12

2.3K 395 29
                                    

Hai!!
Update!!!!!
.
.
.
.
.
Maaf ya baru bisa update sekarang
Kadang tangan ini malas untuk menulis
.
.
Ditunggu vote dan komennya 💜

Dalam perjalanan raut wajah Taehyun perlahan berubah, matanya tak lagi memancarkan kemarahan. Wajahnya kembali tenang dan penuh dengan kelegaan, ia menghembuskan nafas panjang berkali-kali.

" Tadi itu sangat keren "

Taehyun tersenyum, kedua sudut bibirnya terangkat.

" Aku tau, sekarang kita bisa kembali ke Apartemenku, kita aman sekarang "

Ucapan Taehyun hanya ditanggapi anggukan oleh Beomgyu, Taehyun melajukan mobilnya menuju area Apartemennya. Beomgyu terus melihat kearah jalanan, jalanan yang familiar untuknya. Dimana ia pernah berjalan tanpa tujuan dan berakhir diapartemen milik Taehyun.

Nostalgia.

Beomgyu menghela nafas, mengenang saat pertama kali mereka bertemu, Taehyun yang terus-menerus berkomentar tentang keburukan bangunan dan tempat tinggalnya. Tapi sekarang bagi mereka berdua tempat ini adalah tempat yang paling indah di dunia.

Rasanya aman.
Rasanya seperti di rumah.

Beomgyu masih sibuk memandangi bangunan didepannya. Tiba-tiba, dua tangan mendekap hangat tubuh Beomgyu dari belakang, dan sebuah wajah mendarat pada bahu Beomgyu.

" Apakah kau baik-baik saja? "

Napas Taehyuh terasa seperti menggelitik pada leher Beomgyu.

" Tentu saja, kau sendiri? "

" Aku baik. Aku merasa tidak bisa berkencan dengan siapa pun karena aku belum putus dengan Kai. Aku tahu bahwa aku tidak akan pernah bisa putus dengannya karena dia tidak akan pernah hidup kembali dari kematiannya, tapi aku mengatakan pada diriku sendiri bahwa aku mencintainya dan dia masih mencintaiku meskipun dia sudah mati. Aku bahkan tidak ingin mengkhianatinya "

Beomgyu tetap diam dalam posisinya mendengar semua ucapan Taehyun dan ia bisa merasakan Taehyun semakin mengeratkan pelukannya.

" Sangat mengejutkan bahwa ternyata dia mengkhianatiku, Aku bahkan tidak tahu dia masih hidup "

" Aku mengenal Hyuka saat di sekolah menengah dan aku sendiri juga tidak pernah tahu dia sudah mati, kalau tahu aku sudah datang menabur bunga di peti kematiannya "

Ucapan Beomgyu dihadiahi kekehan dari Taehyun.

" Kau tahu, Ada begitu banyak kebetulan dari kita yang bekerja di tempat yang sama, mengenal orang yang sama. Dan itu sangat aneh. Apakah ini semua takdir? "

" Tae? Bukankah itu takdir yang sial dan menguntungkan pada saat yang bersamaan, bagaimana menurutmu? "

" Ya itu benar. Hanya sangat disayangkan karena ada beberapa orang menyebalkan hidup di planet ini. Tapi beruntung karena satu orang yang membuat hidupku jauh lebih baik "

" Siapa? "

Taehyun terkekeh kemudian membalik badan Beomgyu menghadap kearahnya. Kemudian Taehyun dengan cepat mengecup singkat bibir Beomgyu.

" Kau, Choi Beomgyu "

Beomgyu tersenyum dengan mata berkaca-kaca kemudian memeluk Taehyun dengan erat, pelukan yang terasa hangat dan pas ditubuhnya.

" Kau baik-baik saja? "

" Eung yaa, aku lelah dan mengantuk "

Sesaat setelahnya Taehyun dengan sigap menggendong Beomgyu ala koala untuk berjalan masuk ke Apartemennya, Beomgyu yang merasa terlalu nyaman dalam gendongan dan pelukan Taehyun pun tertidur. Sesampainya di kamar Taehyun langsung membaringkan Beomgyu yang tengah tertidur dengan wajah damai, cantik sekali.

Taehyun melirik bingkai foto miliknya dan Hyuka disana, ia mengambilnya dan merobeknya sebelum akhirnya membuangya ke bak sampah. Ia juga mengambil obat anti depresannya dan membuangnya, ia tak butuh obat itu lagi.
Setelahnya ia berganti pakaian dan merebahkan dirinya disamping Beomgyu, ia menyingkirkan rambut yang menutupi wajah cantiknya.

" Kau berhasil Choi Beomgyu, kau berhasil menjadi obat anti depresanku "

----

Matahari pagi melewati jendela, menciptakan cahaya di atas meja kereta. Mereka kini nampak tengah duduk berhadapan dalam sebuah kereta, Taehyun yang memandang keluar jendela dan Beomgyu yang sibuk memandang Taehyun. Orang asing yang ia temui pada malam yang sedih di tempat dan di kereta yang sama. Orang asing yang berhasil menyelamatkannya . Membuat Beomgyu percaya bahwa pada akhirnya ada harapan dalam kehidupan kelamnya. Beomgyu otomatis tersenyum. Ia tidak bisa menahannya.

" Apa yang lucu? "

" Mhmm ~ tidak ada, hanya berpikir tentang bagaimana kita bertemu "

"Aahh, ya itu belum lama terjadi ? Tapi terasa sudah sangat lama "

Taehyun tersenyum, memandangi dirinya dalam bayangan cup kopi miliknya .

" Tapi aku senang bertemu denganmu. Kurasa aku tidak akan berada di sini tanpamu "

Taehyun mengatakannya dengan malu-malu. Kalimat itu mengejutkan Beomgyu, Air mata mulai membanjiri mata Beomgyu begitu saja. Tapi dengan cepat Beomgyu menyeka air mata itu.

" Aku senang kau masih disini bersamaku " ucap Beomgyu dengan lirih.

Tangan Taehyun terulur untuk menggengam jemari Beomgyu, ia mengusapnya secara perlahan.

" Hei, Gyu Jangan menangis. Aku ada disini bersamamu "

Suara Taehyun yang dalam dan sedikit serak segera menghentikan perilaku emosional Beomgyu yang nampak berlebihan.

" Kemarilah duduk disampingku. Aku perlu jaminan bahwa aku tidak akan dipecat karena absen begitu lama "

Beomgyu dengan segera berpindah duduk di sampimg Taehyun. Taehyun meletakannya lengannya di bahu Beomgyu dan memeluknya dengan erat.

" Kita akan menjelaskan segala situasinya kepada mereka, dan jika mereka menolak untuk mempercayainya, maka kita akan melibatkan polisi dan Yeonjun, kemudian menunjukkan kepada atasanmu tentang surat-surat itu. Bagaimana? "

" Mhmm .. Itu ide yang bagus. Tapi ku pikir kau tidak suka polisi? Apakah kau nyaman dengan hal ini ? "

" iya. Tentu saja. Jika itu untukmu, aku akan melakukan apa saja "

" Apakah kau yakin? Aku tidak masalah jika harus dipecat "

" Jangan cerewet Taehyun-sii. Aku baik-baik saja "

" Ck! Keras kepala dan egois "

Étranger [ TAEGYU ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang