his love.

283 11 2
                                    

10:00 pm.

Ana's POV

"Im homee..." Aku memasuki rumah bernuansa putih dan emas ini dengan hati hancur.entah bagaimana aku bisa ingat jalan rumah ini,setelah dengan bodohnya aku pergi dan tak pulang sehari.walaupun hanya sehari tetap saja itu tak sopan.mengingat ini rumah suamiku,dan aku bahkan tak ijin padanya untuk pergi keluar.sangatlah tak sopan sebagai seorang istri.

"Kenapa sepi?dimana dia?" Gumamku melihat rumah yg sangat sepi,tak ada seorangpun yg menyambutku.entah kemana para pelayan dan penjaga.kenapa sepi sekali.bahkan kemana si 'suamiku' yg baik itu.tidakkah dia menunggu kepulanganku istri tercintanya.

"Zayn.....kau dimana?" Suaraku melemah,aku merasa takut dan juga sedih pulang kerumah ini lagi.aku merasa sangt bersalah pada pemilik rumah ini,dan bahkan aku merasa bersalh pada rumah ini krna sikap labilku.aku takut zayn marah,dan mungkin dia akan mengusirku nanti.akupun berjalan ke kamarku (kamarku dan zayn) dengan segenap keberanianku yg bercampur kerinduan.aku melangkahkan kakiku menuju kamar dan berharap cemas zayn tidak ada.karna aku terlalu takut harus bilang apa jika dia menanyakan ribuan pertanyaan padaku nanti.tapi aku juga terlalu rindu padanya,aku merasa telah menyakitinya.ada apa denganku,disisi lain aku menginginkan harry tapi disisi lain aku juga menginginkan zayn.aku bahkan tak yakin kenapa hatiku menjadi bimbang sekarang.

Kreeekk

Pintu kamar berdenyit saat kubuka pelan,memperlihatkan sesosok pria sedang terbaring diatas ranjang mewah dengan setelan jas kantor ditubuhnya.sebotol vodka berada ditangan kirinya.membuatku membelalakkan mataku melihat pria itu.

"Zayyynn..." Pekikku melihat tubuh zayn yg terbaring diatas kasur,dan aroma alkohol menyengat ditubuhnya.aku tidak pernah melihatnya mabuk sungguh,zayn terlihat kacau.tidur dengan keadaan yg membuatku sedih,aku tau apa yg membuatnya begini.dan aku semakin merasa bersalah mengingat aku telh menyakiti hati harry dan kini menyakiti hati zayn juga.aku melangkah mendekati tubuh zayn,duduk disampinya.matanya yg terpejam tak menyadari kehadiranku.

"Zayn,aku pulang.aku kembali zayn" Bisikku pada telinganya,membuat sepasang mata yg terpejam itu sedikit bergetar.entah apa zayn menyadarinya,atau bahkan dia tidak mendengar bisikanku sama sekali karna kondisinya yg mabuk berat.
Kuambil botol vodka yg isinya hampir habis dari genggaman zayn.dan ku buka rompi jas nya perlahan tak ingin sang empu terganggu.melihat zayn yg masih tertidur lelap membuatku sangat ingin memeluknya,entah apa yg terjadi padaku tapi aku tak peduli.aku hanya ingin memeluknya saat ini,merasakan deru nafasnya.aku berbaring disamping zayn dan merangkulnya yg terlelap.wajahku kubenamkan didadanya yg hangat,bau alkohol tak menggangguku.nyaman yg kurasakan membuatku semakin erat memeluk zayn.

"Maafkan aku zayn,aku merindukanmu" aku berbisik lagi,meskipun aku tau zayn tak mungkin mendengarnya.tidurlah suamiku sayang,kau pasti lelah karenaku.

****
5:25 am

Authot's POV

sepasang sejoli itu masih terlelap dalam tidurnya dengan posisi saling memeluk erat satu sama lain.seolah tak pernah ada drama dan masalah dalam hidup mereka.tubuh mungil itu tenggelam dalam pelukan prianya yg bertato.terlihat sangat damai.

Drrrtttt.....

Bunyi ponsel mengganggu sepasang mata yg terpejam,perlahan mata itu terbuka dan menampakkan seseorang dipelukannya tertidur lelap.rambutnya yg menutupi wajah mungilnya membuat mata itu bingung menerka2 siapa sosok yg ada dipelukannya.seingatnya tadi malam dia stress dan mabuk berat lalu tertidur begitu saja.tapi kenapa kini ada wanita yg tidur dan berada dipelukannya.dengan rasa penasaran Zayn pun menyikap rambut wanita itu yg menutupi wajah pemiliknya.zayn membelalakkan matanya setelah menyadari siapa sosok wanita itu yg ternyata adalah Ana istri tercintanya.entah bagaimana ana bisa tbtb berada disampingnya,padahal sehari dia tak pulang.

"Ana..." Gumam zayn lalu meraih ponsel di nakasnya dan mematikan panggilan yg ternyata dari bodyguardnya jack.entah apa yg membuat jack menelponnya dipagi buta begini.zayn kembali mengarahkan pandangannya pada wanitanya yg tertidur lelap.tangannya mengelus lembut pipi istrinya,melihat tak ada gerakan dari istrinya.zayn perlahan mengecup kening istrinya dan turun kebibirnya.kecupan lembut dan lama itu masih tak menggangu tidur istrinya.zayn lalu menatap nanar wajah istrinya dengan terus bertanya2 'bagaimana dia bisa tbtb dipelukan zayn,kapan dia kembali,apa yg nembuatnya mau pulang,dan apa yg dilakukannya diluar bersama selingkuhannya' semua pertanyaan di kepala zayn seolah melenyap seketika saat melihat mata istrinya mulai bergerak dan terbuka.

"Emm...zaaaynn,kamu sudah bangun?" Tanya Ana pada zayn yg masih menatapnya datar walupun sebenarnya hati zayn terkejut dan masih bertanya2.

"Dan kamu?kenapa kamu terbangun?" Tanya zayn balik pada istrinya.Ana perlahan memajukan bibirnya ke bibir zayn dan menciumnya.zayn yg terkejut dengan gerakan Ana yg tbtb berusaha tetap terlihat santai dan tak membalas ciuman istrinya.ana yg menyadari sikap suaminya yg dingin itu lalu melepas ciumannya dan memandang mata suaminya.

"Kenapa??kamu sangat marah padaku ya?hingga tak mau membalas ciumanku?" Tanya Ana pada zayn yg masih terdiam.

"Apa yg kamu lakukan?kapan kamu pulang?" Tanya zayn dingin.

"Aku pulang tdi malam,dan saat tak ada yg menyambutku.aku pergi kekamar dan melihatmu tertidur."
Ana menundukkan wajahnya dari zayn,terlihat seperti menyesal.

"Kenapa kamu mabuk,aku tidak pernah melihatmu mabuk?" Tanyanya pada zayn.zayn terlihat berpikir lalu menjawab pertanyaan istrinya.

"Kamu tidak tau apa yg membuatku mabuk seperti itu?tidakkah kamu sadar kamu terlalu jahat pergi tanpa ijin dan tak pulang kerumah selama sehari semalam dan tanpa mengabariku sama sekali.kmu mematikan ponselmu,dan kuyakin kamu tak tau jika aku menghubungimu puluhan kali.dan sekarang kamu tanya kenapa aku mabuk?apa kamu sama sekali tak menyadari kesalahanmu Ana?" Jawab zayn kasar pada istrinya yg semakin menunduk takut karna jawaban suaminya.wanita itu tau benar bahwa dirinya sangat bersalah,dan pantas untuk dimarahi.bahkan Ana sudah siap untuk dimarahi oleh zayn suaminya.

"Aku yg membuatmu begitu,dan aku telah bersalah padamu.aku sadar aku pantas dimarahi dan bahkan aku merasa pantas untuk kau pukul.aku sudah bersalah,aku tak tau apa yg aku lakukan kemarin.tapi aku benar2 merasa bersalah padamu.kamu boleh memarahiku semaumu zayn,aku akan menerimanya." Ana mulai menangis dan tetap tak mau menatap suaminya yg sedang marah.tangannya bergetar,hanya isakan tangis yg terdengar disana.zayn yg tak tega melihat istrinya lalu memeluknya.

"Kamu tau aku bahkan tak bisa membencimu meskipun kamu menyakitiku.lalu bagaimana mungkin aku akan memukulmu.aku memang marah,tapi aku tak mungkin melukaimu.bahkan aku tak bisa untuk benar2 marah padamu Ana,bahkan kini amarahku hampir lenyap karna kepulanganmu." Pernyataan zayn mampu membuat tangisan Ana yg berada didekapannya sedikit mereda.entah karna ana mrsa tersanjung atau terharu atau justru sangat bahagia karna pernyataan suaminya.

"Mulai sekarang,kumohon jangan seperti ini lagi.mencobalah mencintaiku Ana,aku akan berjanji membuatmu bahagia dengan caraku.mungkin memang akan sulit sekali mencintai orang lain dikalah hatimu masih milik seseorang.tapi setidaknya berusahalah dulu,aku akan mendukungmu dan akan membantumu untuk mencintaiku.dengan begitu,jika kamu bisa mencintaiku.kamu tidak perlu sedih jadi istriku,dan tidak benci orang tuamu lagi krna menikahkan kita.dan tak perlu merasa sedih lagi karna terkadang kamu menyakitiku"

Ana langsung terdiam dipelukan zayn,tangisannya berhenti seketika mndengar penjelasan zayn.zayn pun ikut terdiam sejenak lalu menatap wajah istrinya.Seketika zayn bertanya2 kenpa tbtb tangisan Ana berhenti.apa dia salah bicara atau entahlah zayn tidak tau.

"Zayn...." Ucap ana membuat zayn mendekatkan wajahnya pada wajah ana.

"Apa kamu akan memaafkan ku juga jika aku berjujur tentang yang kulakukan kemarin saat tidak pulang padamu?" Tanya ana pada zayn,dan zayn menautkan alisnya.

"Tentu saja Sayang,sudah kubilang aku tidak bisa benar2 marah padamu.itu artinya aku akan memaafkanmu apapun yg kamu lakukan" zayn mengelus pipi Ana,menghapus air matanya dengan jemarinya.berharap Ana mau jujur tentng semunya,agar zayn tak prlu bertanya duluan padanya.

"Akuu...kemarin aku-" Kalimat ana terpotong,seolah dia bingung harus memulai darimana untuk menjelaskannya.

****

Aiih...otak buntu,gpp lah meskipun crita makin gk jelas.yg pnting gak berenti dijalan ehehe..
Vote woy
Comment woy
Follow akunku woy
Hehe

HIM & I Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang