Chapter (3)

87 9 2
                                    

#3 part tiga

Pagi yang dingin...

Udara yang sejuk...

Adit yang sudah selesai mandi dan sudah memakai seragam sekolah siap siap untuk turun kebawah untuk sarapan pagi. Adit dengan gaya nya yang keren, memakai seragam sekolah, dengan sepatu sekolah yang kece, arloji hitam yang melingkar di tangan kiri nya, dasi yang melingkar di lehernya, sudah siap untuk menuruni tangga bergegas buat sarapan pagi.

Adit mengetok pintu kamar Randy diseberang kamar nya, Adit berfikir kalo Randy sudah duluan siap buat pergi sekolah, namun Randy baru saja siap mandi, dan belum lagi memakai seragam sekolah nya.

" Assalamu'alaikum, kakak udah siap pergi sekolah apa belum? " Adit bertanya apakah Randy udah siap apa belum.

" Wa'alaikumsalam, kakak baru siap mandi dit, kamu duluan aja sarapannya nanti kakak nyusul. " Perintah Randy agar Adit duluan sarapan pagi.

" Yahh kirain lo udah siap kak, ternyata belum, Adit pergi sarapan dulu ya. " Adit pun segera menuju ke bawah untuk sarapan pagi.

Adit melihat Bik Lastri yang sedang kocar-kacir sedang membawa piring serta Gelas. Namun Adit segera membantu Bik Lastri agar gak kocar-kacir takutnya nanti gelas dan piringnya jatuh dan pecah.

" Bik boleh Adit bantu? " Tanya Adit ingin membantu bik Lastri.

" Ehh gak usah nak Adit, nanti baju sekolah nya kotor lagi. " Bik Lastri menolak agar Adit gak usah membantu nya.

" Gak kok bik, Adit bantuin ya. " Adit akhirnya pun membantu bik Lastri.

Adit pun kemudian membantu bik Lastri, tak lama kemudian datanglah Susi dari kamarnya, yang gak mau kalo anaknya melakukan pekerjaan dapur.

" Dit, kenapa kamu membantu bibik buat nyiapin sarapan? " Seru Susi kesal melihat Lastri yang membiarkan anaknya lakuin pekerjaan dapur.

" Gak apa-apa kok ma, Adit yang mau ngebantuin bik Lastri karena dia tadi kocar-kacir nyiapin kami sarapan, makanya Adit mau bantuin. " Adit berusaha menjelaskan kepada ibunya, namun ibunya tetap saja menyalahkan Lastri.

" Kamu ya Las, kenapa gak nolak kalo Adit menawarkan bantuannya, seharusnya kamu jangan biarin kalo Adit bantuin kerjaan dapur dong. " Susi kesal melihat Lastri.

" Maaf nyonya. " Lastri gak berani berkata banyak ke Susi.

Susi pun kemudian menyuruh Adit buat duduk di kursi makan dan segera makan.

" Udah dit, kamu duduk aja sana, gak usah bantu bik Lastri, kamu kan siswa baru nanti takutnya telat. " Susi menyuruh Adit agar segera menuju meja makan.

Adit pun kemudian duduk di kursi dan segera sarapan pagi. Tak lama kemudian datanglah Randy dari atas.

" Randy, kok kamu lama banget siapnya, nanti telat lho! " Ucap Susi yang lumayan kesal karena dari tadi Randy belum menampakkan wajahnya di bawah sama sekali.

" Maaf ma, tadi Randy kelamaan bangunnya. " Randy minta maaf karena bangun agak telat.

" Udah! Ayo makan dulu nanti keburu telat lagi.

Adit dan Randy pun kemudian melanjutkan sarapan mereka. Setelah selesai sarapan, mereka pun segera berangkat ke sekolah.

" Ma Randy sama Adit berangkat sekolah dulu ya! Assalamu'alaikum" Randy dan Adit sambil menjulurkan tangannya sambil mengucapkan salam.

Dibalas dengan tangan Susi, dan menjawab salam dari anaknya.

" Wa'alaikumsalam, Hati-hati ya, semangat belajar nya jangan main mulu dan jangan pacaran. " Pesan dari Susi ke anak-anaknya.

Percintaan dalam PerbedaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang