Semburat jingga fajar memeluk langit timur sekejap.
Kawanan burung gereja menggelar paduan suara di atap.
Kaki – kaki penabur benih berderap,
Berlomba menuju ladang yang lusa kemarin digarap.
Sayang, saat itu aku terlelap.
Benih – benih mulai tumbuh tunasnya,
Burung diatap terbang mengadu nasibnya,
Kembang yang semula kuncup telah mekar, merah kelopaknya.
Sorak sorai penabur benih terdengar, telah matang benihnya.
Kala itu, aku masih terlelap.
Satu hari, tanah tak lagi digarap untuk benih.
Tangan kasar yang biasa menjamahnya berganti logam besi,
Kembang meringis, tanahnya dikoyak tanpa hati,
Burung – burung menangis, kini enggan bernyanyi.
Masa itu, aku masih saja terlelap.
Kaki – kaki penabur benih berderap pergi menjauh,
Dari ladang tanah semesta menatapinya sendu,
Hendak berteriak sakit ia tak kuasa, bungkam membisu,
Jasanya yang dulu menggunung habis, diratakan doku.
Waktu itu, aku tetap terlelap.
Pelahlar yang berdiri kokoh, habis dipapas ketamakan.
Batang tubuhnya dicabik, dijadikan papan.
Kembang – kembang dilema, bila mekar habis ia dipatahkan.
Bila kuncup terus – menerus habis pula diratakan.
Tempo itu, aku masih asik terlelap.
Burung – burung mulai takut bernyanyi lagi,
Sebab suara merdunya kini berarti mengundang mati.
Satu nada, membawa senapan menembus arteri,
Sekali terbang, kebebasannya direnggut perangkap yang menari.
Tapi aku masih saja terlelap.
Kini semburat jingga telah berlari ke langit barat,
Tanah semesta telah diluluh lantahkan tangan – tangan keparat.
Ia yang terus – menerus dieksploitasi tak didengar rintihannya,
Rasa tamak telah melahap habis rasa cinta terhadapnya.
Bodoh, aku masih saja terlelap.
Saat terbangun aku kehilangan semesta,
Saat terbangun tak kulihat lagi semburat bahagianya pada senja,
Saat terbangun, yang kudapati air mata.
Duka dari semesta yang semakin menua.
Maaf, tanah semesta.
Aku asik terlelap bersama mimpi yang aku dekap di hati.
Hingga tak mendengar rintihanmu yang menahan sesak sendiri.
Bandung, 11 April 2020
🎈
Jadi lagi - lagi ini salah satu karya saya yang masih belum beruntung:D doakan lain kali saya beruntung, yah:)
