Bab 22

3K 365 89
                                    

Tasya mendudukkan diri nya di sebelah Jaemin, Ia meletakkan teh yang di bawa nya untuk dirinya dan Jaemin di meja depan sofa, "Kangen Bunda deh."

Jaemin menyesap teh yang dibuat Tasya tadi, "Gak kangen mama?"

Gelengan diberi Tasya, "Gak, mama nyebelin, kalo bunda kan baik. Makanya ngangenin, hehe."

"Mau aku telfonin?"

"Iya!" ucap Tasya bersemangat, Ia terlihat sangat menggemaskan sekarang, apalagi Tasya menggunakan hoodie milik Jaemin yang kebesaran membuat nya mungil.

Jaemin mencubit pipi tembam Tasya, "Ya Tuhan kenapa kamu gemesin banget sih? Jadi pengen nerkam."

"Bodo."

Tak berselang lama, akhirnya Bunda Yoona menjawab panggilan Jaemin, "Halo anak-anak bunda!"

Tasya langsung merebut ponsel Jaemin dan me-loud speaker panggilan mereka, "Bundaaa! Tasya kangen banget huhu."

"Astaga Tasya, bunda juga kangen, Jaemin nya mana?" tanya Yoona.

Jaemin mendekatkan tubuh nya pada Tasya, "Ini Jaemin bun, bunda apakabar? Ayah gimana kabar nya? Bang Jeff mana?"

Yoona terkekeh disana, "Nanya nya satu satu dong, bunda sama ayah baik, Jeffrey juga baik. Belakangan ini dia sering jalan sama Rosa, gak tau ngapain."

Kedua pasangan ini saling melempar tatapan dan tersenyum, "Biarin aja mah, biar cepet mereka nyusul kita."

"Eh ya, kalian kapan mau ngasih mama cucu?" pertanyaan Yoona ini berhasil membuat keduanya terdiam.

"Mama udah pengen nimang cucu tau," lanjut nya.

Tasya melirik sekilas Jaemin, "Doain aja ya bun, segera deh."

Yoona menghela nafas nya disana, "Ya udah bunda tutup dulu ya, ayah manggil nih. Jaga kesehatan kalian selalu, bunda sayang kalian, bye."

Keadaan menjadi canggung setelah Yoona mematikan panggilan nya, "Sya, omongan bunda tadi gak usah–––"

"Ayo Jaem."

Jaemin membelalakkan matanya, "Hah? Ayo ngapain?"

Tasya berdecak kesal, "Ayo bikinin bunda cucu, aku udah siap nih. Ayolah."

Aduh, Jaemin jadi enak hati.

♡♡

"Masih sakit?"

Tasya menggeleng pelan, "Udah gak sesakit tadi sih, ini laporan nya suruh di revisi lagi? Udah bagus loh padahal."

Jaemin melirik sekilas berkas yang di genggam Tasya, "Masih banyak kurang nya, suruh revisi sekarang juga."

"Yaudah nanti aku suruh."

Tiba-tiba pintu ruangan Jaemin dibuka oleh seorang gadis, "Jaemin! Apakabar, astaga Gue kangen banget sama Lo."

Jaemin terlihat terkejut dengan kedatangan gadis ini, "Hina? Lo ngapain disini anjir."

Hina mengerucutkan bibirnya, "Ih emang gak boleh Gue nyamperin Lo? Eh ini seketaris Lo ya?"

Tasya yang merasa tertunjuk hanya tersenyum dan berusaha untuk terlihat sopan, "Saya Tasya, sekretaris Pak Jaemin."

Hina menatap sinis Tasya, "Cuman sekretaris kan? Yaudah sana pergi, risih saya ngeliat kamu disini."

Oh shit, batin Jaemin.

"Baik saya pergi dulu, permisi pak, bu," ucap Tasya sebelum akhirnya Ia melangkah pergi dari ruangan Jaemin.

Saat sampai di meja nya, Tasya langsung duduk di kursi nya dan menyenderkan kepala nya, Cewek tadi siapa?

Beberapa detik kemudian, Tasya merasakan bahwa pundak nya di tepuk oleh seseorang.

Jimin tersenyum ke arahnya, "Halo bu, udah makan siang belum?"

Tasya menggeleng, "Belum pak, saya dari tadi sibuk."

"Wah kebetulan banget, saya mau ngajak ibu makan siang bareng di kafe sebelah, saya traktir deh."

Tasya mengangguk dan mengambil tas nya serta ponsel nya, "Makasih ya pak."

Jimin merangkul pundak Tasya dan mengajak nya berjalan ke lift, "Mari kita makan bersama!"

"Astaga pak Jimin."

Tanpa diketahui, Jaemin melihat itu semua dan mengepalkan tangannya.

























Maap kurang bagus, ini aja yang ada di pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maap kurang bagus, ini aja yang ada di pinterest.

Kapal pertama kali waktu jadi kpopers, jenmin aowkwwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kapal pertama kali waktu jadi kpopers, jenmin aowkwwk.

Noona | Na Jaemin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang