9

2.4K 401 63
                                    

Mereka berdua kini tengah duduk di bagian belakang mobil, langit yang masih berwarna jingga kemerahan, serta hawa yang masih dingin bekas hujan semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berdua kini tengah duduk di bagian belakang mobil, langit yang masih berwarna jingga kemerahan, serta hawa yang masih dingin bekas hujan semalam. Netra mereka memandang ke arah langit menunggu sang arunika muncul di atas horizon di timur.

" Jadi? Semalam aku mendengar ada yang menyatakan perasaanya padaku "

Beomgyu mengerutkan keningnya kemudian menatap Taehyun yang duduk disebelahnya.

" Aku belum tidur semalam. Dan aku mendengar semuanya Choi Beomgyu. Jadi ada penjelasan untuk itu? "

Beomgyu tertunduk memeluk lututnya.

" Tidak ada, aku tidak mengatakan apapun semalam "

Taehyun terkekeh,ia tau Beomgyu sedang malu sekarang.

" Baiklah, anggap saja aku percaya "

Beomgyu mengalihkan pandangannya, ia malu untuk menatap Taehyun. Beomgyu nampak merapihkan rambutnya yang berantakan akibat diterpa angin. Matanya menatap sendu kearah langit. Mentari sedikit-demi sedikit muncul dari peraduannya, namun suhu disekitar mereka rasanya tidak berubah sama sekali.

Taehyun yang mengenakan jaket saja masih terlihat kedinginan, Apa lagi Beomgyu yang hanya mengenakan kemeja tipis yang biasanya di pakai untuk bekerja.
Beomgyu menarik jaket Taehyun untuk meminta atensinya. Taehyun menoleh dan menganggat alisnya.

" Dingin "

" Oh, mau kembali ke dalam mobil? "

" Tidak, aku ingin kau "

Taehyun tersenyum, kemudian ia mengangkat Beomgyu dan memindahkannya ke pangkuannya. Dia memeluk dan menutupi badan Beomgyu dengan jaket yang ia kenakan.

" Apa aku berat? "

" Tidak, kau sangat ringan "

" Uh yaa, mungkin karena belum makan "

" Maaf, aku lupa membawa dompetku. Jadi kita tidak bisa beli apapun selain mie cup yang semalam " ucap Taehyun sambil mengeratkan pelukannya pada Beomgyu.

" Tidak apa-apa "

Mereka menghembuskan nafas berat secara bersaman. Sekarang pilihannya hanya ada dua harus kembali ke apartemen Beomgyu atau kembali ke apartemen Taehyun. Keduanya menanggung resiko yang sama.
Yeonjun sangat berbahaya, insting binatang buas ada padanya. Dan dia bisa saja berada di dalam salah satu apartemen. Mereka harus segera menyusun sebuah rencana sebelum terlambat. Sebelum ponsel mereka kehabisan daya.Sebelum mobil kehabisan bahan bakar.  Dan sebelum mereka mati kelaparan.

Beomgyu mencengkeram jaket Taehyun dengan erat dan ia menatap mata Taehyun yang penuh kecemasan. Beomgyu tidak ingin membuat Taehyun panik tapi dalam skenario terburuk nantinya Beomgyu juga tidak ingin Taehyun dan sendirinya mati.

" Tae? Apa yang harus kita lakukan? "

----

Mereka telah kembali duduk di dalam mobil, Taehyun membanting tumpukam koran yang ia temukan sambil menuliskan sesuatu dengan bolpoin yang mereka temukan di dalam saku Beomgyu.

" Ini adalah rencana untuk memusnahkan Yeonjun dari hidup kita "

Taehyun nampak tengah serius menuliskan sesuatu, namun tinta yang tercetak di koran membuat mereka sulit melihat kata-kata yang ditulis tangan. Taehyun berdehem dan menghela nafas ketika Beomgyu mulai membaca rencananya.

" Apakah kau menulis *berpura-pura menjadi sepasang kekasih* Taehyun-ssi ?! "

Wajah Beomgyu yang awalnya ketakutan berubah menjadi merah.

" Ini adalah hal terbaik yang bisaku pikirkan "

Taehyun berhenti berbicara ketika melihat wajah Beomgyu yang bahkan lebih merah dari sebelumnya.

" J-jadi bagaimana kita menunjukkannya? "

Kata-kata itu tiba-tiba meluncur dari mulutnya, matanya masih fokus tertuju pada Taehyun. Dia tidak bereaksi aneh terhadap rencana yang Taehyun buat. Kemudian tangan taehyun terulur menyentuh leher Beomgyu.

" Kaupikir kita bisa membuat Hickey? Untuk membuatnya cemburu? Aku akan menjelaskan seluruh rencana nanti "

Beomgyu terdiam
Taehyun pun ikut terdiam.

FUCK.

Kenapa Taehyun melakukan percakapan ini dengan Beomgyu ?!

" Jika ini membuat Yeonjun pergi untuk selamanya, aku tidak masalah. "

" Oke ... maaf jika ini tidak nyaman. Aku akan menjelaskan sisa rencana dalam satu menit "

Taehyun menunduk, sekarang posisinya sejajar dengan leher Beomgyu. Beomgyu merasa terkena serangan panik, ia berusaha menenangkan dirinya ketika Taehyun mulai mendekati area tulang selangkanya. Taehyun mulai mengisap dengan lembut, seperti anak kucing, menggigit kulit Beomgyu dengan lembut. Detak jantung Beomgyu berdetak sangat cepat sehingga membuatnya khawatir apa ia punya masalah penyakit jantung atau mungkin ini Lovesick?

Setelah selesai, Taehyun menjilat kulit Beomgyu yang sudah memerah akibat tanda baru yang ia buat.

" Tanda yang ku buat terlihat bagus "

" Thank— wait? Nevermind "

" Apa kau baru saja akan mengucapkan terimakasih karena tanda yang kubuat? " ucap Taehyun sambil tertawa.

" Tidak, jangan bahas itu lagi. Menyebalkan " ucap Beomgyu sambil memukul lengan Taehyun.

Étranger [ TAEGYU ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang