19

1.4K 127 11
                                    

Hai, tolong dong sebelum baca cerita vote dulu, susah ya pencet vote di bawah? Sekarang aku akan pake target setiap chapter

Mulai sekarang aku akan up cerita jika sudah terpenuhi targetnya.

Next chap? 20 vote + 5 comments, i hope you do it!

Happy reading!❤
Thankyou for your attention!







Sesuai permintaan appa hari ini gue ke kantornya, tentang testpack kemarin?kurasa aku akan mencari tahu sendiri. Jika appa ikut campur runyam sudah.

"annyeonghaseyo, ingin bertemu mr jeon?", ucap resepsionis appaku saat aku hendak bertanya apakah appaku ada di ruangannya, aku hanya membalasnya dengan dehaman. Aku terkenal diam dan cuek di kantor appaku ini

"tuan sedang ada meeting selesai jam 9, anda bisa tunggu saja diruangannya", ucapnya sambil melihat komputer miliknya. Tanpa membalasnya aku langsung pergi ke ruangan appaku. Sebenarnya sia' waktu 1 jamku menunggunya, tapi tidak akan selesai jika hari ini aku pergi dan tidak menunggunya, rose tidak akan kembali dalam waktu dekat.

Aku sekarang berada di ruangan appaku aku duduk dan memutar' handphoneku karna aku tidak tau mau ngapain. Seketika otakku berjalan dan mengingat kafetaria di kantor appaku, aku segera mengeluarkan dompetku dan mencari card anggota, iya appaku memberiku card anggota kantornya sejak dulu karna aku sangat sering kesini dan hobi meminta makanan.

Sekarang aku sedang turun dengan lift menuju lantai dasar tempat kafetaria, setelah lift terbuka aku cukup terkejut karna ada appa rose hendak naik ke dalam lift. Apakah ia tahu anaknya menghilang 2 minggu ini?

"annyeong tuan park", ucapku sambil membungkuk saat keluar lift

"kau tidak kuliah?atau sudah magang?", dia bertanya padaku dan beruntungnya sepi, kantor appaku sangat disiplin jika ada yang ketahuan kelayapan saat jam kerja maka akan potong setengah gaji.

"aku diminta appa datang kekantor, bagaimana dengan tuan park?", canggung ya aku masih canggung dengan tuan park, aku masih merasa bersalah karna kejadian waktu itu dan rasanya tidak nyaman jika harus berduaan lama dengannya, rasa bersalahku terus muncul.

"aku dan appamu akan rapat jam 10 nanti, kau mau kemana?sudah bertemu dengan appamu?", sekarang kami sudah duduk di loby utama kantor, tidak mungkin bukan harus mengobrol sambil berdiri didepan lift?akan mengganggu yang lain

"aniyeo, dia ada rapat, em aku ingin ke kafetaria", setelah aku menjawab tuan park hanya diam dan suasana kembali canggung. Aku tidak tau akan membicarakan apa padanya rasanya tidak nyaman sungguh

"ah, bagaimana kau dengan rose?baik' saja?", tanya tuan park dan menatapku lekat

Shit, rasanya aku ingin bunuh diri sekarang, apa aku harus bilang ia mengajukan gugatan pisah?atau dia menghilang 2 minggu ini?ck, sungguh rumit!

"em", aku mengangguk cepat dan dapat dilihat tuan park akan bertanya lagi padaku

"lalu?rose sudah ketemu?", sial pertanyaan yang aku hindari keluar dan menjadi sebuah pertanyaan yang wajib ku jawab

"belum, masih proses mencarinya, mian", setelah ku diam beberapa saat aku berusaha menjawabnya dan meminta maaf, semua kesalahan dan apa yang terjadi pada putrinya sekarang adalah kesalahanku

"gwenchanna, cari jalan yang terbaik, jangan sampai kau menyesal!", tuan park menepuk pundakku dan tersenyum

"ne?", aku berusaha mencerna apa kata'nya

"jika kau masih ingin bersamanya bicarakan baik', jika sudah cukup sampai disini datanglah ke persidangannya", ia lanjut tersenyum tulus tidak ada sedikitpun rasa jengkel atau benci padaku?

ᴄʟᴜʙʙɪɴɢ ɢɪʀʟ (ᴇɴᴅ) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang