Kriiinggg.....
Di pagi yang cerah ini Suzy terbangun.
Yang pertamakali dilihatnya ketika bangun selalu saja pemandangan kota Seoul dari kejauhan di samping bukit bukit. Terkadang Suzy suka menghayal pergi ke ibu kota itu karena terlalu penasaran apa yang menjadi daya tarik di sana. Mungkinkah ada wahana wahana seru yang bisa dinaiki, atau mungkin tempat tempat keren seperti mall. Ah! Tapi itu hanya sekedar khayalan dan Suzy benar benar tidak mengetahuinya. Jam berbunyi lagi di pukul 7.
Suzy buru buru ngeloyor ke kamar mandinya dan buru buru mandi. Pagi ini keluarganya akan menanam bibit bibit tanaman baru. Karena hasil panen mereka bulan lalu setengahnya sudah dijual, dan setengahnya lagi dijadikan persediaan. Suzy mengenakan kaos pink dan celana pendek putihnya untuk bercocok tanam. Tak lupa juga Suzy menggunakan celemek dan sebuah sarung tangan untuk menjaga dirinya agar tidak terlalu kotor ketika mulai menanam.
Aksi tanam menanam pun dimulai. Suzy selalu meminta bekerja di bagian yang dekat dengan bukit. Disitulah ia bisa menikmati pemandangan kota dengan lebih realistis disertai hembusan angin yang selalu menenangkannya.
"Suzy!! Jika kau terus berhayal seperti itu kau bisa jatuh ke jurang. Apa kau tidak sadar dengan posisimu hah?!" omelan kakaknya yang bernama Irene membuat Suzy benar benar nyaris terjatuh dari jurang. Rupa rupanya istirahat sebentar setelah setengah jam lebih bekerja di kebun. Dan hanya Suzy yang masih berdiri di ladang, masih memegang sapu, dan juga berdiri dengan mata yang tertutup. Semua orang pastinya tau kalau Suzy sedang menghayal.
"terimakasih atas makanannya!!"
Suzy mulai melahap sup ayam yang dihidangkan oleh ibunya. Hyemi yang merupakan adiknya satu satunya juga terlihat sangat melahap sup ayam itu. Sup ayam memang makanan yang Hyemi favoritkan. Bahkan dulu Hyemi pernah tambah selama 3 kali. Bukankah itu sangat mencengangkan bagi seorang gadis kecil berumur 9 tahun?
10 menit kemudian sarapan penuh obrolan itu akhirnya selesai juga. Ibu mereka akan mengurus piring piring di dapur. Jadi hanya Ayah, Irene, Suzy, dan Hyemi yang ikut ke ladang. Yang harus mereka lakukan hanyalah menyirami dan memberi pupuk.
Lalu acara tanam menanam itu selesai. Kini hanya tinggal menunggu bibit bibit yang baru untuk tumbuh.
"Heeey!!! Berheentii!! Ibu punya kabar baik khususnya untuk Suzy." Jun Jihyun yang merupakan nama ibu dari Suzy, Irene, dan Hyemi itu tampak tergopgoh gopoh membawa secarik kertas dengan sebuah cap ungu dan tanda tangan yang begitu rapih di kedua sisi bagian bawah.
Irene merebut kertas itu secara perlahan dari tangan Jihyun. Matanya yang hanya bisa terbuka 3 cm itu langsung terbuka sangat lebar. Irene mengarahkan surat tadi tepat di wajah Suzy.
"apaan sih kak kok...." perkataan Suzy menggantung di udara. Beberapa detik kemudian kepalanya menggeleng dan tertawa tidak percaya. Itu yang paling Irene benci dari adiknya. Suzy selalu saja tak percaya pada hal hal mustahil. Contohnya surat ini.
"Selamat nak! kamu masuk Haerim University." ucap ayahnya Hyeon Seop memberi selamat. Suzy masih memegangi surat itu dengan erat di kedua tangannya.
"ini sungguhan kan? Ini benar benar asli dari Haerim University kan?" Jihyun mengangguk mengiyakan. Secara tak sadar Suzy menitikkan air matanya. Itu artinya ia benar benar akan pergi ke kota besar Seoul. Impiannya selama ini akhirnya datang di hari yang tepat.
"eomma! Terimakasih ya!" Suzy langsung memeluk ibunya. Mengucapkan ribuan kata terimakasih yang ia tidak bisa lontarkan secara langsung. Sedari kecil, Suzy tidak pernah sekolah. Dan ibunya mengajarkan Suzy banyak sekali hal dengan berpetualang di alam. Kini ilmunya cukup untuk berkuliah di Universitas pertama di Seoul yang sulit digapai murid murid disana.
"hm. Sekarang kemasi barang barangmu. Kau akan berangkat ke Seoul besok." begitu melonggarkan pelukannya Suzy beru tersadar. Ia akan di Seoul selama 5 tahun untuk berkuliah. 5 tahun bukanlah waktu yang sangat singkat. Suzy akan sangat merindukan keluarganya jika sudah berada di tahun yang ketiga.
Tapi ini adalah kewajiban yang benar benar harus ia tempuh. Meski berat meninggalkan keluarga sendiri selama itu, Suzy siap untuk menempuh hidup barunya di Seoul.
Kakak kedua Suzy yang bernama Bae Jinyoung juga begitu. Jinyoung pergi ke Kota Busan demi mengejar impiannya menjadi CEO di sebuah perusahaan terkenal yang berasal dari Busan. Jinyoung juga sudah 3 tahun tidak pulang ke rumah karena kerjaanya yang sibuk. Target dan rintangan yang Jinyoung harus hadapi begitu banyak dan juga rumit. Untuk itu, Jinyoung berjanji akan pulang setelah dirinya benar benar sukses.
Mendengar adiknya akan masuk Haerim University, Jinyoung sudah membelikan Suzy apartement yang jaraknya sangat strategis. Dekat dengan kampus, mall, taman hiburan dan sebagainya. Jinyoung juga mengatakan ia kehabisan tempat di brankasnya disebabkan oleh tingginya gaji yang diberikan oleh bos kantor Jinyoung sendiri.
TBC
Bae Jinyoung
Kakak kedua Suzy setelah Irene. Alias jika mau diperjelas lagi, Suzy itu anak tengah. Sebenarnya Suzy punya adik lagi yang masih kecil. Umurnya sekitar 4 tahun. Namanya Bae Naeun.
AKHIRNYA PART SATU SELESAI JUGA YA GAES :")
Tanganku udah gatel buat ngetik. Jadi, biar nggak kepanjangan, ini ceritanya dibagi 2 part.
SAMPAI KETEMU DI CERITA SELANJUTNYA DAN STAY HEALTY EVERYONE!!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Changed Because Of You [END]
Roman pour AdolescentsDi sebuah pedesaan terdapat seorang gadis Bernama Bae Suzy. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya, kedua kakaknya, dan adik perempuannya. Pada Suatu hari, Suzy diterima di suatu universitas bernama Haerim University. Suzy pada awalnya menutup penampi...