21. Life goes on

774 67 3
                                    

Happy Reading and don't forget to give me a vote.

•••

"Huaahh!! Akhirnya selesai juga." Taehyung berucap seraya mengangkat kedua tangannya, diantara dua pemuda yang berjalan beriringan dialah yang paling bisa memecah suasana hening di jalan setapak yang berada di antara bangunan-bangunan kost yang menjulang tinggi.

Jimin mendengus, kemudian meraih nametag yang bertengger di lehernya. Menatapnya sebentar sebelum pemuda itu melemparnya tepat masuk ke dalam tong sampah.

"Y-yah? Kau membuangnya? Lebih baik kau simpan dan jadikan kenang-kenangan, eoh." Taehyung berseru tak terima atas perlakuan sahabatnya pada nametag itu. Dia sendiri malah rajin mengoleksi nametag-nametag seperti itu, hanya untuk kenang-kenangan dan sebagai pemberitahuan kalau dia pernah melalui hal-hal itu.

"Kalau kau mau ambil saja." Jimin menyahut acuh, kemudian berjalan mendahului Taehyung yang masih menatap nanar pada nametag yang sudah dipastikan aromanya bercampur dengan yang ada di dalam tong sampah. "Kasian sekali kau nametag, memiliki tuan yang tidak punya hati."

Omong-omong, waktu berlalu begitu cepat. Banyak hal terlewat yang mungkin tidak sempat untuk diabadikan. Dan kemudian sampai di hari di mana yang datang harus pergi, yang pergi harus mencari tujuan, dan yang mencari tujuan itu harus mewujudkan tujuannya.

Taehyung dan Jimin sampai pada hari terakhir ujian kelulusan, dan detik ini, mereka berdua telah menyelesaikan urusannya di sekolah. Tinggal menunggu hari kelulusan itu datang.

Yoongi sendiri sama seperti Jimin, menikmati hari-hari menjelang wisuda. Hanya sedikit sibuk, berbeda dengan Jimin yang santai-santai saja. Ya memang, setelah ini apa yang akan dilakukan? Tidak ada, kan?

Bagaimana dengan si primadona kampus—Kim Seokjin? Gadis cantik bak permaisuri itu sedang sibuk-sibuknya dengan pekerjaan barunya sebagai dokter bedah di rumah sakit ternama di Ibu Kota. Yaaa ... Mungkin selama ini tidak pernah ada yang mengungkit-ungkit jurusan apa yang diambil kedua primadona kampus itu. Sudah bisa di tebak kalau Yoongi sendiri mengambil jurusan musik, gadis mungil itu pencinta musik. Selalu menyukai hal-hal yang bersangkutan dengan musik.

Sedangkan itu, si jenius Kim Namjoon dan juga si ketua dalam grup bangtan itu berada disemester empat perkuliahan. Universitas yang sama dengan kekasihnya. Yaah ... Tahu sendiri bagaimana posesifnya laki-laki bermarga Kim itu.

Oh, mungkin kita lupa dengan si pria bermarga Jung yang satu ini. Sayang sekali dia kuliah di luar negri, sebenarnya itu lebih ke keinginan orang tuannya yang selalu menuntutnya padahal tidak tahu sampai mana batas kemampuan anaknya. Dan yang pasti, semesternya masih setara dengan Namjoon.

Sejenak rehat dari masa-masa itu, sekarang ... Semua benar-benar tertinggal, semua benar-benar berpisah. Yah, mau di apakan? Waktu akan terus berjalan. Jangan seperti orang bodoh yang menyia-nyiakan setiap detiknya. Mungkin memang benar, kita tidak bisa merelakannya. Tapi, bukankah lebih baik jika semua tujuan sudah dilewatkan?

Si Jimin masih sama saja, tetap acuh dan tidak peduli. Dan Taehyung masih tetap kebalikannya dari si pemuda bersurai abu-abu itu. Mereka benar-benar teman yang cocok, karena saling melengkapi. Masa-masa keributan sudah mulai reda semenjak satu persatu pergi meninggalkan tempat pertama kali kelompok itu dibentuk. Meskipun begitu, Jimin, Taehyung, Namjoon, dan juga Hoseok membuat sebuah kelompok bersama bukan berfungsi hanya ketika ada masalah menghadang saja. Tapi, ini berbeda. Keempatnya sama-sama sepakat untuk melanjutkan, mungkin ... Sampai akhir.

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Meskipun begitu, hubungan percintaan mereka masihlah baik-baik saja walau kesibukkan kadang-kadang merenggut paksa waktu kencan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SCINTILLA ; MINYOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang