Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sayang.. ayo, waktunya makan malam."
Shit.. zayn mulai lagi, sok perhatiannya buat aku jijik mengingat dia menikahi kukarena dia bilang dia tulus menyukaiku. Dasar budak cinta. 15 tahun berpisah, masak bisa suka?bodoh. Pasti cuma bohong.
"Gak usah panggil aku sayang! panggil Ana aja. kamu gak berhak manggil aku begitu!!"
Bentakku pada zayn yang ternyata sedang ada di ambang pintu kamar. Kupikir dia di luar, dan apa itu? Dia lagi pasang muka sedih? Oh you must be kidding me. Ew.. Menggelikan.
"Baiklah.. ayo Ana, makanan sudah siap. Nanti keburu dingin."
Tiba-tiba ekspresi zayn berubah jadi manis lagi, senyum manis terpampang di wajahnya. Aku hanya memutar mata dan mengekorinya ke ruang makan. Dan yg mengejutkan adalah, betapa banyaknya makanan dimeja makan. Siapa yg menyiapkan makanan sebanyak ini dan terlihat sangat lezat? Apa dia pesan makan di luar? Tapi ini bukan makanan cepat saji.
"Si-siapa yang masak semua ini?"
Tanyaku pada zayn teramat penasaran, dan dia memandangi ku lalu melempar senyum khas nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku. Aku sengaja masak special untuk malam pertama kita."
Eh? masak untuk malam pertama? Oke ini cukup manis dan sedikit romantis. Astaga apa yang aku pikirkan?
"Oh... gitu? Aku gak nyangka kamu bisa masak sebanyak ini dalam waktu 2 jam. Karena kamu kan orang sibuk."
Kataku diselingi sindiran dan mulai mengambil piring, menaruh beberapa makanan olahan daging yang terlihat menggiurkan ini. Sedangkan zayn masih duduk ngeliatin aku. Cara dia lihat aku tuh udah kayak fans yang lagi liatin idolanya. Berlebihan sekali.
"Aku hobi masak, dan olahraga untuk mengisi waktu luang ku setelah pulang kerja dan saat libur kerja." balasnya. Yang bahkan aku tidak peduli.
