Chapter (10)

44 8 0
                                    

#10 Part 10

Alisa pun kembali ke kamar Adit menyambung nyelesain tugas kelompok.

" Lis, lama amat lu dari toilet nya, boker lu ya. " Ledek Joni sambil tertawa kencang.

" Enggak, tadi gua liatin kak Randy, kan dia lagi sakit. " Jawab Alisa dengan wajah  prihatin.

Insan yang ada di kamar tersebut pun kemudian kembali nyelesain tugas kelompok mereka agar cepat kelar.

***

Tugas kelompok pun selesai, Alisa dan Gea pun menuju ke luar rumah Adit, namun pas ingin membuka pintu tiba tiba datang Dea sambil membawa tas belanjaan.

" Hoi anak kampungan, ngapain lu disini. " Sahut Dea dengan wajah jijik melihat dua orang itu.

Alisa hanya diam melihat tingkah Dea yang udah biasa bagi nya, namun berbeda dengan Gea, Gea pun kemudian membentak Dea tanpa rasa takut.

" Lo bilang kami anak kampungan? Seharusnya lu yang kampungan karena mulut lu kayak orang gak berpendidikan. " Gea membalas perkataan Dea,wajah Dea terlihat marah karena tak terima dikatakan gak berpendidikan.

Dea pun kemudian mengenggam tangan Gea dengan keras dan mendorong Dea ke luar pintu. Tak sempat mendorong spontan Gea pun langsung melepaskan tangan Dea.

Tiba tiba datang Susi dari kamar nya karena mendengar ada suara keributan di ruang depan.

Susi belum tau siapa yang ribut ribut di depan, sedangkan Dea melihat bayangan langkah kaki Susi yang ingin menuju halaman depan, spontan Dea pura-pura terjatuh.

Susi terkejut melihat Dea yang terjatuh di lantai, Susi pun kemudian menolong Dea.

" Hahhh? Dea kamu kenapa? " Tanya Susi yang panik melihat anak temannya yang terjatuh di lantai.

" Aduhh sakit banget tan. " Dea berpura-pura kesakitan agar Susi memarahi dua gadis tersebut.

Susi pun kemudian membentak dua gadis bernetra cokelat dan kelabu tersebut.

" Kalian apain Dea? Berani sekali kalian dorong Dea sampai jatuh begini? Dasar anak kurang ajar. " Bentak Susi yang kesal melihat dua orang gadis tersebut.

Alisa pun kemudian membela dirinya karena merasa telah di tuduh.

" Bukan buk, kami gak ada dorong Dea. " Jawab Alisa dengan terbata bata.

Gea tanpa rasa takut membalas tuduhan yang di lontarkan wanita paruh baya itu.

" Ibuk jangan sembarangan nuduh kami, kami gak ada dorong tu cewek pendusta. " Balas Gea dengan lantang ke wanita paruh baya tersebut.

Wanita paruh baya itu ingin menampar mulut Gea karena yang gak sopan bicara lantang dengan orang kaya, namun Alisa menahan tangan Susi karena dia gak mau kalau temannya di tampar.

" Buk, kami gak ada dorong Gea, dia pura-pura terjatuh buk. " Alisa berupaya menjelaskan ke Susi, namun Susi tetap saja menuduh dia gadis tersebut.

Susi pun kemudian memanggil security di depan rumah dan mengusir kedua gadis tersebut.

" Security... Security... " Panggil Susi dengan suara yang keras.

Tak lama kemudian datanglah security dari luar.

" Ada apa nyonya? " Tanya Security itu.

" Tolong usir dua cewek yang kurang ajar ini, saya gak mau melihat cewek ini lagi. " Ujar Susi sambil menunjuk dua cewek tersebut.

Selangkah ingin menarik tangan kedua cewek itu, terdengar suara langkah kaki dari lantai atas.

Next di part selanjutnya ya...

Apa ya yang mau diomongin Pak Sutarto ke anaknya Alisa? Hayo penasaran kan! Makanya jangan lupa staytune terus. Dan jangan lupa Follow, Vote, and Share agar saya lebih giat lagi nulisnya (Satu Vote kalian sangat berarti bagiku😁🙏)

By : Elvan Pramana

Percintaan dalam PerbedaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang