Chapter 20

3.3K 141 8
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

“ MAKANAN SUDAH SIAP!!! TURUNLAH UNTUK SARAPAN!!! “ teriak Jin dari arah dapur. Mentari pagi menyinari asrama mereka, terik nya masuk melalui jendela yang menandakan semangat baru untuk menjalani hari berikutnya untuk menjalani kegiatan yang menyibukkan.

Jin sedang menata makanan diatas meja, tak lupa juga ia siapkan minuman yang segar agar para member langsung terbangun dari kantuknya. Perlahan – lahan para member turun dengan muka bengkak karena baru saja terbangun dari tidur karena teriakan Jin tadi.

“ Aaaahhh HYUNG!! Bisakah kau pelankan suaramu? Apakah kau tidak bisa membangunkanku sedikit lembut? Teriakan mu tadi mengganggu telingaku “ oceh Yoongi saat menuruni anak tangga dengan badan hoyong – hoyong.

“ O? Benarkah?  Maafkan aku Yoongi, jika aku mengganggu telinga mu. Tapi apakah kau akan bangun saat aku membangunkan mu dengan lembut? Yang ada nanti malah kau tarik lagi selimut mu dan melanjutkan mimpi indahmu “ oceh Jin balik melawan Yoongi. Yoongi hanya melihat Jin dengan heran, dia hyung atau musuhku? Yoongi hanya menggeleng – gelengkan kepalanya karena tak bisa melawan kata – kata Jin karena yang dikatakannya itu benar ( dasar tukang tidur, untung handsome ya kamu( .

“ Kau masak apa hari ini? “ tanya Namjoon pada Jin.

“ Ramyeon “ ucap Jin sambil membersihkan desk dapur nya.

“ Ramyeon lagi? “ ucap Jhope mendengar kata yang Jin ucapkan.

“ Tidak apa – apa hyung. Makan ramyeon juga bersyukur, dan lagi rasanya enak. Uuuu aku suka saat meminum kuah hangatnya. “ ucap Taehyung yang tak sabar untuk sarapan.

“ O? Dimana Jimin dan Jungkook? “ Namjoon menyadari bahwa kedua membernya itu tidak ada di meja makan sekarang.

“ Sepertinya Jungkook tidak ikut makan, dia sedang diet. Aku juga tadi lewat kamarnya, dan melihat dia sedang olahraga pagi “ ucap Taehyung.

“ Lalu dimana Jimin? “ tanya Namjoon lagi.

“ Sepertinya dia sedang istirahat. Tadi malam aku ke kamarnya, dia bilang dia lelah karena kegiatan kemarin. “ ucap Yoongi menjawab. Yoongi khawatir Jimin sakit.

“ Lalu jika dia lelah dia tidak akan makan begitu? Aissshhh menyusahkan saja. Aku akan memanggilnya, kalian makanlah ramyeon nya. Sisakan aku dan Jimin” ucap Jin melangkah menaiki anak tangga untuk melihat keadaan Jimin. Apakah dia selelah itu sampai tak mau sarapan?. Saat Jin melewati kamar Jungkook ia mendengar suara orang yang menghela nafas berat. Dan terdengar juga musik yang mendampinginya. Oh musik ini milik idolanya, pantas saja ia mengabaikan ramyeon.

“ Jiminie? “ Jin mengetuk kamar Jimin. Ia mengetuk beberapa kali dan memanggilnya beberapa kali juga. Tapi tidak ada yang menyahut.

“ Jimin-ah? Apakah kau baik –baik saja? Apa kau sakit? “ masih tak ada jawaban dari sebrang sana. Jin akhirnya mencoba membuka pintu Jimin dengan kunci cadangan yang ia punyaa. Ia khawatir karena Jimin hanya diam saja. Biasanya Jimin orang yang mudah unuk bangun karena dia sensitif, tapi sekarang apa yang terjadi?.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..

We Love You, ParkJimin 💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang