9 gadis peramal.

2 1 0
                                    

Andai mengidupkan kembali yang sudah mati bisa dilakukan menggunakan sihir, mungkin saja akan banyak sekali penyihir dibumi ini. Namun tuhan berkata lain ___ gadis kecil.

Jauh di dalam Jeichika,sebuah taman kecil yang indah tumbuh dengan baik, tetapi sebagian besar orang-orang takut kesana karena tempat itu dipenuhi tanaman aneh yang berduri disepanjang jalan,tapi bagi seorang gadis yang tinggal,hutan memberinya ketenangan. Disini ia menjalani kehidupan yang sederhana diwaktu luang, menjauhi orang-orang kota dan tatapan mereka,beberapa dari mereka berkata kasar dan sebagian dari mereka malah ketakutan. Bagi mereka ia adalah gadis aneh yang memiliki kekuatan sihir. Mereka tidak tau bila gadis itu memiliki pengetahuan yang luas mengenai tanaman dan herbal dan mengolah tanaman yang tumbuh pesat di hutan menjadi obat mujarab yang menghilangkan penyakit. Sebagian besar pengetahuan untuk dirinya sendiri. Ia mengobati ketika hanya diminta dan kemudian dibayar. Namun ada sesuatu dalam gadis itu yang menarik,itu adalah sesuatu yang tidak berhubungan dengan tanaman,herbal,atau yang lain. Orang-orang tertarik dengan kemapuannya yang bisa melihat masa depan dan masa lalu. Orang-orang tidak takut mendatangi wanita itu,memintanya mengatakan hal-hal tersebut,dan wanita itu melakukannya,lalu menerima uang sebagai imbalannnya. Namun terkadang kekuatannya hilang dan tidak dapat mengatakan apa-apa pada orang. Pada kesempatan lain,ia melihat hal-hal lain yang tidak ingin mereka ketahui,dan ia terdiam.   Wanita itu tidak punya nama lain untuk kekuatan itu selain Indigo,sepeti ibu dan kakeknya. Dulu kekuatan itu datang dengan bebas  dalam mimpi. Sekarang kekuatan itu datang diujung kesadaran.

Wanita itu tidak suka memanggil kekuatannya kecuali dengan terpaksa.

Saat ini,wanita sedang mendengarkan kicauan burung melalui jendela yang terbuka. Rambut hitamnya dibiarkan terurai dan tertiup angin,menampakkan wajahnya yang terlihat kusut karena kesedihan. Matanya begitu tajam seperti elang.

Gadis itu mengangkat jari lembutnya ke dahi,merasakan sakit yang familiar,dan semakin lama semakin kuat. Ia bangun dan menuju ke dapur,pandangannya tertuju ke genangan dangkal yang ada di bak cuci piring akibat keran yang bocor. Bentuk tidak biasa dan kotor mulai bergelombang di air. Wanita itu menutup jendela dan menutup tirainya,membiarkan suasana rumahnya hampir gelap. Dari lemari kecil,ia mengulurkan tangan melewati beberapa toples dan botol,kemudian mengeluarkan mangkuk kayu dan beberapa lilin. Setelah mengisi mangkuk dengan air, ia meletakkannya di meja dan menyalakan lilin dengan tangan gemetar.

Gadis itu duduk dan bersandar diatas meja,wajah mudanya yang cantik diterangi oleh cahaya lilin yang menyala.Rasa sakit didahinya semakin bertambah,mengirimkan lecutan rasa sakit dikepala. Dengan cepatia komat-komit membaca mantra dan rasa sakit tersebut memudar,membiarkan dirinya diam dan kaku dikursi.

Suhu dirumahnya menurun dan api lilin berubah menjadi warna biru. Dengan gemetar,gadis itu mengeratkan syalnya di bahunya
dan menatap mangkuk kayu. Air berkabut,dan kemudian sesuatu menjadi jelas. Suatu bentuk terlihat. Warna hitam berpadu,dan kemudian berpisah. Jari gadis itu mengerjang akibat sengatan listrik di kulitnya. Kemudiam datang rangkaian gambar tanpa suara seperti rangkaian film.

Jam menunjukkan waktu sebelas tigapuluh. Melalui jendela kamar,cahaya bulan menyinari seorang anak yang tertidur di tempat gelap dengan keadaan yang memperhatinkan sebelum gambar itu hilang dibalik kabut. Ketika bulan muncul kembali,tempat itu kosong,hanya ada topeng wajah Marilyn Monroe dengan jubah hitam dan seprai putih bersih sekarang ditutupi oleh jejak kaki anak kecil berlumpur. Gadis itu mengernyitkan dahi dan mencoba mencerna apa yang dilihatnya. Air menjernih terlalu awal,dan untuk beberapa saat gadis itu berpikir penglihatannya telah berakhir,tapi kemudian gambaran baru muncul.

Air menggambarkan seorang gadis kecil berusia dua belas atau tiga belas tahun dengan rambut cokelat keemasan dan mata gelap yang ekspresif. Gadis diair terlihat sedih karena sendirian,tak ada seorangpun yang mengerti dan mendengarkan perasaannya. Namun air mengatakan jika gadis itu tidak sendiri.Air itu menunjukkan apa yang ada disekitar gadis itu. Ia melihat sang gadis dikerumuni sekumpulan asap hitam yang menebal.

Gadis itu kemudian membuka sebuah buku dan mulai membacanya. Sesaat kemudia wajahnya berubah menjadi wajah seseorang yang lain.

Gadis itu melihat wajahnya diair danau dan menari kegirangan saat mengetahui wajahnya sudah berubah. Segera ia meninggalkan tempat itu dengan seekor gagak yang mengikutinya tanpa ia sadari.

Wanita itu masih menggosok-gosokkan tangannya setelah kehangatan kembali ke rumahnya. Rasa dingin bisa membuatnya kelelahan yang cukup parah akhir-akhir ini. Saat matahari pagi menyeruak masuk kerumahnya, gadis itu duduk diam dan menatap mangkuk didepannyan  dengan rinci,dimana gambaran diair sudah lama hilang. Semua yang tersisa hanyalah berbagai pertanyaan. Ia meneliti kembali apa yang dilihatnya semalam.Siapa sebenarnya anak itu?

Gadis itu akhirnya beranjak dari meja dan mulai menyingkirkan mangkuk dan lilin untuk ia simpan,tangannya gemetar saat melakukan hal itu. Gadis itu cukup tau bila akan tiba saatnya dia dan gadis itu berjalan searah  dengan dirinya--segera.

***

Jeichika lenyap dalam waktu semalam.......@.@..@..@.@.@.

Black Rose O4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang