Bab 16

2.9K 439 110
                                    

Jaemin mendudukkan dirinya di kursi sebelah kasur rumah sakit, Ia mengusap pipi gembul yang terasa dingin itu.

Air mata nya kembali menetes, tangan Tasya di genggam oleh nya kemudian di cium cukup lama.

Hingga tak lama, pintu kamar kembali terbuka, menampilkan Jungkook yang datang dengan sekantong plastik.

Jungkook menghampiri Jaemin, "Nih gue beli nasi goreng, makan dulu nanti lo sakit lagi. Makan ya?"

Jaemin menggeleng, pandangan nya jatuh kepada Tasya yang terbaring lemah tak berdaya, Jungkook menghela nafas, "Yang sabar ya Jaem, Tasya itu orangnya kuat. Gue kenal banget sama dia lebih dari apapun."

"Emang Lo siapa nya dia?"

Jungkook tersenyum tipis, "Gue mantan terburuk nya dia."

"Gue dulu pacaran sama Tasya udah mau jalan 3 tahun. Kita pacaran dari SMA, Tasya itu orang nya baik banget. Lucu, cerewet kadang. Sampai akhirnya, gue terlena sama seseorang, ya itu Yeri, pacar lo waktu SMP kelas 3."

Lelaki dengan gigi kelinci itu menyeka air matanya, "Ternyata sekarang, lo sama Tasya dijodohin dan bakal nikah. Kalian cocok, sama-sama pernah disakitin, dan itu semua karna gue. Jaga selalu Tasya, dia itu malaikat yang gak seharusnya dilukai, dia pantas untuk dijaga oleh seorang pangeran tampan, kayak lo."

"Bahagiain Tasya, demi Gue.."

Jungkook menepuk pelan pundak Jaemin seraya tersenyum, Ia meletakkan nasi goreng yang di bawa nya tadi, lalu berjalan keluar dari kamar tersebut.

Meninggalkan Jaemin yang masih setia menatap Tasya, dengan air mata yang terus mengalir.

♡♡


"Tasya anjing, jangan mati bego. Gue emang sering nyuruh Lo buat mati, tapi itu kan bercanda, jangan diseriusin tai. Sumpah ya Lo tuh--- hiks."

Joy terisak di bahu Tasya, Ia memeluk gadis itu dengan sangat erat. Hayoung dan Yerin hanya bisa mengelus punggung Joy untuk menenangkan nya.

Wonwoo, yang diberi gelar si manusia es oleh teman-temannya menatap Tasya sendu dengan mata yang sudah memerah.

Kasur rumah sakit itu menjadi sasaran emosi Joy, "Goblok! Tasya goblok, lain kali nyetir tuh yang bener bangsat. Gini kan jadi nya bajingan. Gue sakit tau gak sih ngeliat Lo gini! Sakit Sya!"

Hayoung menarik Joy ke dalam pelukan nya, Ia menangis dalam diam, "Kita udah janji Sya, kalo kita punya anak bakal di jodohin. TERUS KENAPA SEKARANG LO INGKARIN JANJI LO SENDIRI?!"

"Joy gendut kangen Tasya pendek.."

Taeyong menghampiri Jaemin yang terduduk lemas di sofa, "Gue mau ngomong sama Lo, berdua doang."

Diluar ruangan, mereka saling melempar tatapan, sampai akhirnya Taeyong membuka suara, "Gue udah percaya buat nyerahin Tasya sepenuhnya ke Lo. Tapi apa? Dia malah kayak gini jadinya."

Taeyong mendecih sinis, "Kalau emang Lo gak bisa jagain dia, biar Gue aja. Lo harus terima konsekuensi nya."

"Gue bakal rebut Tasya dari Lo."

Jaemin membeku di tempatnya, Ia ingin sekali rasa nya menghajar orang di hadapannya ini, namun itu semua tidak ada guna nya.

Karna memang Ia lah yang gagal menjaga Tasya, Ia lah yang membuat Tasya seperti ini. Jadi Ia harus bisa terima, jika Tasya benar-benar pergi darinya.

Entah itu kepada Tuhan, ataupun lelaki lain, yang lebih baik.

Noona | Na Jaemin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang