4

2.7K 469 90
                                    

Beomgyu tampak kesulitan ketika ingin membuka matanya, akibat menangis semalaman membuat matanya menjadi bengkak. Matanya yang sudah sipit itu menjadi semakin sipit.

Sial!

Beomgyu mengusak rambutnya kasar, ia mengingat dirinya yang terus menangis selama bercerita pada Taehyun, bahkan sampai merengek seperti bayi. Mau ditaruh dimana harga dirinya di depan Taehyun. Kesan pertamanya yang bagus Beomgyu, sungguh idiot.

" Apa dia sudah bangun? " suara Taehyun terdengar dari arah dapur.

Beomgyu yang mendengar itu langsung memposisikan dirinya kembali tidur, ia memejamkan matanya berusaha senatural mungkin untuk berakting tidur.

Langkah kaki terdengar mengarah kearahnya. Taehyun terlihat mengecek kondisi Beomgyu, ia bisa melihat mata Beomgyu yang menutup tapi seperti dipaksakan dengan bola mata yang bergerak kesana kemari. Taehyun tau, Beomgyu tidak dalam kondisi tertidur.
Taehyun tersenyum kemudian mengambil kertas note dan menuliskan sesuatu disana.

" Gyu? Kau suka nasi goreng kimchi? "

Kemudian Taehyun menempelkan itu pada kening Beomgyu dan meninggalkannya, tidak sepenuhnya meninggalkan Taehyun masih sedikit mengintip dari balik pintu dapurnya. Perlahan Beomgyu membuka matanya dan membaca catatan itu, sambil sedikit tersenyum.

" Good Morning. Jadi bagaimana? Kau suka nasi goreng kimchi? " ucap Taehyun muncul dan bersandar di dinding.

Beomgyu nampak terkejut kemudian sedikit tersenyum malu.

" Uhh Y–ya, aku menyukainya "

Taehyun menangguk.

" Baiklah, kita sarapan dengan itu saja "

Taehyun kembali masuk kearea dapur dan mulai memasak dengan skill masaknya yang tidak seberapa itu, jika hanya sekedar nasi goreng kimchi itu hampir menjadi pilihan makanannya setiap hari. Mudah dibuat dan bahan-bahan yang murah menjadi alasan utama.

" Apa kau perlu bantuan? " tanya Beomgyu yang tiba-tiba saja sudah berada di dalam dapur.

" Ahh tidak perlu. Kau bisa duduk dan menunggu "

Taehyun nampak tengah mengerjakan pekerjaan saat ponselnya terus berdering beberapa kali, beberapa panggilan ia abaikan sampai akhirnya suara Beomgyu mengintrupsi kegiatannya.

" Tae, mungkin kau bisa menjawab telfon atau membalas pesanmu terlebih dahulu, aku rasa itu penting "

Taehyun melirik kearah ponselnya yang sedari tadi bergetar memunculkan nama temannya. Tumben sekali pikirnya anak ini menelfon dan mengiriminya pesan.

Taehyun melemparkan ponselnya begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyun melemparkan ponselnya begitu saja. Semoga kali ini temannya datang tanpa membawa masalah apapun.

" Gyu, maaf tapi temanku akan datang kemari. Apa kau tidak apa-apa? "

" It's okay. Ini rumahmu jadi kau bisa berbuat semaumu "

Taehyun baru saja menyelesaikan acara memasaknya dan menyajikannya di meja makan untuk Beomgyu, dua piring lagi untuk dirinya dan temannya yang akan berkunjung.

Tok....Tok....Tok....

Suara ketukan pintu begitu terdengar begitu jelas dan sangat keras, seperti rentenir yang hendak menagih hutang pada pemilik rumah. Ia meninggalkan Beomgyu yang sedang melahap nasi gorengnya untuk membuka pintu sebelum pintu itu benar-benar hancur.

Taehyun baru saja membuka pintu menemukan temannya berdiri disana dalam kondisi wajah kusut serta bau alkohol dan asap rokok yang begitu pekat.

" Tidak bisakah kau datang dalam kondisi baik! Berapa banyak alkohol yang kau minum?! "

" Ck! Jangan mulai menjadi cerewet Taehyun-ssi. Jadi dimana temanmu itu? "

" Didalam. Jangan menakutinya "

Selayaknya rumah sendiri ia pun berjalan masuk dan menemukan seseorang tengah duduk di meja makan sambil mendengarkan musik dan mengunyah makanan yang ada di hadapannya.

" Beomgyu-ssi, ini temanku "

Merasakan namanya dipanggil iapun menoleh. Kedua pasang mata mereka bertemu danbsecara bersamaan mata mereka saling melebar. Wajah Beomgyu yang berubah menjadi pucat tampak ketakutan.

Disisi lain Taehyun tampak bingung, wajahnya seolah berkata, 'Apa masalahnya? "

Beomgyu dengan susah payah menelan makanannya, kemudian berdiri dari posisi duduknya dan mulai melangkah mundur.

" Y-yeonjun. B-bagaimana b-bisa? " gumam Beomgyu sangat pelan.

" Choi Beomgyu " ucapnya dengan rahang yang sudah mengeras.

Beomgyu merasa jantungnya berdegup kencang ketika Yeonjun menatapnya dengan tatapan kematian yang hanpir setiap hari dilihatnya. Kemudian ia dengan cepat merubah ekspresinya begitu ia sadar bahwa disana bukan hanya ada mereka berdua.

" Tae, bisa tinggalkan kami berdua, ada hal kecil yang harusku bicarakan dengannya "

" Baiklah "

Beomgyu begitu panik, tatapan matanya mengatakan agar Taehyun tetap tinggal disana, jangan meninggalkannya bersama monster ini. Tapi rasanya Taehyun tidak peka akan kondisi yang dihadapi Beomgyu, ia keluar dari apartemen itu begitu saja.

Yeonjun mencengkeram kuat pergelangan tangan Beomgyu dengan tangannya. Ia menyeret Beomgyu dengan kasar ke kamar mandi. Kemudian ia membanting pintu hingga tertutup rapat.

Yeonjun langsung mengantamkan punggung Beomgyu pada dinding kamar mandi dan menatapnya dengan penuh amarah.

" Why the fuck are you here?! "

" C-ceritanya panjang "

" Long story huh? Long story my ass!!. Ceritakan yang sebenarnya jalang!! "

Yeonjun menampar pipi Beomgyu dengan keras, bahkan sekarang Beomgyu berusaha untuk tidak menangis di hadapan mantan kekasihnya ini.

" Kau memblokir nomerku dan seluruh social mediaku! Kau bahkan melarikan diri. Aku membutuhkanmu Gyu, suatu kebutuhan yang hanya bisa dipenuhi olehmu. Kenapa kau lakukan ini?!"

Beomgyu menutup matanya, ia tidak bisa lagi hidup bersama Yeonjun. Ia tak mau lagi di kontrol olehnya.

" Kau— Kau bajingan Yeonjun. Kau tidak punya hati! Kau hanya memanfaatanku, segalanya yang ada padaku !! "

PLAK!!!!

" Beraninya kau memanggilku bajingan! "

Tamparan keras untuk kedua kalinya pada pipi Beomgyu. Air mata itu mulai menuruni pipi Beomgyu. Yeonjun kemudian menghajar Beomgyu habis-habisan menamparnya, meninju bagian perutnya bahkan menjabaknya dengan kasar.

" Y-Yeonjun-ahh please stop. Sakitt b-berhenti. Kumohon " ucap Beomgyu dengan tenaga yang sudah terkuras habis, wajah membiru bahkan dirinya meringkuk dilantai kamar mandi berusaha melindungi dirinya dari pukulan Yeonjun.

Darah sudah mengalir dari sudut bibirnya, ia sudah tidak kuat nyaris kehilangan kesadarannya, dikepalanya kini hanya berputar nama Taehyun.

Taehyun aku mohon selamatkan aku

Aku tidak bisa mati seperti ini

Tiba-tiba pintu terbuka dengan kasar, menampakan sosok Taehyun disana.

" YEONJUN?!!! WHAT THE FUCK ARE YOU DOING?!! "


Étranger [ TAEGYU ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang