tujuh, balikan.

26 8 2
                                    

Jangan lupa klik bintang dan komen yaa! walau ceritanya sudah sampai tamat ✨

--------------------------

Kadang cewek bisa bego karena terlalu sayang sampe ngasih kesempatan berkali-kali buat cowok yang gatau diri.

🌻🌻🌻

"Ay? Lo masi marah sama gue?" Tanya Katya memelas yang kini sedang duduk di bangku depan meja Ayra.

Ayra yang sedang membaca buku di bangku Iqbaal (yang sementara ini adalah bangkunya) tidak peduli akan kehadiran Katya sama sekali.

"Nih, gue minta maaf." Ucap Iqbaal sambil memberi sebuah coklat dan di tali pita ke arah Ayra.

Ayra memang penggemar coklat, dia bisa makan coklat sehari 5 bungkus. Entahlah apa yang akan terjadi pada gigi-nya. Tetapi anehnya ketika dia menangis ngegalau in doi, dia gak bakal mau menyentuh coklat. Tapi beda ketika dia marah atau dia lagi badmod, coklat adalah jalan ninjanya. Aneh ya? Emang kalo dia sedih bukan badmod ya?

Kalo kata Ayra si beda, dia nangis bukan karena badmod, dia bakal nangis kalo dia kecewa dan pengen nangis. Kalo badmod ya marah. Katanya si gitu, gatau lagi dah tanya Ayra sendiri.

Ayra menatap coklat yang di sodorkan Iqbaal kepadanya, sungguh menghantui pikirannya saat ini.

"Ih, lo mah." Katya memukul lengan Iqbaal kesal.

"Lo kalo mau minta maap jangan nyogok dong, mana bisa kaya gitu!"

"Terserah gue lah, namanya juga usaha." Kata Iqbaal sambil memeletkan lidahnya kearah Katya.

Ayra tidak memperdulikan Katya dan Iqbaal yang sedang berdebat di hadapannya, dia hanya menatap coklat tetapi dia tidak mengambilnya dari tangan Iqbaal.

Tiba-tiba Ayra menyaut coklat yang ada di tangan Iqbaal dan pergi keluar kelas. Iqbaal yang sadar bahwa coklatnya di ambil Ayra langsung melotot karena Ayra tidak berkata terlebih dahulu kepadanya.

"AYRA! COKLAT GUE!!!" Teriak Iqbaal, perasaan coklatnya di kasih in ke Ayra dah, kok ini Iqbaal bilangnya 'coklat gue' sih. Gak ikhlas lu, Baal?

Sedangkan Katya masi mengomel di hadapan Iqbaal karena tidak terima dia menyogok kepada Ayra.

"Mana bis..." Ucapan Katya terpotong sudah, karena yang di omelin sudah melarikan diri.

"IQBAALLLLL!" Kini Katya lah yang meneriaki Iqbaal.

"LO TUH YA, KURANG AJAR EMANG! IHHH NYEBELIN. DASAR QOBAAL BULUKKKK!"

"Awas ae lu yeeeee!"

Ayra yang sedang berjalan ke arah kantin sambil melihat sebungkus coklat yang di tali dengan pita dan itu sangat indah baginya, bahkan dia tidak mendengar teriakan Iqbaal yang memanggil-manggil namanya sedari tadi.

Sesampai di kantin, Ayra duduk dan membuka tali pita yang di talikan pada coklatnya. Baru saja Ayra akan membuka seseorang mengambilnya dari tangan Ayra.

"Aaaaa, itu punya gu..." Ayra langsung menatap sang pengambil tersebut dengan rasa malu, tentu saja malu karena yang ngambil adalah sang pemilik pertama yaitu Iqbaal.

"Ini punya lo, kalo lo udah maapin gue." Kata Iqbaal yang masi ngos-ngosan karena harus ngejar Ayra yang tadinya sudah sangat jauh dengannya.
"Woke!" Jawab Ayra senang, lalu kemudian mengambil coklat tersebut dari tangan Iqbaal.

Tapi kemudian, Iqbaal mengambilnya lagi, "Oke apaan?" Tanya Iqbaal memperjelas.

Ayra mengambil coklat itu lagi dan menyembunyikan di kantong jaketnya, "Tapi, lo harus ngomong minta maap yang bener dulu ke gue, ayo cepetan! Kalo gamau yauda gapapa, lo ga gue maapin dan coklatnya ga bakal balik" Ancam Ayra dengan tatapan malas ke arah Iqbaal.

KITA [AKU, KAMU, DAN DIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang