BAGIAN 2 || BASKET

17 1 0
                                    

'Aku mencintaimu adalah fatamorgana yang mungkin tidak pernah menjadi kenyataan! Tapi tidak ada yang tahu kelanjutan sebenarnya'

-Larissa Naomi Farrer

Bunyi bel pulang yang sangat disukai para siswa-siswi SMA Karisma akhirnya berbunyi. Semua berbondong-bondong keluar dari kelas masing-masing, beda halnya dengan Larissa yang sengaja memperlama memasukkan buku-buku nya kedalam tas agar saat keluar dia tidak desak-desakan.

"Ayok pulang" ajak Thalassa, padahal Shuredda sudah menunggunya didepan pintu.

"Gue ada pertemuan klub basket" jawab Larissa, setelah itu ia menyandang tasnya.

"Dian, lo pulang sama Atlas?!" tanya Larissa pada Dian yang seperti nya sudah siap merapikan bukunya.

"Iya, luan ya" sahutnya kemudian melambai kepada mereka berdua. Seperti yang kita tahu, mulai dari kelas X Atlas memang sedang dekat dengan Dian hanya saja Atlas mengatakan masih membutuhkan waktunya untuk mengungkapkan perasaannya kepada Dian.

"Jam berapa selesainya?" tanya Thalassa

"Jam 4 sore, lo luan aja" jawab Larissa sambil berjalan menuju aula Basket, tempat biasa berkumpul anak Basket SMA Karisma.

"Gue tunggu aja, sekalian ikut main basket bareng Vito" ujar Thalassa.

"Woy, gue luan!" teriaknya pada Shuredda kemudian lanjut berjalan.

Sebenarnya Thalassa dan Larissa sangat akrab, hanya saja Larissa sangat tidak suka diatur apalagi dipaksa belajar tapi Thalassa melakukan itu semua karena ada alasan.

"Gue kasih tau sekali lagi, kalo lo mau luan luan aja, gue sampe jam 4 disini masih mau latihan basket juga!" peringatkan Larissa sekali lagi.

"Lo itu budeg ya? gue bilang gue mau main basket bareng Vito, ya nanti palingan pulangnya bareng lo" Thalassa mencari pembelaan.

"Serah lo aja, bego!" pasrah Larissa kemudian berjalan duluan kearah teman-teman se-timnnya.

Thalassa juga ikut bergabung dengan temannya Vito dari kelas Xl IPS 3, dulu Thalassa anak basket tapi karena suatu alasan dia keluar.

Sesekali Thalassa memperhatikan Larissa yang fokus berbicara dengan senior Tim Basketnya dan itu terlalu kekanakan menurut Larissa.

"Sa, dari tadi Thalassa perhatiin lo" Potong Raya dipembicaraan mereka.

Mendengar itu Larissa mendengus kesal, sudah satu jam mereka berbicara tentang rencana tanding mereka dan juga sudah satu jam Thalassa bermain basket tanpa henti.

Larissa berdiri seraya mengambil botol minum dari tasnya, ia segera memberikannya kepada Thalasaa yang sudah dibanjiri keringat dan napasnya ngos ngos-an.

"Minum, jangan kayak orang tolol pulang sana!" perintah Larissa. Thalassa mengabaikannya, ia langsung menyeruput minuman itu sampai kandas.

"Gue masih mau liat lo main" seru Thalassa masih ngos ngos-an. Larissa menghelah pasrah, mau seribu kali dibilang toh Thalassa akan bertahan pada pendiriannya.

"Hm, gue gabung dulu" ucapnya kemudian berlari meninggalkan Thalassa.

"Sa lo sama Thalassa emang ngak ada hubungan apa-apa?!" tanya Sara mewakili mereka satu tim.

THARISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang