Rara masih mematung. Ia sangat tidak menyangka. Dan ia kira, Andy sedang bercanda, atau mungkin latihan akting? Tapi ternyata, tidak. Andy sungguh menyayangi Rara.
"Ra," Andy membuyarkan lamunan Rara yang masih tak percaya dengan apa yang baru saja Andy katakan.
"Eh, i-iya?"
"Gimana? Lo mau jadi pacar gue?"
"Eee... eumm, gu-gue."
"Kalo kamu belum siap jawab, gapapa. Aku tunggu."
Sebentar, seperti ada yang beda, aneh, dan tak biasa dari ucapan Andy tadi. Ya, Andy memakai kata aku-kamu. Bukan gue-lo seperti biasanya. Rara cukup terkejut, setahu Rara, Andy memakai kata aku-kamu saat Andy sedang berbicara serius, membicarakan hal yang sangat penting bagi dirinya, dan saat Andy berbicara dengan seseorang yang penting dan berharga bagi dirinya.
"Eh, engga, gue bisa jawab sekarang kok." jawab Rara cepat.
"Jadi?" tanya Andy penasaran.
"Gue—"
Andy memperhatikan Rara baik-baik, menatapnya intens.
"Gue ga bisa, Dy."
Bahu Andy menurun tanda bahwa ia kecewa dengan jawaban dari Rara.
"Yaudah, gapapa." Andy tersenyum paksa ke arah Rara.
"Ah, lo mah ga seru!" Rara memukul lengan Andy pelan.
"Maksudnya?" tanya Andy bingung.
"Ya lo tanya dulu lah!"
"Tanya apaan?"
"Ampun perasaan lo pinter deh, Dy!" Rara menepuk jidatnya. Tak habis pikir Rara sekarang, Andy tiba-tiba saja seperti orang telmi.
"Ya maap." Andy menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal.
"Ya lo tanya ke gue, ga bisa gimana? Gitu lhoo!"
"Ohh, yaudah ini gue tanya."
"Kenapa lo ga bisa?" tanya Andy.
"Karna emang ga bisa aja." jawab Rara menahan tawa.
"Kenapa? Kasih tau gue alasannya."
"Gue ga bisa... NOLAK!" tawa Rara pecah seketika. Seakan ia tak ingat bahwa itu adalah UKS. Untung saja, tidak ada orang di dalam UKS selain mereka berdua.
"Astatang, baru jadi pacar aja udah ngeselin, ya." Andy mengacak rambut Rara gemas.
"Hehe,"
"Aku sayang sama kamu." ucap Rara kemudian.
"Aku lebih sayang sama kamu." balas Andy seraya menatap Rara serius sembari tersenyum manis.
"Aku-kamu nih, manggilnya?" goda Andy.
"Terserah."
"Jangan terserah, bingung." lirih Andy manja.
"Iihh, mulai manja-manja gitu ya Andy sama Rara," ejek Rara menaik-turunkan alisnya.
Andy mencubit hidung Rara gemas. Sementara Rara protes kesakitan sembari memanyunkan bibirnya, "Aw... sakiitt."
Andy mengelus hidung Rara, "Maaf."
Rara membalas mencubit pinggang Andy sehingga Andy meringis kesakitan. Melihat Andy yang terlihat kesakitan karena cubitannya, ia pun melepaskan cubitannya.
"Aw, gila! Sakit, Ra." Andy mengelus pinggangnya yang terasa sakit.
"Sorry." Rara menyatukan tangannya tanda meminta maaf dan ditambah dengan puppy eyes nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE LESSON [1 OF 3M]
Teen Fiction•FIRST STORY OF 3M• Ini adalah kisah perjalanan hidup seorang Maranda Artyani Farhan, yang akrab dengan panggilan Rara. Di sini, kisahnya dimulai dari Rara yang pindah sekolah dan rumah ke Jakarta. Di sana, ia dipertemukan dengan orang-orang baik...