Biasanya Netflix dan keromantisan, ini malah Nickelodeon dan keromantanan. Nonton apa coba? Spongebob. Atas rekomendasi si gondrong yang menjelma sadboi: Taeyong.
Dengan posisi ternyaman, Taeyong bersandar di pundak Jisoo. Sepanjang durasi film main, mereka banyakan ketawa atas aksi kebodohan duet maut antara Spongebob dan sahabatnya, Patrick. Jelas cara tertawa Taeyonglah yang paling keras dibandingkan tawa halus Jisoo.
Benar-benar di luar ekspektasi sepasang mantan. Kok bisa gitu mereka dekat setelah putus. Aneh!
Dasarnya si penulis saja aneh. Suka benar meribetkan suatu hubungan tokoh. Padahal tinggal dibalikan ikatan tali benang mereka. Ditali mati sekalian biar tak bisa dibubarkan lagi. Susahnya apa, sih?!
Mungkin sang penulis terlalu tolol, membedakan antara tali mati dan tali sampul saja kadang perlu bertanya dulu pada temannya—iya, dulu jamannya pramuka. Oke, lupakan atas kebodohan penulis, mari kembali ke kisah mereka. Sepasang mantan yang agaknya kian rekat semenjak putus.
Begitu film berdurasi dua jam lewat lima belas menit itu terselesaikan, mereka tak langsung beranjak dari posisi nyaman. Enggan menarik kepala ataupun mengangkat pantat menjauh. Jisoo berpura-pura mencari film lain, sementara Taeyong melihat sang pemilik bahu yang dijadikan sandaran.
“Aku nanya kamu marah nggak?”
“Tergantung,” balasnya tanpa menghentikan kesibukkan sia-sianya menelisik layar laptop yang menunjukkan deretan film terbaru dan terlawas.
“Nggak jadi, deh,” ujarnya demikian membingungkan gadis yang kini mengernyit dan menoleh padanya.
“Tanya apa?”
“Nggak jadi nanya.”
Jisoo menggeram. “Aku maksa kamu biar ngasih tahu, mau?”
Dia malah terkekeh memandangnya geli seperkian detik sebelum mendorong tubuh agar tercodong ke samping, dan mendaratkan sebuah kecupan manis di pipi sang dara.
“Aku pamit pulang,” pamit sang mantan tanpa bergeming. Hendak pulang tapi tak kunjung beranjak dari zona nyaman.
“Aneh nggak, sih,” gumam Jisoo kini menatap sepasang mata gelap milik Taeyong.
Lantas memindahkan meja beserta laptop ke sisi ranjang sehingga mengusik tempat ternyaman lelaki di sampingnya. Jisoo duduk seperkian detik, berpikir sebentar, ia pun berbalik menghadap Taeyong. Ganti dirinya menangkup wajah sang mantan, memaksa agar mata mereka bertemu. Biasanya Taeyong yang suka menangkup wajahnya.
“Kamu beneran bajingan,” ucap Jisoo tepat di depan wajah sang mantan.
Taeyong menyeringai tipis.
“Tiga bulan itu waktu yang cukup lama,” pungkasnya. “Dan seminggu waktu terberat. Paham?”
Sang mantan mengangguk khidmat.
“Jangan ngarep aku mau balikan sama kamu!” tandasnya menyuratkan ketegasan yang tak dapat diganggu gugat.
Bukannya sakit hati karena tertolak sebelum waktunya, Taeyong malah tersenyum-senyum. Benar-benar bodoh, si gondrong bajingan menjelma dari sadboi menjadi budak cinta.
“Memang siapa yang pernah ngajak pacaran? Bukan aku, tapi kamu. Jangan lupa ucapanmu sendiri.” Jelas dia tidak melupakan hal itu. Malah masih terkenang baik di kepalanya.
Tangkupan kedua tangan Jisoo makin menekan kuat wajah Taeyong. Membuat seraut tampan itu mengerut dengan menggemaskan.
“Sudah. Sana pulang!” Menyuruh pulang tanpa melepas tangkupan wajah. Sekadar menatap tanpa bergeming dari posisinya. Lama berdiam hingga kemudian Jisoo mendesah pendek dengan kepala tertunduk seperkian detik sebelum terangkat dan menatap sepasang mata yang kerap membuatnya takut karena tatapannya itu.
“Ketimbang aku makin bodoh karena gengsi,” ungkapnya. “Tahu apa? Congratulation, kebajinganmu sukses!” Lalu mendorong wajah dan bertemu wajah tampan Taeyong, ciuman mendarat di bibir lelaki itu, sesaat saja karena sesudahnya Jisoo langsung memeluk dan menyembunyikan wajah malu di antara leher Taeyong.
Taeyong terenyuh mendapatkan sesuatu yang tak terduga olehnya. Pun membalas pelukan sang dara dengan erat. Mengantarkan aliran kerinduan dibalut rasa bahagia yang teramat dalam. Astaga, kenapa tidak dari lama saja mereka begini?
Dasar penulis, penyebab segalanya menjadi seribet ini.
End
(( DUAAAAR ))
Aokwokwok kagak deng, bercanda hahaha, mas wan aja belum nongol 😌
Fyi, aku sedang berencana membuat slice of life buat ngabuburit puasa nanti.
Tapi, mana enaknya? Puasa 2018 lalu ngabuburit ditemani Infinity War (masih proses revisi 2020), puasa 2019 ditemani Ugly Kim (selesai revisi 2020, tinggal Hello, Lee! season 2-nya belum direvisi masih lengkap kok) lalu puasa 2020 ... pilih!
1. Boyforent 2.0
2. Fall in Hell 2.0Versi slice of life, ya. Buat ngabuburit puasa nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in Hell | Taesoo [✔]
FanfictionJisoo menyesal menerima Taeyong sebagai kekasihnya. Penyesalan terus merutuki, karena berkat pemuda pemilik panggilan "gondrong" itu, hidup yang semula menyenangkan bagaikan bianglala, kini berubah menjadi roller coaster. ©2020 | Hippoyeaa