"Tapi aku penasaran kenapa dulu kau tidak pernah mengajakku pacaran setelah insiden itu?"
"Boo, katanya kamu tidak mau bahas topik dewasa.."
"Gwaenchana. Cuma ciuman. Aku juga sering cium Andrew."
"Mworago-?"
"Di pipi."
Sang anak yang daritadi diam hanya bisa memutar bola mata malas kala melihat perubahan sikap papinya yang tiba-tiba galak dalam sekali kedip.
Sekarang ia percaya dengan cerita mami.Vernon Chwe posesif. Sangat.
Mungkin kalau tadi Seungkwan tidak langsung meralat ucapannya, sekarang pasti sudah ganti topik menjadi pertengkaran khas orang tua.
"Andrew kau tidak ingin mandi?"
"Why? It's sunday anyway."
"Siapa yang mengajarimu tau hari di umur segini?!"
"Mommy."
Vernon menoleh, bertemu pandang dengan wajah ceria istrinya.
"Dia juga sudah bisa berhitung sampai dua puluh. Iya kan, pangeran?""Um. But in english."
Seungkwan?
Iya.
Namja berkulit putih susu yang tak pernah sekali pun merasakan bangku sekolahan, berhasil mendidik anaknya menjadi seperti ini.
Tidak percaya?
Well, it was such a long story to begin with..
--
Masih di hari yang sama. Malam setelah pertemuan dengan keluarga Chwe, Seungkwan dipaksa ikut mengantar Vernon ke bandara.
Hanya mereka berdua dan Seungcheol sebagai sopir.
Yah, setidaknya sang kakak cukup ramah pada Seungkwan walaupun dihadiahi tatapan sinis terus sepanjang perjalanan oleh adiknya.
"Maaf ya tadi orang tua kita agak berisik. Kau pasti tidak nyaman, ya?"
"Huh? Aniyo. Kwanie baik-baik saja."
"Kalau ada kata yang tidak berkenan, jangan ragu bilang padaku. Nanti kutegur para orang tua itu."
"Kkk~ baiklah."
"Lalu-"
"Hyung, bicara mulu. Perhatikan jalanan!"
"..bicara tidak boleh, bersentuhan tidak boleh. Ck dasar."
Sungut Seungcheol, tapi sambil tersenyum jahil.Mereka sampai lebih cepat di tempat tujuan. Seungkwan keluar lebih dulu karena terlalu excited. Sementara Vernon mengemasi tasnya dan Seungcheol mematikan mesin mobil.
Hening di dalam tak bertahan lama.
Yang lebih tua seketika berubah serius saat matanya bertemu pandang dengan Vernon di spion."Kau mencintainya."
"..."
"Ingat, sukses dulu sebelum punya pasangan. Kita tidak bisa mengandalkan uang orang tua untuk hidup mandiri."
"Aku tau."
"..Jangan termakan egois sepertiku."
"..ne."
Vernon tau ke arah mana mereka akan bicara.
Ucapan Seungcheol tak ada yang salah. Mereka memang sepakat untuk hidup mandiri tanpa bantuan orang tua kalau sudah berpasangan. Supaya nanti, apabila kau menikah dan punya anak maka bisa menafkahi keluargamu tanpa kesulitan.

KAMU SEDANG MEMBACA
✓And Drew The Destiny [VerKwan BxB]
FanficBisakah takdir digambarkan dengan rangkaian kata demi kata? Tentu bisa. Warn! BxB Mpreg Less than 1000 words per chap. Have u read my 'Home' drabble before? Read that first, to get to know this couple. Tapi ga wajib juga sih haha. Disclaimer! Pictu...