Mata pelajaran yang terakhir, hanya tinggal menunggu 20 menit lagi bel pulang berbunyi. Guru Seni budaya yang ada didepan sedari tadi tidak berhenti berbicara.
"Huhh" Larissa menghembuskan napasnya pelan, mengingat kembali saat dia keruang kelas Virgo.
flashback On-
"Ada Virgonya ngak kak?" tanya Larissa pada perempuan yang asik berbicara dengan teman-temannya diambang pintu.
Mereka bertiga menoleh, "Lo siapa?" tanya Viola tidak suka melihat Larissa.
"Virgo nya ada ngak kak?" tanya Larissa mengulang, mengabaikan pertanyaan Viola tadi
"Lo budeg? gue tanya lo siapa?" tanya Viola sedikit membentak, Larissa mendengus kesal.
"Gue tadi yang tanya luan kak, Virgo nya ada?" tanya Larissa lagi mengulang, cukup kesal menghadapi perempuan yang didepannya ini.
"Kurang ajar lo yah!" kesal Viola lalu mendong bahu Larissa kasar, Larissa yang menerima itu langsung membulatkan matanya tidak percaya.
"Apaan sih lo kak, udah ah" ucap Larissa malas kemudian pergi, tapi tangan Viola langsung mencengkalnya.
"Lo nyuekin gue? lo belum tau gue siapa?!" tanya Viola kesal
"Ngak tuh, sorry gue ngak mau kenalan kak" balas Larissa seadanya
Mereka bertiga membulatkan mata, Viola tampak sangat marah ia hendak ingin menampar Larissa tapi tangan sesorang langsung menghentikannya.
"Lo mau nampar Larissa?" tanya Virgo tajam
"Iya, dia kurang ajar sama gue! pake acara nyari-nyari lo segala lagi, caper!!" cebik Viola tidak suka, karena Viola suka sama Virgo dari kelas Xl.
"Lo mau gue tampar?" tanya Virgo tajam, mereka bertiga langsung terbungkam tidak percaya melihat respon Virgo.
"Lo ngak apa-apa?" tanya Virgo pada Larissa
"Hmm, nih bekal lo" ucap Larissa lalu menyerahkan bekal Virgo.
"Thanks, gue kelupaan" balas Virgo sambil terkekeh.
"Gue balik, lo yang kenalin gue sama mereka kayaknya mereka suka banget sama gue!" ucap Larissa ketus sambil melirik Viola dkk lalu pergi begitu saja.
Virgo mengangguk, "Berani lo sentuh adek gue Larissa, tinggal nama lo pada!" ucap Virgo tajam lalu pergi kedalam kelasnya meninggalkan Viola dkk yang sudah menganga tidak percaya.
Flashback Off-
"Larissa?! Larissa Naomi Farrer?!" panggil pak Roy, Larissa langsung tersadar dari lamunannya dan menatap pak Roy bingung.
"Kenapa pak?" tanya Larissa
"Sini kamu!" perintah pak Roy
Jantung Larissa langsung berdegub kencang, dia sama sekali tidak mendengar pak Roy sedari tadi berbicara.
"Ehh iya pak" ucapnya kemudian berjalan kedepan tanpa menyadari teman-temannya sudah menertawai nya karena wajah Larissa yang pucat ditemani kebingungan.
Pak Roy menepuk bahu Larissa pelan, Larissa merasa jantungnya berpacu lebih cepat lagi karena dia tahu kalau pak Roy kalau marah tidak pandang jenis kelamin.
"Masakan paling enak itu masakan Larissa" ucap pak Roy sambil tersenyum bangga
Larissa mengerjapkan matanya berulang kali, dia menghembuskan napas lega, "Untung aja" ucapnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THARISSA
Teen Fiction"Selama ini gue menganggap lo adalah sahabat. Kalau lo suka sama gue, lebih baik kita tidak bertemu lagi, maaf!" -Larissa Naomi Farrer "Silahkan, tapi gue yakin lo bakalan jadi jodoh gue karena lo memang sudah ditakdirkan buat gue, Larissa!" -Thal...