dua puluh, hari terakhir ujian.

19 5 0
                                    

Jangan lupa klik bintang dan komen yaa! walau ceritanya sudah sampai tamat ✨

--------------------------

"Gak nyangka hari ini last day kita ujian, yeyh!" Kata Katya yang nampak sangat gembira karena hari ini adalah hari terakhir mereka menghadapi perang menghadap komputer dengan jajaran teman-teman yang lain.

Kini, mereka -Iqbaal, Ayra, Bastian, Katya dan Elang- sedang berada di kantin menunggu giliran mereka karena mereka mendapatkan giliran ujian sesi kedua.

Bastian yang berada di samping Katya langsung mengusap wajah Katya kasar karena mendengar ucapan Katya barusan, "Bangga ae lo dari tadi sama hari ini!" Ucap Bastian yang membuat lainnya terkekeh.

Katya mendengus, "Apaan sih lo, iri bilang bos!" Katanya.

Semua terkekeh karena ulah Bastian dan Katya, "Jangan seneng mulu lo, ntar pelajaran yang udah lo pelajarin jadi ilang lagi." Kata Elang kemudian yang membuat Katya langsung menatap horor kearah sang pembicara.

"Enak aja lo, gue udah belajar sampe urat-urat." Ucap Katya menyeruput es jeruknya kemudian.

"Alay lo, nenek lampir!" Kata Ayra sambil menonyor kepala Katya dan ia mendengus kesal.

"Masa? Lo tau gak ayam beranak atau melahirkan?" Tanya Bastian bertanya kepada Katya dan Katya langsung mengerutkan keningnya.

"Mana ada pertanyaan kek gitu." Kata Katya.

"Lah ini Babas tanya." Kata Iqbaal menyaut.

"Ih, ga ada, ga ada jawabannya. Kan ayam bertelur." Jawab Katya sedikit sensi.

"Salah, jawabannya atau." Kata Bastian menjawab Katya, Katya langsung mengerutkan keningnya.

"Mana ada jawaban kea gitu." Ujar Katya tak terima.

"Ya bener lah, kan atau yang lain. Soalnya ga ada jawabannya, ah gimana si lu." Kata Bastian yang membuat semua terkekeh.

"Ih, apaan dah. Ga ada jawaban kek gitu." Kesal Katya sambil memukul lengan Bastian.

"Aw, aduh. Sakit Kat!" Ringis Bastian sambil nyengir tanpa ngerasa bersalah

"Lagian elo sih, nyebelin." Kata Katya yang membuat teman-temannya yang lain terkekeh.

"Udah-udah, berantem mulu lo berdua jadian mampus." Ucap Elang yang membuat Katya melotot.

"Ih, amit-amit. Mana mau gua sama manusia kribo nyebelin kaya dia!"

"Gua apalagi, masa sama nenek lampir yang mulutnya kek toa."

Katya dan Bastian mengelak akan hal itu, "Kalo jadian beneran kalian mau apa, hayooo!" Komentar Ayra menatap kedua manusia yang sedang sama-sama menolak sesuatu yang akan terjadi yaitu mereka yang bakal jadian.

"NO!"

"GAK BAKAL!"

"Tipe gue itu yang gak jail kaya dia." Kata Katya kemudian yang membuat Bastian memicingkan matanya.

"Dih, tipe gue juga bukan yang kaya lo. Ngomongnya make toa, tipe gue yang lemah lembut!" Ujar Bastian yang tidak terima.

"Udeh! Pokoknya kalo kalian sampe beneran jadian, kalian harus traktir kita nonton plus makan!" Kata Iqbaal yang kemudian mendapatkan anggukan setuju dari Ayra dan Elang.

"SETUJU!" Jawab Ayra dan Elang bersamaan.

Beberapa menit kemudian bel berbunyi dan mereka semua langsung menuju ruangan mereka masing-masing, tidak lupa mereka selalu berdoa bersama terlebih dahulu sebelum melakukan ujian.

KITA [AKU, KAMU, DAN DIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang