Shit

500 9 0
                                    

Soundtrack by : New - daya

Drrt drrt drrt..

"Ugh... siapa yang telfon aku selarut ini?"

Grutu ku seraya meraih hp yang ku cas di nakas. Aku membukanya dan melotot kaget saat ternyata ada nama harry di layar hp ku.

"Harry.... astaga. Kenapa dia melepon ku selarut ini? Gawat.. aku harus bagaimana?" rutuk ku dalam hati.

Ku putar kepala ku perlahan ke belakang, dan ternyata zayn masih tidur. Kayaknya dia gak keganggu sama gerakan ku.

"Zayn...." panggil ku pelan, memeriksa apa dia bangun atau tidak? Ternyata tidak, jadi aku bisa mengangkat telfon dari harry.

Perlahan aku bergerak turun dari kasur, dan mengendap-endap keluar kamar. Sesekali aku menoleh ke zayn yang masih dikasur, aku takut dia kebangun. Untungnya enggak.

"Huffft... selamat." gumam ku pergi ke dapur.

"Halo... kenapa lma sekali mengangkat telfon ku babe?"

Tanya harry di sebrang.

"Ma-maaf by.. Aku harus mengendap-endap keluar dari kamar, agar bisa mengangkat telfon dari mu." jelas ku mencoba jujur pada harry.

"Memangnya kenapa kalo dia tau, dia kan cuma suami palsu. Untuk apa kamu takut dia ikut campur?"

Ah benar juga ya? Eh tapi zayn tidak sepalsu itu. maksud ku yah aku memang belum pernah melakukan hubungan suami istri dengan zayn, tapi aku sudah mulai menyukainya. Jadi bagi ku zayn tidak sepalsu itu.

"Harry... kamu harus mengerti juga dengan keadaan ku. Bagaimanapun juga aku istri zayn sekarang, dan dia berhak mengurusi hidup ku jika dia mau." entah kenapa aku terdengar seperti membela zayn.

"Apa maksud mu? Sejak kapan kamu membela suami palsu mu itu?"

Deg.

Baru saja aku berpikir dalam hati, ternyata harry juga menganggap begitu. Aduh aku salah ngomong nih.

"Har-harry... bukan itu maksud ku. Aku mana mungkin membela zayn. Aku tidak mencintainya, jangan salah paham. Maaf kalau aku salah ngomong!"

"Cih, awas saja kalau kamu berani ada rasa padanya, aku bersumpah akan membunuh suami palsu mu itu Ana! Ingat kamu hanya milik ku, tidak ada yang boleh merebut mu dari ku. Termasuk pria sialan itu."

Bentak harry pada ku, astaga kenapa dia jadi sangat marah? Sampai-sampai mengucapkan hal mengerikan itu. Aku tidak mau dia menyakiti zayn, dan aku juga tidak mau zayn tau aku berhubungan lagi dengan pacar ku. Karema bagaimanapun juga ini akan menimbulkan masalah, aku baru sadar bahwa nama baik orang tua ku akan tercemar kalau orang lain tau aku menyelingkuhi pria mapan seperti zayn malik.

"I-iyah harry sayang. Aku mengerti jelas apa maksud mu. Aku milik mu, kamu tidak perlu meragukan itu."

Aku membalikkan badan dengan santai dan ternyata.

"Ana... kamu masih disana?" 

Suara harry di telfon.

"Ana.. apa yang kamu lakukan didapur?"

Tanya zayn yg ternyata berdiri di ambang pintu dapur seraya menatap ku heran, bahkan suara bangun tidurnya terdengar sedikit penasaran. Apa zayn menguping ku dari tadi? Atau dia baru saja datang? Ah aku harus bagaimana?

"Ana... kamu menghubungi siapa?"

Tanyanya lagi dan aku terkesiap lalu spontan memutuskan panggilan ku.

"Huh?? Z-zayn.. kamu bangun? A-aku hanya se-sedang mengobrol dengan sau-da-raku" ah aku jadi gagap.

"Saudara mu? selarut ini? Apa yg kalian bicarakan?" tanyanya mendekati ku.

Oh shit... apa ini? Apa yang harus ku katakan pada zayn. Dan kenapa bibir ku terkunci rapat. Serta kegelisahan yang kurasakan ini menyiksa. Padahal jujur padanya mungkin tidak akan jadi masalah karena dia tau aku tidak mencintainya. Tapi aku rasa aku tidak siap untuk mengatakan padanya.

"Ana..? Kamu tidak apa-apa? Kenapa malah bengong?"
Zayn semakin mendekat pada ku, dan aku bingung mau cari alasan apa.

"A-aku... itu. Ki-kita cuma mem-bicarakan soal kabar ku,vdi-dia menanyakan kabar ku disini."
Oh entahlah... aku yakin ini tidak masuk akal bagi zayn.

"Oh ya? Lalu kenapa harus menelfon semalam ini. Apa tidak bisa besok saja?"

Aku harus jawab apalagi?

"Entahlah zayn... dia bilang dia tidak bisa tidur. Lalu tiba-tiba rindu pada ku, jadi dia putuskan untuk menghubungi ku selarut ini. Maaf aku pasti mengganggu tidur mu ya?"

Aku berbohong lagi dan lagi. Zayn mengernyitkan alisnya.

"Baiklah... kalo begitu ayo tidur lagi. Ini sudah tengah malam. Kamu harus tidur, ayo balik ke kamar aku mau minum dulu." hufft... Aku selamat. Wohoooo.... kira-kira apa harry tidak marah ya karna aku tiba-tiba memutus sambungan telfon? tanya ku dalam hati.

"Hey.. Sayang.. apa yang kamu pikirkan? Ayo kembali ke kamar."

"Oh iyah zayn maaf aku cuma lagi mikirin saudara ku."

Bohong terus.

Zayn menuntun ku kembali ke kamar, dan kini kami kembali berbaring di kasur. Kupikir zayn akan kembali tidur, tapi ternyata aku salah. Aku merasakan tangan zayn menarik tubuh ku.

"Emm... Sayang? Apa aku boleh membuka baju ku?"

Deg..

Eh tunggu. Kenapa tiba-tiba zayn ijin mau buka baju? Dia mau ngapain?

"Apa?? Kenapa?? kenapa mau buka baju?" tanya ku kaku padanya. Zayn mengulas senyum miring.

"Hmm... aku gerah. Aku mau buka baju ya? Dann..... emm kalo bisa kamu juga buka bajumu."

What the fuck? Apa apaan dia? apa maksudnya menyuruh ku buka baju juga? Tunggu apa yg sedang terjadi?kenapa zayn menatap ku seperti itu?

Hayoloh...zayn lu mo ngapain hayo?
Duh ada yg penasaran gk nih lanjutannya?
Plis deh pnsaran gitu yah.biar gua semangat ngelanjutinnya.hehe maksa...
Jan lupa vomments.
Klo lupa ntar zayn marah loh,ntar ditabok lu mah zayn 😂😂

HIM & I Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang