Tasya dibawa ke rumah sakit oleh sepasang kekasih, yang mengenalnya dengan baik. Bahkan sangat baik.
Dokter sudah menangani nya, dan Tasya langsung di operasi karna dia kehilangan banyak sekali darah.
"Jungkook, Kak Tasya gak apa kan?" tanya gadis cantik, dengan tubuh mungil itu.
Pemuda yang baru saja menelpon Rosa tadi tersenyum tipis, "Doain aja yang terbaik ya, Yeri."
30 menit berlalu, Rosa akhirnya datang bersama Jaemin dam Jeffrey. Rosa langsung menghampiri Jungkook.
"KAK TASYA KENAPA HAH?"
Mata Rosa memerah, tangisan yang daritadi ditahan nya keluar begitu saja, "GAK PUAS DULU LO NYAKITIN DIA?! MASIH KURANG PUAS LO ANJING?!"
Jungkook menatap Rosa sendu, "Gue nemu Tasya kecelakaan di jalan. Dia di tabrak truk, gue gak tau apa-apa sumpah."
Berbeda dengan Rosa yang sedang menangis kejer, Jaemin mematung di tempatnya karna seseorang.
"Y-yeri.."
Yeri ikut mematung di tempat, "Jaemin? Kamu kenal Kak Tasya?"
Pemuda itu mengangguk, "Dia calon istri aku," jawab nya.
Rosa masih belum berhenti menangis, walaupun Jeffrey terus mencoba untuk menenangkan gadis itu, namun hasil nya nihil. Ia tetap menangis.
Jaemin mendudukkan dirinya di kursi, Ia benar-benar frustasi saat ini. Tingkah laku, perkataan, dan semua kenangan mereka tiba-tiba saja memasuki otaknya.
"Gak usah cemburu gitu, kita temen doang kok, tenang aja di hati eneng cuman ada aa Jaemin tercinta!"
"Iyadeh, tapi peluuuukk."
"Jaemindra Laksamana!!!"
"PAKE BAJU DULU GOBLOK!!"
Mata indah itu mulai mengeluarkan cairan bening, hatinya sangat kacau. Andai saja, Minju tidak datang dan..
Mungkin semua nya tidak akan terjadi..
Hening, hanya ada suara isakan tangis Rosa yang begitu kencang. Semua nya larut dalam pikiran masing-masing.
Setelah berjam-jam mereka dengan keadaan seperti ini, Dokter yang menangani Tasya pun keluar.
Rosa langsung berdiri dan menghampiri Dokter tersebut, "Gimana keadaan Kakak saya dok?"
"Pasien dinyatakan Koma."
Dunia Jaemin terasa berhenti saat itu juga, kaki nya melemas, nafas nya tercekat. Hancur.. semuanya sudah hancur.
"Kami belum bisa menyatakan kapan pasien akan siuman, sekarang pasien akan kami pindahkan ke ruang ICU."
♡♡
Semilir angin sore terus menerpa kulit putih pemuda berparas tampan ini, yang Ia butuhkan hanyalah ketenangan.
Pandangan nya kosong, penyesalan memenuhi hati nya. Harusnya Ia sadar lebih cepat, harusnya..
Takdir kadang memang kejam.
"Sadarlah bahwa Tuhan mengujimu karena Dia percaya dirimu lebih kuat dari yang kau duga. Jangan pernah menyalah kan siapapun atas semua ini," Yeri datang dan berdiri disamping Jaemin.
Jaemin melirik sekilas gadis disamping nya ini, "Lo ngomong gitu karna lo gak ada di posisi gue. Lo gak tau apa-apa."
Yeri tersenyum, "Apa yang kita pikirkan kadang memang gak pernah sejalan dengan yang namanya takdir."
"Tapi Takdir yang dituliskan Tuhan merupakan hal terbaik dalam hidup kita, walau kadang yang terbaik itu gak selalu indah," lanjutnya.
Ia menepuk bahu Jaemin, "Sedih boleh, kecewa boleh, nangis boleh. Tapi jangan sampai menyalahkan Tuhan, ataupun siapa itu. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semua orang yang datang, mau jahat atau baik itu pasti ada alasan nya."
Tatapan Jaemin masih lurus kedepan, "Kamu harus tau, bahwa skenario Tuhan itu lebih indah dari apapun. Gak baik terus larut dalam kesedihan. Lebih baik kamu temenin Kak Tasya, dia juga lagi berjuang melawan masa kritisnya."
"Bangkit, Kak Tasya membutuhkan kamu untuk berada di sisi nya saat ini. Berjuang lah bersama, penantian mu pasti akan terbalas kan. Karna rindu diciptakan oleh Tuhan untuk saling menguatkan."
"Bukan saling melepaskan.."
Yeri berlalu meninggalkan Jaemin yang menangis dalam diam nya. Benar kata Yeri, dia gak boleh terus seperti ini.
Dia harus kuat, demi Tasya.
—
Jaemin sadboy 2k20.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noona | Na Jaemin ✓
FanficKalau kamu di posisi ku, memang nya kamu bakal terima dijodohkan dengan orang yang lebih muda empat tahun darimu? : romance, comedy. 050621 #1 in nct127 050621 #1 in dijodohin 100621 #5 in nctdream © feb 2020, baksoforlyfe