14 : Forget that feeling

504 100 88
                                    

"Hai Sayang!" Daniel datang dengan cengiran khasnya. Menghampiri Yoongi yang duduk manis di taman universitas.

"Daniel! Berhenti memanggilku dengan panggilan menjijikan seperti itu!"

"Loh, Kenapa? Kan dengan kekasihku sendiri."

Yoongi menghela napas, "Kita hanya pura-pura Daniel"

"Kalau begitu, jadi kekasihku beneran saja. Apa susahnya?"

"Itu tidak lucu sama sekali!"

"Memangnya aku sedang niat melucu?"

"Daniel, aku serius. Tolonglah jangan memikirkan hal yang mustahil."

"Mustahil bagaimana, Yoon? Kita bisa menjadi sepasang kekasih beneran kalau kau mau!"

"Tapi, aku tidak mau, Daniel!"

"Tapi kenapa, Yoon? Apa aku kurang sempurna, Yoon?"

Yoongi menghela napas, sejauh apapun dia menghindari masalah, tetap saja masalah itu akan mengejar sampai dia mau menghadapinya. Dan ini saatnya.

"Kau sempurna, Daniel. Bahkan sangat sempurna. Tapi aku tidak cukup sempurna untuk bisa bersanding denganmu."

Dari sekian banyak ketidakmungkinan yang merajalela, Yoongi juga berfikir kalau kesempurnaan tidak ada pada dirinya. Dan bersanding dengan Daniel adalah bentuk mengukur pangkat yang sangat jauh sekali.

Daniel sangat populer di universitas ini, dia humoris, tampan, dan juga mapan, apa yang kurang? Banyak yang menginginkan menjadi kekasihnya. Banyak juga yang iri pada Yoongi, sebenarnya iri dengan posisi Yoongi. Yoongi memang cantik, baik, tapi dia tidak sepopuler Daniel. Yang mengenalnya saja hanya teman seangkatan, tidak seperti Daniel yang dikenal sampai seluruh warga universitas.

"Jangan bawa-bawakan kesempurnaan, Yoon. Aku mencintaimu apa adanya!"

Yoongi menggeleng, "Tidak, kau tidak boleh mencintaiku, Daniel."

Yoongi merasa kalimat itu seharusnya juga disampaikan untuk dirinya dari Jimin. Karena bagaimanapun dia juga tidak boleh mencintai Park Jimin.

"Kenapa tidak boleh? Apa karena Park Jimin, Yoon? Aku tau kau mencintai pemuda itu kan? Dan kau berusaha mengalah demi Jihoon. Begitu?"

Yoongi membolakan matanya, bagaimana Daniel bisa tau? Padahal dia menyimpan semua ini dengan apik.

"Lalu kau menyuruhku untuk menjadi kekasih pura-puramu agar Jimin dan Jihoon tidak menyadari kalau kau mencintai Jimin kan?"

Yoongi berhasil dibuat bungkam. Dia tidak mampu mengatakan apa-apa karena itu semua benar.

"Jangan berfikir bahwa hanya kau yang tersakiti disini. Aku juga, Yoon! Apa kau pikir aku tidak sakit mengetahui bahwa perempuan yang aku cintai mencintai orang lain? Apa kau pikir semua laki-laki itu tidak pernah begitu mengerti rasa sakit?"

Dari begitu banyak yang keluar, sekali lagi Daniel benar. Bagaimana Yoongi tidak berfikir kalau Daniel juga merasakan sakit? Apa ini? Cinta segitiga? Tapi kalau disebut segitiga pun dia tidak tahu Jimin mencintai siapa? Dirinya atau Jihoon? Siapa yang tahu? Lantas sekarang masalah ini hanya dirinya dan pemuda di hadapnnya sekarang.

"Disini sakit, Yoon. Sakit sekali." Daniel menyentuh dada kanannya.

"Maafkan aku, Daniel. Aku tahu disini aku yang salah. Aku tidak seharusnya menjadikanmu sebagai penutup rasaku. Tapi, maaf juga kalau aku tidak bisa membalas perasaanmu. Aku tidak mengerti, sampai saat ini seharusnya rasa itu sudah hilang tapi malah semakin tumbuh dan membesar. Aku ... Aku tidak bisa mencegahnya karena bagaimanapun aku ini hanya ciptaan-NYA."

SCINTILLA ; MINYOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang