"Six months?!"
"Ya, baby. Papi cuma bisa pulang ke NY kalau lelah. Tidak ada jadwal penerbangan ke Korea selama 6 bulan ke depan, jadi-"
"Are you sick?!
How about holiday?! Christmast?!! New year?!!Dad, you are the worst!"
"Scarlett, bahasa!"
"Shut up, mom!
I hate it!...next month is my birthday but you-"
"Sorry, baby.
I'm so sorry.""Oppa kenapa diam saja?!
Minggu depan upacara kelulusanmu, papi tidak akan hadir!
Why don't you get mad at him?!""Scarlett, enough."
"Huhhh???
Why r y'all defending him instead?!"Hening.
Amarah si bungsu benar-benar membuat seisi rumah bungkam.
Vernon tidak tau mau bicara apa lagi selain minta maaf pada anak yang terlalu dimanjanya.
Seungkwan tak banyak membantu, sebab ia sebenarnya juga sama marah. Kesal. Tapi lebih maklum dari siapapun.
Dan anak laki-laki berusia 12 tahun di sisi ruangan, berusaha tegar. Diam-diam menggigit bibir, enggan berkomentar lebih jauh sebab yaa semua sudah ditumpahkan oleh adik perempuannya.
"..kalian bisa ke rumah yang di Amerika nanti saat natal. Aku akan kirimkan pesawat-"
"Fucking useless.
It's the same.
There'd be only us three, without you celebrating that night. So what's the difference?""..sorry baby."
"Scarlett, sayang. Mami tidak suka bahasa mu.
Cukup, okay?
Papi mau berangkat, jangan buat dia stress.""I AM the one who stressed here, mom!"
Untuk anak seumurannya, memang wajar kalau Scarlett sangat mengharapkan ulang tahun nan meriah. Perayaan hari besar dengan keluarga lengkap. Siap memiliki kenangan hebat yang nantinya akan diceritakan dengan bangga, serupa seperti teman-temannya.
Sayang bayangan tersebut harus hancur.
Papinya tak akan disini. Apapun hari istimewa yang ia nanti.
"I hate you."
"Choi Haneul!"
"I fucking hate you! And your job!
I hate my life!"BRAK
Pintu kamar tertutup.
Seiring dengan helaan nafas Vernon dah langkah Seungkwan yang mendekat.
"Sudah kubilang, beri tau dia pelan-pelan.."
"She hates me."
"No, she loves you.
Dia sangat mencintaimu makanya kekecewaannya tak bisa terbendung. Ekspektasinya tinggi, dan yah..
Dia perempuan. Kau harus sabar.""..Andrew?"
"Y-ya?"
"Apa.. orang tua wajib hadir saat upacara kelulusan?"
Ada jeda sebentar sebelum anak laki-laki itu menggeleng. Tersenyum simpul, kemudian membuka suara.
"Aniya."
"Huh? Kemarin kata kamu-?"
"Mami juga. Tidak perlu datang.
Andrew tidak akan hadir soalnya. Hehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
✓And Drew The Destiny [VerKwan BxB]
FanficBisakah takdir digambarkan dengan rangkaian kata demi kata? Tentu bisa. Warn! BxB Mpreg Less than 1000 words per chap. Have u read my 'Home' drabble before? Read that first, to get to know this couple. Tapi ga wajib juga sih haha. Disclaimer! Pictu...