Chapter (6)

47 9 0
                                    

#6 part enam

Keesokan harinya...

Pagi yang cerah...

Alisa terlihat tergesa-gesa sambil makan pagi bersama Ucup dan segera pergi kesekolah, hari ini Alisa agak bangun telat karena semalam dia lama tidur karena mengajari Ucup ngerjain PR.

Alisa pun sudah selesai makan dan bergegas mengambil tas, dan segera memasang sepatu di luar.

" Cup, ayo buruan makannya nanti telat lagi. " Alisa menyuruh Ucup agar makannya agak di percepat.

" Iya-iya. " Jawab Ucup dengan mulut yang berisi nasi.

Setelah selesai makan, Alisa dan Ucup pun segera pergi berangkat ke sekolah.

Di situasi lain, Adit dan Randy baru mau makan pagi, mereka memang tepat sesuai jam sarapan pagi nya, tidak tergesa-gesa.

Kenapa Alisa dan Ucup harus pergi cepat?? Karena karena mereka ke sekolah kan jalan kaki, makanya mereka bangun dan pergi ke sekolah di percepat. Jika waktu yang di butuhkan ke sekolah 15 menit, maka Alisa dan Ucup sekitar 1/2 jam.

Setelah selesai makan Adit dan Randy pun segera memasang sepatu dan segera berangkat ke sekolah naik mobil mercedes-benz nya.

***

Hari ini adalah hari terakhir MOS Sma 1 Fajar harapan, hari ini akan ada pengumuman para peserta yang aktif bertanya dan menjawab saat MOS dari kepala sekolah.

Semua murid berkumpul di depan kantor sekolah, sekitar 10 menit murid-murid disuruh berkumpul barulah datang kepala sekolah dari ruangannya.

Sesaat sebelum kepala sekolah menyampaikan pengumuman tersebut, murid-murid ada yang berdiri di bawah pohon, para murid yang sok cantik masih berada di kelas karena takut kepanasan, dan ada juga yang kuat berdiri dibawah terik matahari.

Adit awalnya gak mau berteduh seperti layaknya murid yang lain karena dia menganggap lebay sekali,tak tega melihat keringat Adit yang bercucuran menetes ke bajunya, datanglah Dea yang sedari tadi berteduh di bawah pohon yang rindang, dia mengajak Adit supaya berteduh bersamanya di bawah pohon rindang tersebut, namun Adit awalnya gak mau, tapi Dea lagi-lagi membujuk nya.

" Dit, ayo kita berteduh di sana! " Seru Dea sambil menunjuk pohon yang ada di samping perpustakaan.

" Udah gua disini aja de, lo aja yang pergi, gua disini aja. " Adit menolak ajakan dari Dea untuk berteduh.

" Ihh nanti kulit lo hitam loh dit. " Dea lagi lagi mengajak Adit untuk berteduh.

Adit lagi lagi menolak ajakan dari Dea.

" Please ayolah Dit. " Dea mengajak Adit lagi.

Kali ini Adit menerima ajakan dari Dea yang dari tadi mengajaknya.

" Iya deh, ayo. " Adit dan Dea pun kemudian pergi menuju pohon yang rindang dekat perpustakaan tersebut.

Di situasi lain, Alisa yang juga dari tadi sedang berdiri di bawah terik matahari dan kemudian datanglah Gea menghampiri nya yang dari tadi juga berteduh di pohon dan menghampiri nya.

" Lis, lo gak kepanasan apa! berdiri dibawah terik matahari gini, ayo kita berteduh di bawah pohon sana. " Gea sambil menunjuk pohon yang ada di dekat perpustakaan.

" Bentar lagi kan pengumuman, lo aja yang pergi sono. " Alisa menolak ajakan dari Gea.

" Udah lo ikut gua aja, nanti kulit lo yang putih ini jadi hitam lo. " Gea kembali merayu Alisa.

Alisa pun berfikir sebaiknya dia berteduh bersama Gea di bawah pohon dekat perpustakaan.

" Yaudah deh. " Alisa pun akhirnya pergi gitu bersama Gea menuju ke pohon di dekat perpustakaan tersebut.

Pada saat sampai di pohon, Gea pun segera membeli minuman untuk Alisa yang sedari tadi kecapean.

Ketika sampai di pohon tersebut, Alisa terkejut ketika melihat seorang cowok brengsek bagi nya yang melihat dia sambil senyum sendiri.

" Ihh lo kenapa disini? " Tanya Alisa sebal melihat Adit yang senyum sendiri melihat dia sambil menarik kerah baju Adit.

Gadis bernetra cokelat itu pun saling bertatapan dengan Cowok bernetra Abu abu tersebut.

Saat mereka saling bertatapan, tak lama kemudian datanglah Dea menghampiri mereka.

" Ehh apa-apaan lo, baru juga selesai MOS, jablay lo udah keliatan." Seru Dea kesal melihat Alisa.

Seketika tatapan mereka pun saling berbeda karena terkejut melihat Dea yang tiba-tiba mampir.

Alisa yang tak senang di katakan seorang jablay pun kemudian membalas perkataan dari Dea.

" Ehh mulut lo bisa dijaga gak, gue bukan jablay ya. " Alisa membalas membentak Dea yang tak Terima jika dirinya dikatakan seorang jablay.

Tak lama kemudian datanglah Gea menghampiri mereka, awalnya Gea kaget karena melihat temannya di maki-maki. Gea yang gak senang melihat temannya di maki-maki, kemudian membalas ke Dea.

" Ehh, lo napa maki-maki teman gue hah? " Gea bertanya ke cewek yang ada didepannya itu sambil mendorong pundak nya.

" Ehh lo jangan ikut campur ya, ini urusan gue sama cewek jablay ini. " Mulut Dea lagi lagi mengundang emosi.

Kali ini Alisa hanya diam, karena dia tau cewek itu kayak nya orang kaya, nanti kalo dia membalas nya maka akan terjadi perkelahian.

" Ngomong dong lo dasar cewek jablay. " Dea kembali bentak Alisa sambil ngatain cewek jablay.

Gea yang gak senang melihat Dea yang dari tadi menghina temannya, kemudian mendorong kembali tubuh Dea.

" Apa-apaan lo, lo udah keras, sini lo lawan gue. " Bentak Gea yang mau menghajar Dea.

Tak lama kemudian Adit pun menghentikan perkelahian kedua cewek tersebut.

" Udah-udah, lo jangan gitu de, ayo lo minta maaf sama mereka ini. " Adit menyuruh Dea agar minta maaf dengan Alisa dan Gea.

" Lo apaan sih dit, masa lo belain cewek kampungan ini sih. " Dea pun kemudian pergi meninggalkan mereka.

Adit pun kemudian bicara dengan Alisa dan Gea.

" Maaf ya, Dea memang gitu orangnya. " Adit kemudian meminta maaf dengan Alisa dan Gea.

Pengumuman MOS pun tiba, semua murid pun kembali berkumpul di depan kantor sekolah.

Kepala sekolah pun kemudian memberikan sebuah pidato singkat untuk semua murid-murid. Setelah memberikan sebuah pidato singkat tersebut, kemudian masuk ke pengumuman pemenang MOS.

" Selanjutnya pengumuman pemenang siswa terbaik MOS tahun 2020. " Ucap pembawa acara.

Kemudian kepala sekolah mengumumkan pemenang MOS tersebut.

" Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. " Kepala sekolah mengucapkan salam.

Serentak dijawab murid-murid yang sedang berkumpul mendengar pengumuman tersebut. Mungkin pengumuman pemenang ini adalah yang ditunggu murid-murid.

" Bapak akan mengumumkan para pemenang MOS tahun 2020 ini, tahun ada 3 pemenang, ada putra terbaik, putri terbaik, dan putra teladan, Juara putra terbaik jatuh kepada Roki dari SMP cipta karya segera maju kedepan, juara putri terbaik jatuh kepada Alisa dari SMP guna bangsa segera maju kedepan, dan juara putra teladan jatuh kepada Alpi dari SMP teladan bangsa.

Setelah pemberian hadiah, Alisa kemudian pergi melihat nama nya di kelas apa, saat mendaftar di sekolah ini Alisa memilih jurusan IPA. Alisa pun kemudian melihat apakah dia di Ipa1, atau ipa2 atau ipa3.

Saat melihat nama nya, awalnya dia senang karena dia sekelas dengan Gea temannya, saat dia melihat di atas namanya ada tertera nama Adit Reiner.

Spontan Alisa terkejut dan benci karena ada si brengsek itu. Alisa berfikir pasti hari-harinya di sekolah tidak menyenangkan.

Next di part selanjutnya ya...

Kalian penasaran gak apakah mama nya Adit setuju dengan hubungan mereka setelah di bujuk Adit?? Makanya Staytune terus dan jangan lupa Follow, Vote, and Share( satu vote kalian sangat berarti bagiku😁🙏)

By : Elvan Pramana

Percintaan dalam PerbedaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang