8 ☁ Menang Tantangan

989 103 9
                                    

Happy Reading!

***

Setelah selesai makan di kantin, Raya melihat ke arah sekitar yang ternyata pandangan mereka tak luput menatap ke arahnya.

"Ngapa lo?! " sentak Raya pada semuanya yang langsung memalingkan wajahnya.

Gadis itu merasa sesak setelah semua makanan ini masuk ke dalam perutnya. Ia membuka gesper yang sedari tadi bertengger manis di pinggangnya dan mengeluarkan baju seragamnya ke luar.

Semua menatapnya.

Raya menggulung lengan bajunya setengah dan menggulung rambutnya asal, rambut yang pasti sangat di inginkan semua gadis. Bagaimana tidak? Panjang, hitam legam, lebat, Indah, tapi Raya malah memperlakukan rambutnya seenak jidat.

Satu lagi yang membuatnya panas, yaitu kaos kaki yang melekat di kakinya. Dengan kasar Raya membukanya dan melemparkannya ke arah Danu.

Danu menatap Raya, "Anjing lo! "

Raya tertawa puas, ia senang sekali melihat wajah tersiksa Danu.

"Simpen aja. Gue yakin semua orang pada pengen ada di posisi lo, cuma mereka gak berani ngomong. " ucap Raya di sela tawanya.

"Gue yakin kalau orang yang ada di posisi gue pasti udah koid ray nyium kaos kaki laknat lo! " serapah Danu.

Raya ingin menjawab perkataan danu, namun matanya menangkap sosok Galen yang sepertinya menuju ke perpustakan.

Ia berdiri dan berniat mengikutinya, jangan lupa bahwa Raya juga mengikuti tantangan yang di ucapkan Reihan tadi.

"Mau kemana lo ray? Bayar dulu! " ucap Danu.

"Berisik lo kadal. Bayar aja sendiri. " setelahnya raya melengos pergi menuju ke arah perpustakaan.

Tapi tunggu.

Raya melepaskan ikatan rambutnya lalu menjutaikan rambutnya yang sepinggang. Namun ia tak membenarkan baju seragamnya, Raya hanya mengancingkan seragamnya saja karena tadi ia membuka baju seragamnya yang memperlihatkan kaos hitamnya dan kalung rantai kecil yang ia pakai.

Oh ya, jika anting hitam berbentuk bulat yang ada di telingannya itu sangat susah di buka. Kecuali ke tukangnya.

Raya sampai di perpustakaan dan mengedarkan pandangannya, ia melihat Galen yang sedang membereskan buku-buku.

"Kasian dia.. " kata cewek yang berada pinggir Raya.

"Kenapa emangnya? " tanya temannya kepo.

"Dia gak bisa masuk kelas gara-gara kesiangan, padahal kan ban mobilnya kempes. Lagian dia tetep ke sekolah kan. Kasian, padahal ganteng. " jelasnya.

"Iya ganteng-ganteng di suruh beresin buku di perpustakaan yang banyak debunya. " keluh temanya yang ikut prihatin.

Raya mendengarkan, ia menyeringai. Batinya tertawa, merasa puas. Masa bodoh dengan pemuda itu, yang terpenting sekarang adalah menjadikanya pacar agar Raya bisa mengerjai semua teman sekelasnya. Ya termasuk juga Danu! Jangan mentang-mentang sahabatnya ia tak ikut peran andil dalam ini.

Raya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang