Dua belas [Lorong gelap]

49 5 0
                                    


Aku berjalan di lorong gelap.
Mata liar menatap, tangan merayap.
Mencari cahaya, mendamba terang.

Dimana?
Kemana?

Aku berjalan di lorong gelap.
Telinga menajam, kaki berderap.
Mencari teman, menanti pertolongan.

Dimana?
Siapa?

Aku berjalan di lorong gelap.
Jatuh, merangkak.
Niat berteriak, sunyi meredam.
Lemas tak bergerak, sesak membungkam.

Aku merangkak di lorong gelap
Menangkap bayang – bayang tak dikenal.
Menjauh, semakin tak tergapai

Aku merangkak di lorong gelap
Berteriak,
“Berhenti!
Aku di sini!”

Aku terisak di lorong gelap.
Menanti semburat menunjukkan jalan.
Menanti kasih mengulurkan tangan.

Aku menanti di lorong gelap.
Meringkuk bak pesakitan.
Tersedu sedan tak dipedulikan.

Aku meringkuk di lorong gelap.
Lirih, memanggil nama kasih.
Sadar tiada telinga mendengarkan.

Aku terpuruk di lorong gelap.
Sendiri  ditinggalkan.

Bandung,
15 Maret 2020

🎈

Jadi, ini itu naskah puisi yang kemarin aku ikut sertakan dalam lomba. Sayangnya gak jadi juara karena memang belum rezekinya:)

Jadi daripada cuma teronggok begitu saja setelah berjuang bersama 650 puisi hebat lainnya, akhirnya aku suguhkan dia ke dunia wattpad tercinta:D

NirmalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang