16 : My New Life

8 4 1
                                    

Gadis muda itu terbangun kala ia merasa ada pergerakan di belakangnya. Firasatnya mengatakan bahwa ia terus diawasi dalam tidur oleh seseorang yang tak dikenalnya. Membuka matanya perlahan lalu ia menoleh kebelakang dan melihat seorang lelaki sedang tidur dengan wajahnya yang damai, mendekapnya.

Lelaki itu bergerak lagi, dengan cepat Clarine kembali ke posisi semula. Membelakanginya dengan mata terpejam.

"Bonjour, Sleeping Beauty. I know you're awake."

Sam menarik tangannya dari perut Clarine kemudian gadis itu berbalik.

"Kamu s-siapa?"

Sam menunjuk dirinya sendiri, "me?"

"Samuel Yavin Pradana. What 'bout you?" Tanya Sam diakhiri senyuman mautnya.

'Pradana?' Pikir Clarine seketika terlonjak.

"Pak ... Sam?" gadis itu bertanya ragu. Yang ditanyai malah menjawab dengan mengangkat alisnya dan tersenyum jahil.

"Bapak ... kok bisa dikamar saya?"

Sam terkekeh, "Yakin ini kamar kamu?" lalu menyahuti dengan mengangkat alisnya lebih tinggi lagi.

"Iyalah, Pak! Jelas-jelas ini kamar sa ... ya," gadis itu tersadar setelah mengamati sekitar kamar.

Ini bukan kamarnya. Sontak ia mengecek kondisi bajunya, dan betapa tidak tambah terkejutnya ia mendapati baju pelayannya semalam telah digantikan dengan kaos kebesaran. Sial! Bosnya satu ini masih mengawasinya dengan senyuman dan alis yang terangkat geli.

"Pak, kok ... bisa baju saya udah ganti dari yang semalam?" gadis itu bertanya dengan hati-hati.

"Saya yang gantiin. Ada masalah?"

Gadis itu menatapnya nyalang, "bapak tanya ada masalah? Astaga! Ya jelas masalah lah, Pak! Aduhhh!!"

"Kamu mabuk di pesta semalam dan kamu muntah. Saya gak bisa membiarkan kamu tidur dengan baju kotor. Saya ganti deh baju kamu," jelas Sam ringan.

"....."

"Karena mabuk berat semalam, saya niatnya mau antar kamu pulang. Tapi saya tidak tahu alamat rumah kamu, mau saya tanya eh kamunya udah tidur sambil meracau tidak jelas. Ya sudah saya bawa ke kamar di ruangan saya di Pra's. Begitu saya memapah kamu menuju kamar, kamu muntah banyak, sampai-sampai baju saya juga kena." Oke, alasanya tidak tahu rumah itu bohong, Sam mengetahui rumah karyawannya yang satu ini.

Beruntungnya kemarin setelah acara penyambutan selesai orang tua Sam langsung berangkat meninjau cabang Pra's di Jakarta, jadi ia tak perlu menjawab pertanyaan mamanya kenapa tidak pulang semalam.

"Pak, tapi kita enggak-"

"Iya."

"Hah?"

"Kita melakukannya. Kamu yang menggoda saya."

Gadis di depannya langsung tertegun tidak percaya, "Pak, tapi saya nggak ... saya nggak mungkin ... kita ... saya tidak mungkin menggoda bapak yang notabennya atasan saya sendiri," suaranya terdengar bergetar.

"Kenapa tidak? Kamu tidak sadar semalam dan saya terpancing." Sam merubah nada suaranya seolah serius.

Gadis itu menunduk dan bahunya mulai bergetar. Ia menangis dan Sam jelas terkejut melihat reaksi Clarine dan mengumpat tertahan. Lantas ia mendekati gadis itu dengan tujuan ingin menenangkannya.

"Hei...."

Gadis itu beringsut mundur.

"Jangan dekati saya, Pak," suaranya terdengar miris.

Rencana Sam berhasil! Rencana Willard maksudnya.

Tapi tangisan gadis itu bertambah keras. Sam bingung lalu dengan sigap Sam langsung memeluknya, tidak peduli gadis di pelukannya ini akan berontak.

"Saya akan menikahi kamu."

Gadis itu masih menangis namun sedikit mereda.

Gadis itu mendongak, "apa, Pak? Jadi istri bapak?"

Sam mengangguk sesaat. Lalu melanjutkan, "malam ini saya akan datang ke rumahmu untuk bertemu mama kamu. Melamarmu, Ma Perle." Sam menunggu sesaat hingga tangis Clarine berhenti.

"Saya tidak pernah menikah dengan ibumu Clarine, jadi berhenti panggil saya bapak." Sam terkekeh berusaha mencairkan suasana.

"Jangan takut, Clarine. Mama kamu tidak akan marah," lanjut Sam melepaskan pelukannya perlahan.

"Atas dasar apa bapak berani menjamin mama saya tidak akan marah?" Clarine masih menatapnya dengan tatapan nyalang setelah matanya sedikit bengkak.

"Saya jamin tidak akan."

"Tapi mama akan kecewa," desah Clarine pelan.

Sam terdiam. Benar mama gadis ini pasti akan kecewa. Tapi tidak akan setelahnya. Sam berani menjamin.

"Kamu tidak pusing?"

"...."

Sam menghela napasnya, "baiklah. Saya buatkan sarapan dulu. Kamu silakan mandi nanti saya akan siapkan bajunya," kemudian Sam beranjak ketika tahu ia tak menerima balasan.

"Pak?"

Sam berhenti tanpa berbalik.

"Bapak tidak akan lari dari tanggung jawab dan meninggalkan saya, 'kan?"

Sam terkekeh lalu berbalik. "Pasti Papa sudah cerita tentang saya. Kamu tahu betul saya bukan orang seperti itu. Saya tidak akan meninggalkan kamu setelah saya berbuat salah. Pasti saya akan tanggung semuanya. Sampai kita tua."

Lalu terdengar suara pintu ditutup.

Clarine membuang napasnya dan menghirup udara dengan rakus. Oke, ucapan atasannya baru saja sedikit-banyak pasti membuat wajahnya memerah.

Siapa juga yang tidak meleleh bila mendengar orang tampan bicara seperti itu?

Terdengar suara ketukan pelan.

"Ini bajunya. Kamu boleh mandi."

"Baik, Pak. Terima kasih." Sam hanya mengangguk singkat lalu berbalik.

Buru-buru Clarine memasuki kamar mandi. Setelah memastikan pintu kamar mandi terkunci ia menghela napas berat lalu bersandar pada pintu, pandangannya memburam. Clarine tidak pernah menyangka bahwa ia akan menikah by accident seperti ini. Mamanya pasti kecewa.

Menghela napas sekali lagi Clarine memutuskan untuk mandi dengan cepat dan segera berpakaian. Ia lapar sekali. Perutnya sudah protes dari tadi. Kala membuka pintu ia terkejut mendapati atasannya berdiri di depan pintu dengan tangan mengepal di udara.

"Bapak mau ngintipin saya?"

"Sudah selesai mandi kamu rupanya. Lama sekali. Ayo turun! Sarapannya sudah dingin." Sam berujar ketus.

'Sialan! Selama itukah?' Clarine mengumpat dalam hati dan mengikuti atasannya.

"Oh ya!" Atasannya berbalik dengan cepat Clarine segera menghentikan langkahnya dan mendongak. Lelaki itu mendekat dan mencondongkan badannya pada Clarine. Merasa terintimidasi Clarine mundur lalu menunduk.

"Nanti setelah sarapan, kita perlu bicara."

----

Hola holaaa...

Jumpa lagi, annyeong!!!

Jan lupa pencet bintang di kiri bawah ya guys sekalian ramein kolom komentarnya juga😉😉

Sekali- sekali update sesuai jadwal hehe 👉👈

Selamat ketemu 2 minggu lagiiiiii😘😘





Love,



Chitandhr❤✨
16.12.20

The Boss and His Lover (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang