7

2.4K 425 19
                                    

Hai ??
Gimana karantinya??
Sudah bosan??
.
.
.
Btw aku cuma mau ngucapin terimakasih yang sudah baca Fanfic ini.
Buat yang sudah komen atau vote terimakasih juga
.
.
.
Semoga suka sama fanfic ini.
.
.
Aku juga mau tanya pendapat kalian ttg fanfic ini.
Apa membosankan?
Atau terlalu berat?
Atau terlalu tidak jelas?
Rasanya memang agar berbeda dari ceritaku yang sebelumnya, tidak banyak cerita manis diantara kedunya.
.
.
Sekali lagi terimakasih semuanya 💜💜

FUCK !!

Kata itu melintas begitu saja di benak Taehyun ketika ia melupakan sesuatu yang menemaninya bertahan selama lebih dari 3 tahun setelah kepergian kekasihnya. Dia bahkan tidak bisa hidup tanpa obat itu, rasanya sudah seperti ketergantungan parah. Taehyun nampak gelisah dalam duduknya, ia berusaha tidak memikirkan masa lalunya, ia berusaha tidak memikirkannya.

Tapi semua itu rasanya nampak jelas terlihat pada wajah Taehyun yang langsung membuat Beomgyu merasa kawatir, Beomgyu mengulurkan tangannya dan mengganggam tangan dingin dan berkeringat milik Taehyun.

" Kau baik-baik saja? "

Manik coklat itu menatap manik hitam milik Taehyun, gurat kawatir terlihat jelas pada wajahnya.

" Tae? Bisa katakan padaku kau kenapa? "

Tangan mungilnya semakin kuat mencengkram tangan Taehyun, ia takut sesuatu akan terjadi. Pikiran bahwa mereka berdua sudah sedekat ini meskipun dalam keadaan skenario buruk yang terjadi, seberapa cepat hubungan mereka berdua berkembang didalam sebuah mobil.

Ketika Beomgyu memanggil nama Taehyun dengan lembut. Entah mengapa membuat Taehyun merasa istimewa. Itu adalah pertama kalinya seseorang peduli atau mungkin bahkan berpura-pura peduli pada kondisi Taehyun. Apa lagi setelah kepergian seseorang yang dicintainya.

" Aku— Aku melupakan obat anti depresanku "

" O-oh? Apakah kau akan baik-baik saja tanpa obat itu? "

" Aku tidak tau "

Beomgyu menatap Taehyun, ia memutuskan batas antara dirinya dan Taehyun dan memeluknya. Beomgyu memeluk Taehyun persis seperti koala yang sedang memeluk pepohonan.

" Aku ada disini untukmu. Aku akan memastikan kau tidak merasa kesepian dan merasa sedih "

" T-thank you "

Bukankah Taehyun sangat beruntung— tidak, mereka berdua beruntung karena dapat menemukan satu sama lain.
Saling menguatkan dalam masalah yang berbeda. Taehyun nampak tersenyum sambil memeluk Beomgyu, ia nampak seperti menemukan alasan untuk dirinya tetap hidup.

Dilain sisi Beomgyu nampaknya masih sangat penasaran, Apa yang membuat Taehyun terus bergantung pada obat antidepresan itu? dan Apa yang terjadi jika ia tidak meminum obatnya?. Itu semua masih mengganjal bagi Beomgyu.

Perlahan pelukan mereka terlepas dengan sedikit canggung. Mereka berdua sama-sama memalingkan wajahnya keluar jendela, dimana diluar sana hujan masih setia mengguyur bumi. Hujan yang turun memberikan kesempatan pada setiap makhluk untuk kembali hidup atau bisa juga hujan ini juga bermaksud menghapus luka dari masing-masing hati yang tersakiti dan ditinggalkan.

---

*Beomgyu Flashback*
*Beomgyu POV*

Aku masih mengingat jelas semuanya, tentang diriku dan Yeonjun.
Ada begitu banyak luka yang ku terima, Tapi untuk beberapa alasan hal yang ini paling menonjol.

" Jangan bergerak babyboy. Aku akan kembali membawa beberapa peralatan "

Aku menghela nafas lega begitu dia meninggalkan ruangan selama 4 menit seperti biasanya. Dan juga seperti biasa, dia merantaiku ke dinding di ruang penyiksaan. Lenganku rasanya terbakar dengan rasa sakit setelah bertahan pada posisi ini terlalu lama. Kaki pendekku tidak bisa menyentuh tanah. Saat itulah aku membenci tinggi badanku.

Yeonjun memaksaku untuk hanya mengenakan pakaian dalam atau pakaian bodoh yang dibelinya setiap kali dia datang kemari. Jika berat badanku naik walau hanya sedikit, dia akan menghukumku. Aku tetap harus sempurna dimatanya atau dia akan membunuhku. Harga diriku hancur ketika dia menyebutku gemuk dan kotor. Itu sangat menyakitkan.

Aku menatap tembok-tembok gelap ruangan ini. Ruang penyiksaan yang kecil, sangat kecil. Ruangan ini adalah kamar mandi sebelumnya, tetapi Yeonjun telah mengubah semuanya. Dia menghancurkan lampu, merobek kertas dinding, menghancurkan cermin, menghancurkan wastafel dengan palu. Ruangan ini seperti seperti sel penjara atau kandang hamster.Tidak, hamster bahkan memiliki kandang yang jauh lebih baik dari ini.
Pintu hitam itu kembali terbuka menampakan Yeonjun yang tengah berdiri disana.

" Aku kembali, Are you ready babyboy? "

Aku sudah terbiasa dengan ini, rasa sakit dan penderitaan ini dan tidak ada lagi rasa takut.

" Yes Yeonjun "

" Kau lupa magic wordnya? "

" Y-yes Daddy "

*Taehyun Flashback*
*Taehyun POV*

Kai ??
Apa kau merindukanku ??
Aku disini masih merindukanmu.
Aku ingat bagaimana kamu pergi begitu jelas. Sangat jelas didepan mataku.

" Tae !! "

Dia melambai di sisi lain jalan, tampak mengenakan pakaiannya yang rapih dan cerah sperrti kepribadiannya. Rambutnya yang agak panjang dan sedikit acak-acakan terlihat sempurna, bentuk rahang yang sempurna, hidungnya yang sempurna, matanya yang sempurna, senyumnya yang sempurna. Semuanya sangat sempurna.

Aku sangat mencintainya, tahun ketiga hubunganku dengannya membuatku mencintainya lebih dari sebelumnya. Aku awalnya bahkan tidak berpikir itu tidak mungkin terjadi seseorang bida bertahan lama dalam sebuah hubungan tapi semuanya mungkin ketika Kai ada dalam hidupku. Mulutku secara otomatis tersenyum ketika dia mulai berjalan ke arahku. Aku melihatnya berjalan menyebrangi jalan dengan rambut yang bergerak tertiup angin.

" Kau tampak man— "

BRUAK!!!!

Aku mengingat itu sangat jelas, tepat didepan mataku. Darah berada dimana-mana, kakiku gemetar rasanya seperti tak sanggup lagi menahan berat tubuhku.

" KAI ?!! "

Aku berlari kearahnya, hatiku benar-benar hancur detik itu juga. Duniaku runtuh tak berbentuk. Aku mengingat semuanya, ia masih menatap kearahku saat jiwanya hendak diambil sang pencipta. Aku mengganggam tangannya yang sudah gemetar dan bersimbah darah.
Dia hendak mengatakan sebuah kalimat yang tidak lagi ingin ku dengar, aku mencintimu itu katanya.
Kalimat terakhir sebelum akhirnya ia benar-benar pergi ketempat yang jauh dan tak akan pernah lagi kembali.

Étranger [ TAEGYU ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang