17 ☁ Tentang Anggun [2]

870 85 1
                                    

Happy Reading!!

***

Paginya Raya terbangun, ia melihat Anggun sudah mandi pagi ini.

"Gun. " panggil Raya yang masih mengumpulkan nyawanya.

"Iya raya? " tanya Anggun.

"Kagak, lo rajin banget pagi gini udah mandi. " jelas Raya yang langsung pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi saja, tidak lebih.

Anggun hanya tersenyum dan duduk di meja riasnya, lalu Raya keluar dan berdiri di belakang Anggun.

"Raya gak mandi tetep cantik, gak kayak Anggun tetep jelek. " lirih Anggun.

Raya menoyor kepala Anggun, "Ngomong apa sih anak babi. "

Anggun membenarkan rambutnya lagi, "Anggun.. Bisa gak ya kayak Raya. "

"Ck. Ngomong apa si lo? Udah mending kita makan ayo! " ajak Raya.

Anggun, gadis itu masih dia di tempat membuat Raya heran.

"Apaan lagi? " tanya Raya.

"Raya lupa ya, papa kan selalu marahin Anggun kalau Anggun makan sama papa. " serunya.

"Sekarang kan ada gue, ayo! " Raya menarik tangan Anggun.

Tarikan Raya membuat tubuh Anggun hampir jatuh, sepertinya gadis itu menarik dengan kekuatan dalam atau memang Anggun yang terlalu lemah? Ah, pastilah Anggun.

Raya keluar dari kamar dan sedang menuruni anak tangga menuju ke meja makan, di belakangnya Anggun yang tak mau menampakan dirinya karena takut menghadap Wiliam.

"Morning pah. " Raya mencium pipi Wiliam dan duduk di kursinya.

"Morning sayang. " balasnya dengan suara yang errr dingin.

"Sini gun! Ngapain berdiri di situ. " kata Raya sembari menepuk-nepuk kursi di sebelahnya.

Anggun menengadah dan melihat Wiliam yang menatap ke arahnya membuat nyalinya menciut walau sekadar berjalan ke meja makan. Raya berdecak dan langsung menarik Anggun untuk duduk di meja makan.

Rose yang melihatnya hanya diam saja, ia tak mampu berkomentar tentang apapun. Hanya Raya yang dapat membawa Anggun ke meja makan ini, bahkan Rose sendiri tidak berani.

Dari awal Rose membenci Raya, tapi melihat Raya yang tulus pada anggun membuatnya berfikir kembali untuk apa Rose membenci gadis itu? Anaknya di perlakukan normal layaknya orang biasa oleh Raya, di saat yang lain malah menatap Anggun sebelah mata.

Raya mengambil empat helai roti, dua untuknya dan dua lagi untuk Anggun.

"Gun, lo suka selai strawberry kan? " tanya Raya yang hanya di beri anggukan oleh Qnggun.

Gadis itu mengambil selai strawberry untuk Anggun dan selai coklat untuknya, pelayan pun hanya diam memperhatikan tak berani berbicara.

Mereka berdua mulai memakannya, anggun hanya makan dalam diam sembari menundukan kepalanya.

"Pa. " panggil Raya membuat Wiliam menoleh.

Raya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang