungwan masih tertuju pada Seulgi melalui cermin. Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan oleh sahabatnya sendiri.

"Kau menyembunyikan sesuatu?" Tanya Seungwan memastikan.

"Hah? Ani.. Memang aku menyembunyikan apa.." Ujar Seulgi seraya merapikan tempat tidurnya.

"Neo.."

"Ahh.. Aku mandi dulu." Seulgi selesai merapikan, memotong pembicaraan Seungwan dengan langsung pergi tanpa mengacuhkan gadis itu.

Seungwan mulai curiga melihat gerak-gerik Seulgi yang tampak aneh di pagi ini. Lalu pikirannya muncul seseorang yang menyebabkan Seulgi mulai aneh.

Seulgi menutup pintu kamar mandinya dan langsung melihat ke cermin. Melihat kembaran dirinya yang berada di dalamnya, yang terpenting memperhatikan wajahnya. Ia melihat keseluruhan wajahnya dari mata hingga bibir, sehingga ia mengingat kejadian tadi malam apa yang sedang dilakukan.




"Aku menyukaimu."

"Aku butuh cepat."



Ia menggelengkan kepalanya segera agar menyadarkan dari lamunannya. Wajahnya seketika langsung merona merah dan ia merasa malu untuk bertemu dengan Taehyung lagi. Untung saja, tidak ada pesan masuk darinya pagi ini. Semoga saja tidak ada pesan masuk setelah ia mandi.

SCENERY (You're Mine) #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang