3

3K 495 180
                                    

Taehyun baru saja membuka pintu apartemennya dan Beomgyu juga baru saja menginjakan kakinya Apartemen sederhana milik Taehyun, tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil.

" Maaf jika berantakan. Aku belum membereskan apapun beberapa hari ini "

" Tidak apa-apa "

" Duduklah. Aku akan membuatkanmu minuman hangat "

Beomgyu tersenyum sebelum Taehyun akhirnya pergi ke dapur untuk membuat minuman. Beomgyu mendudukan dirinya dengan nyaman pada sofa milik Taehyun.
Beomgyu bahkan masih tidak percaya ia berakhir ditempat orang asing yang baru saja ditemuinya, bahkan Beomgyu sendiri belum mengetahui sifat asli pemilik apartemen ini.
Beomgyu terus memandangi gerak-gerik sang pemilik apartemen ini, ia terlihat sedikit ceroboh menumpahkan air panas kelantai.

" Maaf, aku cuma punya ini di apartemen. Aku belum membeli apapun "

" Jangan terus meminta maaf. Aku tidak masalah "

Taehyun tersenyum, kemudian memposisikan dirinya duduk di sebelah kanan Beomgyu dengan jarak diantara mereka. Taehyun nampak memandang kearah balkon kamarnya yang terbuka dan Beomgyu yang sibuk menyesap teh hangatnya. Mata Beomgyu nampak menjelajahi ruangan itu, menangkap ada gitar yang tergeletak begitu saja disana.

Apa dia punya hobi bermain gitar?

Suasana masih sangat hening, dan Beomgyu sendiri masih terlalu canggung untuk sekedar membuka percakapan mereka. Taehyun seperti orang yang sangat sulit ditebak terlihat dingin dan mengintimidasi namun ternyata ia sangat baik.

Entah mengapa tiba-tiba pikiran Beomgyu kembali memikirkan sang mantan kekasih. Genggamannya pada cangkir teh semakin menguat, hingga jari-jari tangannya memutih. Semua kenangan kenangan begitu saja menghampiri pikirannya entah itu kenangan manis ataupun buruk semuanya beradu menjadi satu. Dikepalanya sekarang bergulir berbagai macam kalimat.

Aku merindukan Yeonjun.

Aku membencinya.

Aku rindu sosok Yeonjun yang dulu.

Aku harusnya tidak pernah bertemu dengannya.

3 tahun bukan waktu yang sebentar dalam menjalani sebuah hubungan, benarkan??
Air matanya perlahan kembali mulai menetes bahkan semakin deras air mata itu keluar, membuat sang empu rumah mengalihkan padangannya yang sebelumnya terpaku pada langit malam, kini beralih pada mahkluk cantik disampingnya.
Tangan itu terulur untuk mengusap punggung Beomgyu, sambil menawarkan sekotak tissue.

" Kau baik-baik saja? "

Beomgyu diam, ia bahkan tidak tau apakah ia baik-baik saja atau dalam keadaan benar-benar hancur berantakan.

" Apakah ini tentang mantan kekasihmu? "

Beomgyu mengangguk perlahan sambil menelan salivanya yang terasa asin akibat bercampur dengan air matanya.

" Aku mengerti. Kau tidak sendirian. Kadang kala sebuah hubungan memang sangat membingungkan dan menyakitkan, aku belajar juga dari rasa sakit itu "

Tak lama Taehyun bangkit berjalan mengambil sebuah bantal, ia menaruhnya di sofa dan menyuruh Beomgyu untuk berbaring kemudian ia duduk dihadapan Beomgyu.

" Kau ingin membicarakan hal itu? "

Beomgyu mengangguk, suara Tehyun menjadi semakin lembut namun tetap dalam dan suaranya terasa sangat menenangkan. Taehyun sepertinya sangat tau bagaimana cara menenangkan seseorang.

" Aku berpacaran dengannya selama 3 tahun dan aku baru mengetahui bahwa dia berselingkuh dibelakangku selama setahun. Dia selalu berkata kasar, bahkan memakiku ketika aku melakukan kesalahan kecil dan— "

Étranger [ TAEGYU ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang