dua belas, sepupu cogan.

18 5 0
                                    

Jangan lupa klik bintang dan komen yaa! walau ceritanya sudah sampai tamat ✨

--------------------------

Dunia ini memang banyak tipe orang, ada yang gampang care dengan orang lain ada juga yang iri jika banyak yang care dengan orang itu. Memang seperti itu adanya kan?

🌻🌻🌻

"KIKI, AYRA, SALSHA. AYO SINI KUMPUL KITA MULAI ACARANYA." Om Seno, Papa Bang Kiki, memanggil mereka untuk ikut berkumpul karena acara akan segera di mulai.

Ayra membatin bersyukur karena dia tidak menyaksikan ke garingan Kiki dan Salsha semakin lama, dia tau Bang Kiki juga bingung merespon Salsha yang hanya menjawab seadanya.

Ayra duduk sebelah Mamanya dan sebelah kanannya ada Bang Kiki, Ayra bahkan tidak peduli dengan Salsha sama sekali, bukan karena dia marah soal tadi Salsha mengajaknya, bukan. Karena dari awal dia memang tidak mengharapkan ada Salsha disini.

Di depan Ayra ada sosok pria yang benar-benar tampan, Ayra menatapnya dan dia membatin apakah ini sepupu yang di maksud Mama Ayra tadi? Dia menatap dalam-dalam dan entah bagaimana pria itu menatap Ayra balik.

Salsha yang sadar jika Ayra menatap pria itu, bahkan dia juga sadar jika pria itu tiba-tiba menatap Ayra balik, karena Salsha juga menatap pria itu sedari tadi.

"Ini anak Om Akmal yang sudah lama tinggal di Singapura, ayo perkenalkan namamu, Lang!" Ucap Om Seno.

"Hallooo! Perkenalan saya Elang! Anaknya Mama Ayu dan Papa Akmal, seneng banget akhirnya bisa ketemu sama sodara di Indonesia." Sapa-nya sambil tersenyum dan membungkuk.

"Cogan gak tuh ponakan Mama!" Bisik Mama Ayra kepada Ayra sambil menyenggol lengan Ayra.

Ayra hanya mendengus karena Mama-nya membanggakan keponakannya itu, bukan membanggakan anaknya ini.

"Kok gue ga asing ya, Ay?" Tanya Bang Kiki tiba-tiba.

"Yaiyalah orang sodara lo sendiri, gimana si bang." Jawab Ayra.

"Kayanya gue pernah ketemu sama dia." Bang Kiki masih memikirkan Elang yang katanya pernah ketemu sebelumnya, entahlah dia sedang berhalusinasi atau bagaimana.

"Oke, ini Elang, kalian semua ini apalagi yang muda-muda sesama sepupu harus saling kenal dan saling membantu, Oke?" Ucap Om Seno dan tentunya semua sepupu Ayra dan Ayra mengangguk.

"Mari kita makan dan setelah makan kalian bisa saling mengobrol lagi." Tambah Om Seno.

Setiap acara memang Om Seno-lah yang memimpin karena beliau kakak tertua dadi Mama Ayra.

Setelah itu, Ayra dan Bang Kiki melanjutkan mengobrol dan pindah ke tempat yang tadi. Mereka selalu asik dengan dunia mereka, memang Ayra dan Bang Kiki sedari kecil selalu bersama jadi apapun yang mereka bincangkan selalu nyambung.

"Hai Elang! Gue Salsha." Salsha menyodorkan tangannya di depan Elang dan tersenyum.

Elang membalas uluran tangan Salsha tersebut, "Hai, Sal?"

"Gue anaknya Tante Weni sama Om Yudha, gue berarti adek lo? ya kan?" Tebak Salsha karena Tante Weni adalah adek Om Akmal.

KITA [AKU, KAMU, DAN DIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang