BAGIAN 4 || MASA LALU

19 1 0
                                    

Saat melewati bangku Larissa, Sella tersenyum kearahnya Larissa tahu senyum itu, senyum yang sangat Larissa ingat sampai sekarang.

"Kita bertemu lagi" bisik Sella menyempatkan saat ingin duduk, bulu kuduk Larissa meremang, perasaan buruk merasuki nya lagi. Seketika masa lalunya terputar singkat diotaknya, Larissa tidak ingin kejadian dulu terulang padanya karena sekarang dia sudah bahagia.

Gue ngak akan biarkan lo hancurin masa SMA gue! batin Larissa serius.

Gue pindah kesini karena punya sesuatu, semoga berjalan sesuai keinginan gue! batin Sella kemudian tersenyum jahat ditempat duduknya.

"Oiy udah bel istirahat, ngak ngantin lo?!"

Larissa tersadar dari lamunan nya karena Thalassa menendang meja nya, "Sial, lo ngagetin gue Thalassa!!" kesalnya, Thalassa mengabaikannya ia berjalan kearah Shuredda dan Dian yang sudah berkumpul diambang pintu.

"Tungguin gue, setann!" teriak Larissa kesal karena Thalassa meninggalkannya. Saat ingin beranjak Larissa berhenti sebentar merasa ada yang janggal.

"Lo ngak lupakan sama gue, Larissa?"

Suara orang itu yang membuat perasaan Larissa menjadi janggal, dia tidak menoleh kebelakang tapi diam berdiri.

"Gue ngak mungkin lupa sama orang kek lo!" balas Larissa ketus, Sella menaikkan alisnya.

"Haha bagus deh, kalau begitu gue ngak akan kesusahan"

"Lakukan hal yang lo mau, tapi gue ngak akan tinggal diam!" ucapnya tajam.

Setelah itu Larissa keluar dari kelas, Sella tersenyum puas, "Kita lihat aja, lo ngak berubah sama sekali, Larissa" ucapnya pada dirinya sendiri.

Sampai dikantin, Larissa mengedarkan pandangan keseluruh penjuru kantin mencari dimana Dian dan Shuredda berada.

"LARISSA SAYANG SINI, ABANG YAGA DISINI!!"

Itu suara Yaga, karena Yaga melambai-lambai Larissa jadi mudah menemukan mereka, ia mendekat kesana.

"Dian lo ninggalin gue dan pergi bareng mereka?" tanya Larissa marah.

"Lo sih lama, pakek acara melamun lagi kesambet tau rasa lo!"

"Dasar, enyah sana!" kesal Larissa lalu duduk disamping Thalassa, karena hanya itu kursi yang tersisa.

"Nih nasgor buat Larissa" ucap Yaga seraya menyodorkan sepiring nasgor kepada Larissa, melihat itu Ryan dan Atlas menyorakinya tidak suka.

"Sok baik lo setan, sa hati-hati siYaga dulu pernah ikut persugihan takutnya sekarang mulai lagi" tuduh Ryan bercanda.

Semua tertawa kecuali Larissa, ia masih mengingat pembicaraannya dengan Sella tadi.

"Tuh lo ngelamun lagi, mikirin apaan sih?" sambar Dian yang membuat Larissa tersadar, mereka jadi memperhatikan Larissa.

"Mikirin utang sama Mbak Ale? Larissa sejak kapan lo ngutang, Thalassa udah ngak kasih lo jajan?!" sewot Atlas

"Thalassa lo ngak ngasih Larissa uang belanja? Lo suami kurang ajar, udah sa ceraiin dia aja, gue disini masih nampung lo kok!" Ujar Yaga tidak kalah saing.

"Pepet tross, jangan kasih kendorr!!" Kesal Thalassa sedangkan Yaga langsung kicep.

"Modus aja lo jomblo, semua cewek lo hembat!" protes Bintang yang sedari tadi diam, Yaga semakin dibuat diam.

"Ngocol banget lo semua!" kesal Yaga tidak terima dirinya dipojokkan.

"Ngocol apaan lagi?!" tanya Dian penasaran mewakili mereka semua yang baru pertama kali mendengar itu.

THARISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang