Sudah 5 hari berlalu, mendadak Tasya gak ada kabarnya sama sekali. Handphone nya juga gak aktif.
Jaemin berinisiatif buat nanya sama abangnya, Jeffrey. Mereka kan deket dan satu kantor.
"Bang, Kak Tasya kok gak ada kabar ya?" Tanya Jaemin yang baru turun dari tangga dan langsung nyamperin Jeffrey di sofa ruang tamu.
Jeffrey nengok ke arah Jaemin terus ngangkat bahu acuh, "Gatau gue kan situ yang dijodohin ngapa nanya sama gue."
"Lo kan deket sama dia bang."
"Kemarin sih dia ijin sama gue gak masuk kantor, sakit katanya."
Tiba-tiba Jaemin beranjak dari duduknya lalu pergi ke kamarnya mengambil sesuatu.
Setelah selesai, Ia melempar kunci mobil ke Jeffrey, "Anterin gue ke rumah nya dia bang. Sekarang!"
Jeffrey berdecak sebal, "Ck nyusahin lo."
"Dih, nyampe sana juga lo paling ngapel sama adek nya."
"Kok lo tau sih?"
♡♡
Sesampainya di Kediaman Adimaya, Jaemin langsung turun dari mobil dan ngetok pintu utama rumah itu.
Tak berselang lama, seorang perempuan cantik bertubuh langsing membuka pintu, terdapat ekspresi kaget dari wajah nya.
"Kak Rosalinda kan?" tanya Jaemin.
Perempuan itu mengangguk lalu mempersilahkan kedua bersaudara itu untuk masuk.
Tanpa basa-basi Jaemin langsung bertanya tentang keberadaan Tasya, "Kak Tasya nya dimana?"
"Eum i-itu lagi di kamar nya, naik aja. Kamar nomer dua sebelah kanan," ucap Rosa sedikit gugup.
"Oke kak makasih."
Setelah menaiki tangga dan berjalan menyusuri koridor rumah, Jaemin sudah sampai di depan kamar Tasya.
Di luar, Ia mendengar samar-samar suara orang sedang berbicara. Namun ada suara laki-laki disana.
Dengan rasa penasaran, Ia membuka pintu tersebut tanpa mengetuk nya sama sekali.
Terlihat lah, Tasya sedang tiduran di kasur nya dan seorang lelaki duduk di pinggiran kasur sambil mengusap surai rambut Tasya.
Jujur, Jaemin sakit melihat nya.
"Loh, Jaemin?" Tasya mulai menyadari keberadaan calon suami nya itu.
Pria yang tidak diketahui siapa itu juga ikut menoleh setelah ucapan Tasya tadi.
"Hai kak," Jaemin mulai mendekat ke kasur milik Tasya.
Senyuman cerah terpancar di wajah yang tampak sedikit pucat itu. Ia menarik tangan Jaemin lalu menarik nya untuk duduk di tepi ranjang.
Jadi posisinya, Jaemin berada di tepi kasur sebelah kiri sedangkan pria itu berada di sebelah kanan.
"Oh iya, Jaemin kenalin ini Taeyong sahabat aku. Dan Taeyong kenalin ini Jaemin calon suami yang aku ceritain."
Kedua laki-laki ini melempar tatapan lalu tersenyum canggung. Tasya yang tadi nya tiduran kini mengambil posisi untuk duduk.
"Lo pulang aja gue sama Jaemin disini."
Taeyong pun mengangguk kemudian mengambil tas nya dan berpamitan kepada Tasya.
Setelah kepergian Taeyong, Jaemin menarik tubuh Tasya dan memeluknya sangat erat.
"Kangen tau."
Tasya terkekeh geli mendengar nya, "Iya maaf aku ngilang gak ada kabar, kamu liat sendiri kan aku lagi sakit."
Jaemin cemberut, "Kok bisa sakit sih?"
"Dua hari yang lalu aku kehujanan pas jalan ke supermarket."
Jaemin menghela nafas nya, "Yaudah sekarang kakak tiduran aja aku bakal duduk disini jagain kakak."
"Gak mau."
"Ih harus mau dong."
"Iyadeh, tapi peluuuukk."
Tasya merengek seperti anak kecil, alhasil Jaemin pun menyenderkan tubuhnya di sandaran kasur.
Lalu Tasya memeluk pinggang nya dan menaruh kepalanya di bahu Jaemin.
Diusapnya rambut gadis itu dengan lembut, "Kak tau gak?"
Tasya mendongak kan kepalanya menatap Jaemin, "Apa?"
"Aku cemburu sama cowo tadi."
Tasya tersenyum, wajahnya Ia dekat kan ke Jaemin. Di kecup singkat pipi tirus itu membuat sang empu terdiam kaku.
Setelah itu Ia menelusupkan kepala nya di leher Jaemin, "Gak usah cemburu, aku sayang nya sama kamu bukan sama dia."
Gantian, Jaemin yang malu ea.
—
Hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noona | Na Jaemin ✓
FanfictionKalau kamu di posisi ku, memang nya kamu bakal terima dijodohkan dengan orang yang lebih muda empat tahun darimu? : romance, comedy. 050621 #1 in nct127 050621 #1 in dijodohin 100621 #5 in nctdream © feb 2020, baksoforlyfe