Gelap matamu,
Memandang dunia berasas pikir tanpa meramu.
Dari sini, segala tentangmu buram, rasa semu.
Aku iri, hingga memberimu sebelah mataku.Teman terkagum,
Memandangmu hormat memuja,
Kamu menunduk,
Tak sedikitpun merasa bangga.Tuan yang tak haus ketenaran.
Hargamu tetap tinggi meski direndahkan.
Tak peduli siapa memandang, tak kuasa menggoyahkan.
Kokoh, hatimu tak mudah bergetar.Aku ingin berkenalan,
Payahnya, seluruh tubuhku bergetar.
Pandanganmu menyusutkanku yang memeluk kesombongan,
Malu, mendengar mimpimu egoku serasa disambar.Tuan yang tak acuhkan perhatian,
Sekeras baja aku coba selami yang dipikirkan,
Sial, aku tersesat di tengah jalan.
Proyeksi akalmu sukses memerangkap pandangan.Pengasingan,
4 Mei 2020.