Jaemindra baru saja melangkahkan kakinya masuk ke dalam restoran Korea yang lumayan terkenal di kampusnya.
Ia menelisik sekeliling, mencari seseorang yang mengajaknya bertemu namun orang itu tidak ada.
Akhirnya, Ia memutuskan untuk duduk dan menunggu sambil memainkan handphone miliknya.
Tak lama Ia merasakan seseorang duduk di depan nya, "Udah nunggu lama ya?"
Jaemindra menggeleng sebagai jawaban, Ia masih sedikit canggung jika harus berhadapan dengan Tasya.
"Pelayan!" seru Tasya.
Setelah selesai memesan makanan yang mereka pilih, kedua nya kembali diam. Jaemin sibuk dengan ponsel nya dan Tasya hanya memperhatikan lelaki itu.
Tak ingin berdiam terus begini Tasya pun memberanikan diri untuk bertanya, "Eum gimana tadi kuliah nya? Lancar?"
Jaemin mendongak menatap gadis itu kemudian mengangguk, dan diam lagi.
"Kamu gak punya pacar?" tanya nya membuat Jaemin mengalihkan atensi nya.
"Enggak."
Tasya sedikit terkejut, "Ih serius ngomong aja kali santai sama aku mah."
Pria itu terheran, "Maksudnya?"
"Masa cowo ganteng kayak kamu gak punya pacar gak mungkin ah bercanda aja sih kamu, kalo punya mah ngomong aja sama aku jangan gak enak gitu."
Jaemin terkekeh pelan, "Tapi emang kenyataan nya aku gak punya pacar kak."
"Karena itu aku dijodohin," lanjutnya yang membuat Tasya kembali terkejut.
Rasa bingung sudah menguasai diri gadis cantik ini, "Lah masa karna gak punya pacar dijodohin sih, aneh banget ya
orang tua kamu."Penuturan Tasya yang terkesan polos membuat Jaemin tersenyum, "Aku dari sma gak pernah pacaran sama sekali."
"Hah? beneran?"
"Iya, banyak cewe yang deketin aku tapi gak ada satupun yang aku gubris, sampai banyak gosip beredar kalo aku itu gay padahal sebenarnya enggak."
Tatapan nya kini berubah menjadi sedikit lebih sendu, "Aku masih belum bisa percaya aja sama cewek."
"Loh kenapa? Emang nya kamu— eh kok kayaknya aku kepo banget ya hehe," ujar Tasya sambil tersenyum canggung.
Jaemin kembali tersenyum, "Gapapa kok kak, kita juga bakal nikah jadi emang harus saling terbuka."
"Dulu aku pernah pacaran waktu smp, ya aku tau sih umur segitu aku belum pantes ngejalin hubungan sama orang, tapi ya namanya remaja kan bandel kak."
"Singkat cerita aku gak sengaja ngeliat dia jalan sama temen baik yang udah aku anggep kayak sodara sendiri, dan sejak itu aku udah gak percaya sama cewe siapapun itu kecuali mama."
Tasya hanya diam mendengar kan cerita hidup dari orang di hadapan nya ini, tapi yang dia heran kan, "Kalo kamu gak percaya sama cewek kok kamu terima dijodohin sama aku?"
"Karna kakak cantik," ucapnya membuat semburat merah muncul di pipi chubby gadis itu.
"Apasih gombal!"
Jaemin tertawa karna melihat Tasya salah tingkah sendiri, gemes banget.
Setelah tawanya mereda, Ia kembali menatap Tasya dengan serius, "Kakak
mau gak ngejalanin perjodohan ini tanpa ngerasa terpaksa? ya maksudnya kita belajar buat saling mencintai, selayaknya orang mau nikah pada umum nya.""Jujur aku udah tertarik waktu pertama kali ngeliat kakak, dan aku mau masuk lebih dalam ke perasaan itu, jadi gimana?"
Tasya menggeleng, "Gak."
Dan Jaemin tersenyum kecut mendengar nya, "Eum oke gapapa—
"Gak mau kalo kamu gak nembak aku."
Pemuda itu mengerjapkan matanya, "G-gimana maksud nya?"
Tasya berdecak sebal, "Ck aku mau nya kita pacaran dulu biar lebih seru hehe, udah buruan sekarang kamu tembak aku."
"Oke, jadi kak Tasya mau gak—
"Jangan sekarang deh, gak romantis banget situasi nya, pokoknya kamu siapin momen yang manis buat kita terus kamu tembak aku, oke? okesip."
Jaemin berdiri dari duduknya dan mencondongkan tubuhnya ke arah Tasya, lalu menepuk pucuk kepala gadis itu dan mencubit pipinya, "Banyak banget sih mau nya calon istri aku ini, untung sayang."
Tasya mau pingsan, bye world.
♡♡
Mereka sudah selesai makan, dan sekarang kedua insan ini akan kembali ke aktifitas nya masing-masing.
"Kamu abis ini kemana?" tanya Tasya.
"Pulang, kalo kakak?"
"Balik ke kantor nanti dimarahin lagi sama kakak kamu yang nyebelin banget itu."
Jaemin mengulum senyum, "Kalian kayak nya deket banget ya."
"Gak usah cemburu gitu, kita temen doang kok, tenang aja di hati eneng cuman ada aa Jaemin tercinta!"
Baiklah, Tasya sedang melakukan pembalasan terhadap Jaemin karna tadi dia menggoda nya.
Lelaki yang cukup tinggi itu berjalan mendekati Tasya, dan tau apa yang terjadi selanjutnya?
Dia mencium kening Tasya.
Ditatap nya manik mata Tasya yang membulat sempurna, "Semangat kerja nya ya eneng kesayangan nya aa!"
Tasya masih mematung di posisinya, pikirannya seketika blank.
Huwa mama, Tasya baper!
KAMU SEDANG MEMBACA
Noona | Na Jaemin ✓
FanfictionKalau kamu di posisi ku, memang nya kamu bakal terima dijodohkan dengan orang yang lebih muda empat tahun darimu? : romance, comedy. 050621 #1 in nct127 050621 #1 in dijodohin 100621 #5 in nctdream © feb 2020, baksoforlyfe