dua puluh lima, bandara (ending)

34 7 5
                                    

Jangan lupa klik bintang dan komen yaa! walau ceritanya sudah sampai tamat ✨

--------------------------

Sebuah pertemuan akan memiliki suatu ujung, entah itu untuk berpisah kembali atau bersama selamanya.

🌻🌻🌻

Bandara, tempat dimana seseorang berbahagia dan berduka juga. Tempat dimana orang yang pastinya akan pergi jauh, tapi beda lagi kalo orangnya sultan, deket doang mungkin mampir Bandara, Eh.

Suasana lagi sedih, si author malah ngelawak, hadeh!

Ayra semalaman benar-benar menangis karena ulah Iqbaal yang sangat mendadak memberi tahu kepada dirinya atas kepergian dirinya ke Melbourne untuk kuliah, sebenarnya Ayra kesal juga kepada Iqbaal. Bagaimana gak kesel, pamit cuma lewat surat di telfone gak bisa di samperin kerumahnya pas abis pulang maen kemaren eh dianya udah pergi kata pembantu yang ada di rumah Iqbaal, jadi rumah Iqbaal sudah kosong saat itu. Memang benar-benar sudah di rencanakan oleh Iqbaal.

Kesalnya Ayra juga kenapa Iqbaal pamitnya dadakan sekali, jika saja Iqbaal pamit kepadanya pada lama-lama hari, pasti Ayra akan ikut Iqbaal kuliah disana juga. Tapi apa boleh buat, Ayra sudah terlanjur ketrima di salah satu Universitas di Indonesia.

"Baal, ini beneran kamu gak pamit temen-temen kamu?" Tanya Teh Ody menatap adiknya yang sedari tadi diam menatap ponselnya yang mati, ia tidak berani menghidupkan ponselnya.

"Nggak, gausa teh. Ntar teteh aja yang bilang ke mereka kalo mereka nyariin Ale." Kata Iqbaal sembari tersenyum.

Di sisi lain kini, Ayra, Katya, Salsha, Bastian, Elang dan Aldi sedang berada di satu mobil akan menyusul Iqbaal ke Bandara. "Ayo dong cepet! Gue takut Iqbaal udah berangkat!" Kata Ayra sambil menggigiti jarinya.

"Sabar, Ay. Gue yakin dia belum take off. Tenang dulu deh lo!" Kata Elang yang ikut geram.

"Lagian ngapain sih tuh bocah ke Melbourne gak ngomong dulu ke kita!" Ucap Katya yang dadakan sebal kepada Iqbaal. Semalam, Ayra langsung memberi tahu teman-temannya soal keberangkatan Iqbaal ke Melbourne tersebut.

Di Bandara, kini Iqbaal akan segera pamit kepada keluarganya. "Teh, Ale pamit ya! Jangan lupa pesen Ale tadi." Kata Iqbaal kepada Teteh-nya itu, "Iya, nanti teteh sampein." Jawab Tetehnya.

"Cepet! Jam terbang Iqbaal sebentar lagi!" Kata Bastian kepada teman-temannya sambil berlarian.

"Itu yang make baju kotak-kotak, Iqbaal bukan?" Kata Salsha dengan ngos-ngosan. "Oiya bener!" Ucap Elang membenarkan ucapan Salsha tadi.

"IQBAAL!!!!" Teriak semuanya kepada Iqbaal, Iqbaal melotot kaget kearah teman-temannya yang datang sekaligus semuanya.

"Udah gila lo! Pergi gak ngabarin kita!" Ucap Bastian langsung memeluk Iqbaal disusul Elang dan Aldi.

"Gue gak mau kalian ngomel-ngomel aja." Kata Iqbaal yang kemudian dapat pukulan di kepalanya dari Elang, "Udah gila lo kita ngomel-ngomel karena lo kuliah di Melbourne, yang pasti kita bakal dukung lo lah!" Ucapnya.

Setelah mereka berempat berpelukan kini giliran para cewek-cewek bersalaman dengan Iqbaal hanya Ayra yang masih menangis di pelukan Bunda Iqbaal, Iqbaal langsung menghampiri Ayra dan memeluknya, "Udah jangan nangis." Katanya sambil mengusap punggung Ayra dalam dekapan pelukannya.

"Lo sih! Kesel ah gue! Gak ngomong lebih awal." Omel Ayra sambil memukul dada bidang Iqbaal, "Iya-iya maaf deh." Kata Iqbaal sambil tersenyum, kemudian ia menangkap wajah Ayra dan mengusap air matanya. "Jangan nangis ya?" Ayra mengangguk dan memeluk Iqbaal lagi.

"Gue sayang lo juga, Baal!" Ucap Ayra sedikit berbisik dan Iqbaal tersenyum, walaupun hanya berbisik Iqbaal masih bisa mendengar apa yang di ucapkan Ayra, "Cie yang sayang gue!" Ledek Iqbaal kepada gadis tersebut.

"Tunggu gue pulang dari Melbourne, ya! Gue bakal jadiin lo pacar gue." Kata Iqbaal yang kemudian mendapat anggukan dari Ayra dalam peluknya.

"Udah jan pelukan terus! Keburu di tinggal pesawat lo!" Ucap Elang sambil menarik Ayra yang membuat semua terkekeh melihat aksi Elang.

"Dasar lo burung Elang! Gue mau pergi aja masi lo cemburu in!" Kata Iqbaal sewot dan malah mendapat kekehan dari semuanya lagi dan lagi.

"Yauda gue pamit ya! Dah Semua!" Kata Iqbaal sambil melambaikan tangannya.

"Jaga diri ya, Ay!" Teriak Iqbaal kepada Ayra.

"Lo juga, hati-hati!"

Merekapun berpisah dan kini Ayra dan yang lainnya balik untuk pulang.

🌻🌻🌻

Hai!
Gimana endingnya? Kalian bisa komen se kesel-kesel kalian ehe!
-ang

KITA [AKU, KAMU, DAN DIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang