7 ☁ Ngerjain Danu [2]

1K 106 4
                                    

Happy Reading!

***

Raya menepuk jidatnya, kenapa ia selalu reflek masuk ke dalam toilet cowok? Ah, sudahlah. Raya berniat untuk langsung pergi, tapi kata-kata pemuda itu mengehentikan langkah raya.

"Kok kayaknya saya pernah lihat kamu. " katanya.

Jangan-jangan tadi si Galen melihat Raya sedang mengempeskan ban mobil nya? Ah, tidak mungkin. Pasti pemuda itu akan langsung menuduhnya.

"Ah, gue Raya. Kupu-kupu semalem. " katanya asal.

Galen menyipitkan pandangannya, benarkah? Tapi tampilannya 180° sangat berbeda dari semalam.

"Udah, gue tau lo lagi mikir. Minggir lo. " ucap Raya sembari menyingkirkan Galen dari hadapannya dan berjalan ke luar toilet.

Raya berniat masuk ke dalam kelas, namun tangan nya di cekal dari belakang.

Ia menoleh dan mendapati danu dengan wajah kusut serta rambut berantakan yang sepertinya akibat tiupan angin yang sangat kencang.

"Rayyy.. " rengek Danu.

"Apaan. " sentak Raya.

"Masuknya bareng ya.. " melas Danu.

"Ogah. " tolaknya.

"Rayy.. Kan gue udah minta maaf sama lo, lagian gue kesiangan juga kam karena lo tadi ik---"

"Berisik, masuk buruan. "

Danu yang melihat lampu hijau dari Raya langsung masuk dan untungnya guru sedang sibuk menulis di papan tulis.

Namun sial! Saat Raya berjalan mengendap, pak Irwan pun berbalik.

"RAYA! " tegasnya.

"Iya pak? " katanya dengan cengiran lebar.

"Dari mana saja kamu" tanyanya dengan nada tinggi.

"Biasa lah pak bertapa di pagi hari. Lagi pula, saya datang dari tadi kok! Liat pak tuh tas saya di meja, saya mah beuh datang suka subuh ke sekolah. "

"Ya sudah, cepat duduk sana. " titahnya.

Raya langsung mangprit ke bangkunya dan duduk di sebelah Danu yang saat ini sedang berkutat dengan bukunya.

"Sok serius lo kadal. " ucap Raya sembari menggeplak kepala Danu.

Tak ada jawaban dari pemuda itu.

"Ciee ngambek. " Raya menoel-noel pipi danu dengan telunjuknya.

Masih tak ada jawaban.

Raya melipat kedua tangannya di atas meja dan menelusupkan kepalanya diantara kedua lengan nya.

"Ray.. " bisik Danu, Raya diam sebentar lalu ia mengangkat kepalanya dan menoleh sekilas ke arah Danu.

"Apaan? " jawabnya malas.

"Gue udah capek ray jadi orang ganteng. " ucap Danu serius.

"Moset aja lo sana. " balas Raya.

"Tadi gue kan beli pulsa. " ucap Danu.

Raya mendengarkan, "Terus? "

"Si abangnya minta nomor gue ray!!! " jawab danu dengan nada histeris.

Raya mendengus.

Itulah Danu, sudah Raya bilang kan pemuda itu mood nya tak pernah hilang. Jika raya menyiksanya pun ia akan marah lalu beberapa menit kemudian ia bersikap seolah tak ada yang terjadi.

Raya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang