31

1.1K 80 16
                                    

Happy reading!❤
Don't be siders, please. Just appreciate it!🙆








Apa maksudnya? Aku tidak mengerti, apa maksud 'mantan' ? Bukankah seharusnya calon?

Setelah terdiam sejenak aku langsung menutup dan mengunci pintu, aku langsung berjalan ke arah kasur dan mengeluarkan isi dari kedua paperbag

Aku langsung membuka 1 file yang menarik mataku seolah ingin dibaca terlebih dahulu, setelah kubuka-----

Oke ini bukan pekerjaan kantor, ini dari Jungkook. Aku sangat yakin 100%

File pertama ini adalah jadwal untuk persiapan sebelum hari H pernikahan. Dan didalam file ini ada rundown acara pernikahan dari Wedding Organizer.

Jika melihat perisapannya, seharusnya waktu itu aku sudah mencoba gaun untuk pemberkatan pernikahan di gereja dan untuk pesta. Waktu itu kami memang sudah meminta untuk dibuatkan, dan kalian tau sendiri waktu itu aku sedang bertengkar? Oh kayanya bukan, salah paham? Sepertinya iya.

Sampai sekarang Jungkook juga tidak berusaha menemuiku atau menghubungiku, dia seperti orang yang tidak memiliki beban jika kulihat tadi.

Aku membereskan dari map file, kertas, kotak yang berserakan di kasurku dan menaruhnya dibawah samping tempat tidurku.

Aku memejamkan mataku merilekskan tubuhku. Rasanya melelahkan hari-hari ini.

Aku merasa hidupku akhir-akhir ini cukup rumit dan penuh banyak masalah. Entah itu dari diriku atau orang lain.

Aku masih memikirkan apa isi file yang lain, aku sangat penasaran, tapi jika kubuka dan jika is----

Ah tidak aku harus membukanya!

Aku bangun dari posisiku tadi dan mengambil paperbag yang ada di bawah kasur king sizeku. Pertama aku mengeluarkan kotak yang menarik perhatianku.

Aku membukanya dan isinya

Aku membukanya dan isinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

<<Gambar pinterest. Suka aja soalnya simpel, kalau gak suka ya haluin aja sesuai kesukaan kalian okay?>>








"ini kenapa dikasihin ke aku ya?", gumamku menutupnya lalu beralih ke kertas yang terlipat

"gambar? Kenapa gambarnya jelek, Jung---- Park Haneul?", gumamku ketika membaca ada nama di bagian bawah kertasnya

"Haneul? nu---", "ah iya! Aku melupakan anakku!", aku memukul pelan kepalaku kenapa aku jadi pelupa seperti ini, bahkan seminggu ini aku melupakan Haneul. Kau sungguh gila Rose! Aku mengacak rambutku. Aku benar' kacau sepertinya sampai melupakan anak sendiri.

Aku hendak mengambil handphone dan akan menelfon amma, tapi kuurung karna file yang membuatku penasaran belum kubuka

Aku menariknya dan membukanya

"pembatalan me-----, WHAT? DIBATALIN?!", seketika tubuhku menjadi lemas, dan kubiarkan file tadi terjatuh dari tanganku

Pikiranku sekarang adalah Mingyu! Pria bodoh itu mau saja diminta untuk mengantarkan hal seperti ini! Dia bahkan tidak membantuku sedikitpun dan mendukung temannya! Ah tunggu, dia teman Jungkook tidak kungkin dia membantuku!

Aku keluar dari kamar dan mencari Mingyu, sampai di ruang tengah kakiku terhenti karna hanya ada Chaeyeon dan Jungkook, mereka sedang bercanda?

Bahkan Jungkook bisa bercanda? Ah jadi dia sudah benar' melupakanku karna Nayeon? Dia bahkan tidak memiliki beban sedikitpun, tidak sepertiku yang berasa habis diberi bom! Aku tetap diam di posisiku melamun, apa yang membuat Jungkook semudah itu? Apa dia memang benar' bersama Nayeon? Semudah itu baginya?

"eh?", lamunanku buyar ketika mendengar suara Chaeyeon, aku menaikan kepalaku melihat mereka berdua sedang menatapku, tatapan mereka aneh?

"Ko--- anjir!", aku melihat sumber suara ya dia Mingyu dia tersentak ke belakang setelah melihatku bahkan piring yang ada ditangannya hampir terjatuh.

Aku jalan mendekatinya dan yang kudekati berjalan mundur, bahkan saat dekat dengan meja kecil dia sempat menaruh piring yang dia bawa. Aku ingin tertawa tapi aku benar' dibuat geram olehnya.

Aku melihatnya seperti sedikit ketakutan?

"JUNGKOOK! BANTU GUE ANJIRR!! MANTAN LO NYEREMIN PARAH!", dia teriak-teriak dan membuatku makin cepat mengejarnya dan membuatnya terjatuh.

Dengan cepat kutarik dia untuk berdiri dan nenguncinya

"maksud lo apaan hah ngasih kaya gituan!", bentakku yang membuatnya menunduk dan mencari celah untuk kabur

"ng-nga-sih a-ap-a?", suaranya gugup

"paperbag yang lo kasih dari Ju----"

"udah diliat Chae?", aku membalikkan badan dan melepas Mingyu

"kenapa gak bilang dari awal aja kalau keberatan? Kamu juga gak perlu jawab iya waktu itu", aku paham kemana arah bicaranya

"aku sudah batalin semua sesuai kemauan kamu, urusan appa amma itu jadi tanggung jawabku, Haneul? Ah kita tetap orangtuanya dan ku minta kau jangan pernah menghalangiku lagi seperti waktu itu, dan soal projekku dengan presdir Kang, dan perusahaan milik Nayeon maaf aku gak bisa batalin, itu udah jadi keputusanku. Aku udah selesaiin semuanya, soal biaya karna dibatalkan aku yang tanggung, kamu terima beres aja dan jangan lupa tanda tangan aja file yang tadi dan kalau kamu gak mau ketemu aku titipin aja sama Jaehyun atau Chaeyeon atau yang lain. Ayo Gyu, gue ada janji!", dia jalan meninggalkanku yang masih mematung dengan ucapannya




"dia beneran Jungkook yang kukenal?"

"ani, dia bukan Jungkook, dia orang lain"

"apa aku keterlaluan selama ini? Apa masih ada kesempatan untukku? Atau aku harus mengakhirinya?"











Gimana ini kasih kesempatan atau tidak?

Pendek ya? Next deh panjang😚



-≽See you next Chapter!

ᴄʟᴜʙʙɪɴɢ ɢɪʀʟ (ᴇɴᴅ) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang