19 ☁ Jadi Berguna

911 89 1
                                    

Happy Reading!!

***

Pagi ini Raya akan berangkat sekolah, semalam ia menginap di rumah sakit untuk menemani Kirana. Gadis itu menceritakan semuanya pada Kirana.

Kirana merasa senang dan bangga pada anak gadis semata wayangnya ini, setidaknya jadilah berguna untuk orang yang pernah meremehkanmu agar ia tahu betapa berharganya dirimu.

Tak punya maksud jahat, Kirana hanya ingin menyadarkan Wiliam tentang itu. Mungkin Kirana rela di perlakukan seenaknya seperti dulu, tapi tidak untuk Raya! Anaknya harus mendapatkan perlakuan yang pantas untuk dirinya.

Dan sekarang lihat? Raya berhasil menjadi yang Kirana inginkan, sudah cukup gadis itu memikul banyak beban. Ia harus bahagia, mendapatkan kehidupan yang layak.

Ada rasa perih di hati Kirana, mungkin Raya selalu menyalahkan mengapa hidupnya bisa seperti ini? Hanya di monopoli kesana kemari, Kirana tahu anaknya kuat tapi ia tak bisa sekuat itu.

Akan ada titik di mana gadis itu jengah dengan semua kehidupannya, semoga saja ia bisa melalui semuanya dengan baik.

Motif di balik segalanya adalah agar Raya bisa hidup dengan bahagia, apabila dimana dirinya sudah tak mampu berpijak lagi pada dunia ini, mungkin Wiliam bisa meneruskannya.

Mengingat sekarang Wiliam sudah memperlakukan Raya sebaik ini, Kirana busa bernafas lega. Semoga ini seterusnya, atau tidak selamanya.

Yang Raya lakukan semua ini adalah untuk Kirana, tak ada perintah Kirana yang akan Raya tak lakukan. Kirana adalah sumber kehidupan Raya, gadis itu hanya bisa hidup jika kirana hidup. Dan mungkin ia akan mati jika Kirana.. Mati.

"Rayyyyaaa... " teriak Danu membuka pintu ruangan membuat Raya ingin melemparkan sepatunya pada mulut Danu.

"Tuh Danu udah datang, cepet berangkat nanti kesiangan. " perintah Kirana pada anak gadisnya.

"Iya bunda, Raya berangkat. " kata Raya sembari menyalimi Kirana.

Danu mendekat dan ikut menyalimi kirana, pamuda itu melihat Raya yang sepertinya sangat berat meninggalkan kirana walau hanya ke sekolah. Padahal gadis itu akan datang ke sini lebih cepat, mengingat jam istirahat tak akan ia habiskan di sekolah.

Raya mencium kening kirana cukup lama, lalu ia menjauhkan wajahnya dengan menatap wajah putih yang pucat.

"Bunda jangan lupa makan, nanti tante kinan ke sini sebentar lagi. " kata Raya.

"Iya. Raya gak usah kuatirin bunda, belajar aja yang bener. " lirih Kirana.

"Raya udah pinter bunda. " katanya pada kirana.

"Biar tambah pinter sayang. " ucapnya lagi seraya tersenyum.

"Buat apa pinter banget? " tanya Raya yang selalu heran pada kirana yang selalu menyuruhnya belajar padahal ia sudah bisa semuanya.

"Biar kamu jadi orang yang berguna. " kirana lagi-lagi selalu mengulang kata itu yang tak asing di telinga Raya.

"Kenapa gak jadi orang sukses? " tanya Raya lagi.

Raya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang