Hidupku adalah tentang siapa aku.
Tidak bergantung pada apa yang kamu pikirkan dan apa yang kamu katakan tapi bergantung pada apa yang aku lakukan dan apa yang aku pikirkan.miracle
Wanita itu mengikat rambutnya. Merapikan kacamata yang membingkai manik minusnya. Menghela nafas berat, dia turun kebawah dengan seragam sekolahnya untuk sarapan. Sekolah disekolah Elit dengan gaya yang seperti itu tentu saja tidak mengenakan untuk dipandang, apalagi dengan gangguan dari teman-temannya yang suka membully orang yang lemah. Tapi ia tidak peduli. Hanya untuk sementara. Ia takkan sedih bila dia hanya dianggap seorang Nerd oleh teman-temannya,itu bukan masalah dan itu bukan musibah.
Yang jadi masalah baginya adalah kesendirian yang membuatnya merasa hampa dan tak berdaya.
Sedih selalu menghampirinya ketika ia menyadari bahwa dirinya sendirian, tetapi ia tidak peduli. Hidup harus terus berlanjut,dan kenangan tak perlu ikut.Hari ini ia meninggalkan rumah berlantai lima itu dengan semangat baru. Ia harus berjuang lebih keras lagi untuk mewujudkan mimpinya. Tak peduli sekaya apapun ia, itu semua tak ada artinya bila kita tidak memiliki seseorang yang penting dalam hidup ini. Dan dia memang sudah kehilangan semua hal penting dalam hidupnya, kecuali beberapa temannya yang berteman dengannya di geng Devil Cool.
Dia akan bertemu dengan anggota geng terbaik menurutnya, saling menyapa ala kadarnya lalu berusaha sebisa mungkin untuk menghindar agar tidak saling bergantung satu sama lain. Dia takut dikhianati lagi. Pengkhianatan
orang-orang membuatnya takut dan slalu dihantui masa lalu.Sekarang ia hanya bisa bersyukur karena memiliki teman-teman yang tulus,yang mau menerima kekurangannya.
Membuang semua rasa itu, dia mengayuhkan sepedanya untuk berangkat kesekolah. Sederhana bukan?ia tidak pernah membawa mobilnya kesekolah,ataupun memamerkan rumahnya yang lebih cocok disebut istana misterius itu.
Bukan tanpa sebab, tetapi itu semua karena ia membuat rumah berlantai lima itu seakan adalah hutan yang tidak berpenghuni,ia menanam pohon-pohon besar disekeliling rumahnya agar tidak bisa dilihat orang lain. Jika ingin melihat suasana perkampungannya,ia hanya perlu naik kelantai lima dan disana ia dapat melihat kegiatan orang-orang dengan kaca tembus pandang yang terpasang disebagian dindingnya. Sangat kaya dan ajaib bukan tapi itu malah membuatnya tertutup.
Itulah Miracle.Dia sudah merasa dirinya ajaib meskipun tidak memiliki apa-apa.**""""****
Dikantin sekolah ia duduk sendirian ditempat paling pojok, itu rutinitasnya. Sesekali ada banyak temannya yang menyapa dan ikut bergabung, tetapi mereka enggan untuk itu mengingat Miracle hanya seorang gadis sederhana yang tidak memiliki apa-apa, hanya ada anggota Devil Cool yang menemaninya. Nama geng itu sangat cocok dengan mereka semua mengingat mereka yang bermuka dingin dan tidak suka bergaul dengan orang lain apalagi ikut campur dalam masalah orang lain walaupun itu hanya sekedar bergosip. Geng itu memiliki keunikannya sendiri yang belum tentu dimiliki yang lain.
Melewati beberapa meja membuatnya bertemu dengan teman-teman lamanya yang sekarang menganggapnya sampah yang slalu saja dibully. Tapi ia tidak peduli,semuanya akan baik-baik saja selama ia menjadi dirinya sendiri.
Mereka tertawa dengan renyahnya dan menikmati makanannya dengan seru, tapi tidak dengan Miracle yang slalu menatap bundar pada apapun yang dilihatnya. Tidak ada keceriaan dalam hidupnya,hanya ada rasa mual dan kehampaan yang ia dapatkan setiap saat.
Miracle. Dia mengalami trauma yang membuat semua warna dalam hidupnya menjadi abu-abu. Dia berteman hanya sebatas menyapa dan tertawa. Tidak untuk bersentuhan ataupun berbagi perasaan. Sebagian menganggapnya gila karena slalu possessive saat orang-orang ingin mendekatinya, namun dia tidak merasa ada yang salah dengan gaya hidupnya. Dia tetaplah Miracle--keajaiban.
"Ra, lo kenapa sih kalau dekat kita tu ngak pernah sentuhan. Kita kek bukan temenan aja."kata Nisa salah, satu anggota gengnya.
"Bersentuhan dengan orang-orang itu ngak baik. Bisa menularkan virus dan bakteri. Apalagi sekarang lagi musim hujan."jawab Miracle ala kadarnya dengan menggunakan otak jeniusnya tentu saja.
"Oh."Nisa menanggapinya hanya ber-Oh saja karena emang tidak tertarik dengan urusan orang lain.
Banyak orang yang mengenalnya,tapi tidak pernah benar-benar tau tentangnya,tak ada yang berani menfitnahnya kecuali hinaan sederhana belaka yang dilakukan beberapa geng pembully sekolahnya.
Ia pendiam,tapi tanpa disadari ia sering kali membodohi orang-orang yang menantangnya.
Banyak orang yang takut padanya tanpa sebab,banyak orang yang ikut-ikutan untuk tidak berhubungan dengannya tanpa alasan yang jelas. Orang bilang dia seperti penganut ilmu hitam yang bisa menghilangkan orang yang mencari gara-gara dengannya tanpa jejak. Sebab,seringkali orang yang menganggunya itu hilang dengan cara misterius. Ada yang bilang dia itu Physcopat,tapi semuanya percuma karena dia tidak pernah melakukan hal-hal diluar batas normal. Entah itu benar atau tidak, Miracle hanya tersenyum ramah menanggapinya. Ia tidak peduli semua itu. Ia tidak peduli akan sisi buruknya dimata orang.Jangan cari masalah dengannya, cukup jaga jarak dan hati-hati, dan jangan membuatnya mengatakan "ini yang terakhir."sebab itu kata-kata maut yang paling ngeri bagi semua orang yang mendengarkan tentang dia.
Merapikan sedikit seragam sekolahnya, ia kembali kekelasnya karena bel masuk sudah berbunyi.
***
"Miracle, lo dipanggil Pak Neo."kata Anlin, kakak kelasnya.
"Pak Neo? kamu yakin? inikan udah bel masuk An?."tanyanya memastikan.
"Iya, Ra."jawab Anlin lalu meninggalkan Miracle yang sedang kebingungan.
Miracle masih tidak tau alasannya dipanggil oleh kepala sekolanhya itu,ia bertanya-tanya
Mengapa tiba-tiba ia dipanggil? Apa dia melakukan kesalahan? Tapi sudahlah, mungkin memang dirinya dipanggil.***
Gugup.
Itulah yang dirasakan Miracle saat pertama kali membuka pintu yang bertulisan ' R. Kepsek' itu."Bapak manggil saya?"tanya Miracle memastikan.
"Ah iya, kemarilah."kata kepala sekolah itu dengan ramah.
"Kenapa pak?"tanya Miracle sopan.
"Jadi begini Miracle. Kita akan kedatangan murid baru besok, namanya Miraculous. Dia pindahan dari kota, kamu bisa kan jadi teman dia dan membuatnya nyaman dengan sekolah ini?"tanya kepala sekolahnya itu.
Miraculous. Nama yang unik. Ini kesempatan yang baik, semua akan menjadi kejutan yang luar biasa.
"Siap pak. Saya akan usahakan sebaik mungkin."jawab Miracle dengan penuh percaya diri.
"Dia ini anak orang kaya miracle,
Bapaknya salah satu donatur terbesar sekolah kita.
Lakukan yang terbaik Miracle, jangan kecewakan saya.""Baik pak, kalau gitu saya permisi dulu."kata Miracle meninggalkan ruangan.
"Tunggu sebentar lagi. Semua akan berakhir, mimpi buruk,kenangan,kepahitan,dan nyawa akan melayang dan tenggelam"Miracle membatin ngeri.
DOAKAN SESEORANG DENGAN DOA YANG BAIK, NANTI SEMUA DOA ITU AKAN KEMBALI JUGA PDA KITA SENDIRI
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Rose O4
AdventureSepuluh tahun yang lalu Miracle di kenal dengan sikap lembut, penyayang,ramah,murah hati, dan sabar. Namun semuanya berubah,kematian satu persatu anggota keluarganya dengan cara yang tidak adil, membuatnya menjelma menjadi gadis dingin yang menakutk...